Keterlambatan uang saku menjadi kendala bagi atlet Sulawesi Tengah yang berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Pelatih cabang olahraga Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulteng, Helmi Umar, mengungkapkan kekesalannya karena pencairan dana tersebut belum dilakukan hingga saat keberangkatan para atlet.
“Biasanya para atlet akan menerima uang saku sebelum bertanding. Namun, hingga saat ini dana tersebut belum turun,” ujar Helmi dalam pernyataan resmi yang diterima VOXNES di Palu, Kamis (12/9).
Keluhan serupa juga diutarakan oleh beberapa atlet yang enggan disebutkan namanya. Mereka terpaksa menggunakan dana pribadi karena belum menerima uang saku mereka.
“Kami berangkat tanpa uang saku, terpaksa pakai uang pribadi. Sebenarnya tidak masalah, cuma karena sudah ada anggarannya seharusnya langsung dicairkan,” ungkap salah satu atlet kepada VOXNES.
Dody Triwinarto, Ketua Kontingen PON Sulteng, membenarkan keterlambatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa proses pencairan dana masih dalam tahap urus oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulteng.
“Duitnya belum turun semua, masih diurus oleh Dispora Sulteng,” kata Dody.
Namun, Dody menjamin bahwa langkah cepat telah diambil agar uang saku dapat segera dibayarkan kepada seluruh atlet.
“Insya Allah dalam pekan ini seluruh dana akan turun. Saya sudah minta agar para atlet yang belum menerima segera diberikan. Uang saku ini adalah prioritas kami. Tapi keterlambatan ini tidak mengganggu semangat para atlet yang tengah bertanding,” ucapnya.
Sebagai Ketua Kontingen, Dody memiliki tanggung jawab untuk memastikan ketersediaan hak atlet, termasuk pembayaran uang saku. Tawaran uang motivasi dari Gubernur Sulteng Rusdi Mastura kepada beberapa cabang olahraga potensial serta janji untuk memenuhi semua hak atlet sebelumnya menjadi bukti komitmen untuk mendukung para atlet.