Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi semua Muslim di seluruh dunia yang harus dikerjakan setiap tahun. Seperti jenis ibadah lainnya, terdapat beberapa faktor yang bisa mengakhiri puasa atau menjadikannya batal. Bagi wanita, biasanya mereka tidak disarankan melakukan puasa ketika dalam keadaan bersalin atau tengah haid.
Agar ibadahmu sepenuhnya diterima oleh Allah SWT, penting untuk mengetahui dan menjauhi tindakan-tindakan yang bisa membatalkannya bagi kaum hawa. Apa sajakah itu? Mari kita bahas lebih lanjut di bikut ini, ya.
1. Sengaja makan dan minum
Yang dapat membatalkannya untuk perempuan terlebih dulu ialah makan dan minum dengan sengaja. Dikenal juga sebagai ‘mokel’, tindakan melanggarnya akan berakibat pada timbulnya dosa. Ini karena puasa merupakan suatu bentuk ibadah di mana harus ada pengendalian diri dari rasa lapar dan haus hingga adzan maghrib dikumandangkan.
2. Mengalami pertikaian atau amarah yang tidak terkendali
Inti dari berpuasa bukan sekadar menahan dahaga dan kelaparan, tetapi juga merupakan bentuk ibadah untuk meningkatkan ketabahan dan pengendalian diri. Oleh karena itu, terlibat dalam pertikaian atau menjadi mudah tersinggung dengan orang lain dapat mereduksi serta membatalkan ganjaran atas puasa tersebut.
Apabila berada dalam kondisi yang mencoba ketahananmu, cobalah untuk mempelajari hal baru.
istighfar
Atau hembuskan nafas sambil menghitung mundur. Teknik ini dapat membantu mengekang emosi Anda agar tidak berkembang menjadi kemarahan.
3. Haid
Menstruasi merupakan alasan yang dapat mencabut status puasa secara khusus untuk perempuan. Menstruasi merujuk pada proses reproduksi normal perempuan yang berlangsung antara 3 sampai dengan tujuh hari sekali sebulan. Pada masa ini, vagina akan melepaskan darah tidak bersih yang berasal dari lapisan rahim.
Menurut ilmu fikih, masa menstruasi atau haid adalah suatu halangan yang menggagalkan puasa. Wanita yang sedang dalam keadaan haid dilarang untuk melaksanakan shalat. Ini karena darah haid dianggap sebagai salah satu bentuk kotoran atau najis yang dapat mencegah pelaksaan ibadah dengan baik.
4. Tidak menjaga lisan
Merawat ucapan dan tingkah laku adalah elemen penting yang menentukan kelaparanmu dalam ibadah puasamu. Apabila kamu melaksanakannya tanpa disertai oleh perbuatan buruk terkait mulut, pahalamu dari berpuasa bisa lenyap atau berkurang. Sebagai contoh, menjauhi fitnah, tidak membincangkan orang lain, tak merusuhkan hubungan antar manusia, bukanlah dusta, menghindari perkataan kasar serta jangan bersumpah sia-sia.
5. Muntah dengan disengaja
Pada saat berpuasa, perut akan beradaptasi dengan jadwal makannya yang baru. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila wanita bisa merasakan rasa mual serta muntah selama berpuasa. Kondisi ini biasanya dipicu oleh hal-hal tertentu.
asam lambung
, mengonsumsi makanan berlebihan atau terburu-buru pada waktu sahur serta beberapa kondisi kesehatan tertentu.
Muntah sendiri tidak menggugurkan puasa selama tidak disengaja. Namun, jika muntah dilakukan secara sengaja, pastinya akan mencabut status ibadah puasa Anda.
6. Berhubungan badan
Berdebat atau melakukakan hubungan intim selama bulan puasa dapat mengakhiri masa fast, termasuk untuk pasangan suami istri. Ini karena tindakan tersebut muncul dari hasrat dan gairah. Tentunya hal itu bertentangan dengan tujuan puasa, yang merupakan upaya mengekang keinginan dan emosi.
7. Nifas
Yang menyebabkan berbukanya seorang wanita hamil adalah periode bersalinnya, dikenal sebagai nifas. Pada saat itu, keluarnya darah dari rahim akan terjadi pasca persalinan.
Seperti halnya dengan menstruasi, wanita yang dalam keadaan bersalin tidak diizinkan untuk berpuasa dan harus mengekalkan puasa yang tertinggal tersebut setelah periode bersalin berakhir.
Itulah beberapa hal yang bisa menggugurkan puasa. Kau sudah siap menyongsong kedatangan bulan Ramadan, Bela?