Kepanikan Alisson: Jadwal Squeezed Pemain Liverpool Dilelahkan
Jadwal pertandingan sepak bola yang semakin padat menjadi sorotan baru-baru ini, terutama setelah keluhan Alisson Becker, kiper legendaris Liverpool. Alisson, dalam rilis terbaru melalui BBC, mengungkapkan kekesalannya terhadap jadwal yang terus berubah dan minimnya Komunikasi dari pihak penyelenggara terhadap pemain.
Penjaga gawang asal Brazil itu menyoroti beban pertandingan yang terus meningkat, menjadikan kekuatan dan performa tim semakin terancam. Ia juga menyinggung tentang kurangnya keseimbangan antara kepentingan klub, liga, dan kesehatan para pemain.
Laga melawan AC Milan pada Rabu (18/9) dini hari WIB dalam ajang Liga Champions menjadi testament bagaimana jadwal padat ini terus menekan para pemain. Alisson, bersama dengan Liverpool, akan kembali berjuang dalam kompetisi yang digandrungi jutaan fans di seluruh dunia.
Bengang Pertandingan: Ancaman Bagi Kualitas Sepak Bola
Maskrim musim lalu, Liverpool tuntas melaksanakan 58 pertandingan di berbagai kompetisi. Jika The Reds berhasil mencapai babak final dalam semua ajang yang diikutinya musim ini, Alisson dan rekan-rekannya diproyeksikan untuk berlaga dalam 65 pertandingan, belum terhitung kemungkinan laga ulangan di Piala FA dan playoff Liga Champions.
Alisson merasa jengkel tentang minimnya komunikasi dari pihak yang bertanggung jawab dalam menyusun jadwal pertandingan. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun pihak yang mempertanyakan pandangan pemain mengenai penambahan jumlah pertandingan.
"Tidak ada yang pernah bertanya kepada pemain apa pandangan mereka mengenai penambahan jumlah pertandingan," keluh Alisson.
Pemain berusia 31 tahun itu melanjutkan,"Mungkin pendapat kami tidak penting namun semua orang tentunya paham pendapat kami mengenai itu. Semua pemain kelelahan,"
Krisis Kesehatan Pemain di Tengah Lintasan Lagu Pertandingan
Ke beban pertandingan yang terus meningkat, Alisson mengakui bahwa kelelahan para pemain semakin menggerogoti kualitas pertandingan. Ia berharap pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam mengatur jadwal memperhatikan kepentingan kesejahteraan pemain dan tidak mengabaikan faktor penting ini.
"Jika pemain kelelahan, pertandingan tidak akan berlangsung di level yang tinggi. Padahal, saya ingin memberikan yang terbaik setiap kali saya bermain," sambungnya.
Masalah ini juga menjadi perhatian bagi banyak pemain dan pelatih di seluruh dunia. Manuel Akanji, bek Manchester City, bahkan berseloroh bahwa ia mungkin perlu pensiun muda di usia 30 tahun karena kelelahan akibat jadwal padat yang menimpanya.
Mantan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, juga merupakan salah satu kritikus berat terhadap jadwal yang semakin padat. Klopp menyarankan agar seluruh pihak, termasuk UEFA, FIFA, dan Liga Primer Inggris, untuk duduk bersama dan mendengarkan aspirasi para pemain.
"""Kami mengerti semua pihak termasuk UEFA, FIFA, Liga Primer Inggris ingin lebih banyak pertandingan. Namun, saya ingin semua orang yang membuat jadwal ini duduk bersama dan mendengarkan masukan dari semua pihak, termasuk dari pemain," ungkap Alisson.
"Banyak pemain telah angkat bicara mengenai hal ini dan saya rasa kami harus didengar," tegasnya.
Alisson berharap, situasi ini menjadi titik tolak bagi para pihak terkait untuk secara komprehensif merancang jadwal yang lebih ramah dan memperhatikan kesehatan para pemain. Ia meyakini bahwa kesejahteraan pemain harus menjadi prioritas agar sepak bola dapat terus berkembang di masa depan.