Bantuan Baznas kepada pelajar Gaza, Palestina.
VOXNES.com, JAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meraih dua penghargaan internasional dunia keuangan islam, Global Islamic Finance Award (GIFA) 2019, salah satunya yakni Best Humanitarian Award 2019 atau Kemanusiaan terbaik, Selasa (17/9). Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat Baznas, Irfan Syauqi Beik mengatakan, Baznas aktif dalam keterlibatan kemanusiaan internasional sehingga mampu menyabet penghargaan bergengsi ini.
“Kita alhamdulilah terus meningkatkan kualitas kemampuan dalam mengkomunikasikan program dan gagasan kita ke dunia internasional. Dalam gerakan kemanusiaan dunia yang cukup signifikan, misalnya membantu saudara-saudara kita di Palestina, Rohingya dan berbagai tempat lainnya dan berbagai keterlibatan aktif dalam kemanusiaan internasional maka kemudian kita mendapatkan GIFA humanitarian award,” kata Irfan, Rabu (18/9).
Kategori kemanusiaan ini baru pertama kali hadir di ajang GIFA 2019. Baznas tidak hanya memberikan bantuan di dalam negeri, namun juga memberikan bantuan ke dunia internasional, untuk bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Palestina pun rutin dijalankan.
“Kalau Palestina itu di setiap tahun kita selalu ada program. Tahun lalu kami menyalurkan 150 ribu dolar untuk pengungsi Palestina, juga dengan badan UNRWA (United Nations Relief and Works Agency), bahkan kalau dengan lembaga ini kita ada MoU dihadapan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi,” ucap Irfan.
Pada saat hari Raya Idul Adha, Baznas turut memberikan hewan kurban kepada masyarakat Palestina. Di samping itu, Badan ini juga memberikan bantuan saat bulan ramadhan untuk berbuka puasa bersama di Al Aqsa.
Dalam membantu pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh pada tahun lalu Baznas menyalurkan sekitar tujuh miliar untuk mobil ambulans. Selain itu juga guna membangun solar cell untuk kebutuhan penerangan sebanyak 200 unit.
“Baznas sebagai lembaga zakat negara Indonesia ini penting untuk memperhatikan persoalan dalam negeri, dan menjadikan ini sebagai prioritas utama. Tetapi dalam konteks pergaulan internasional, dalam konteks kemanusiaan tentu kita tidak berdiam diri, kita juga ikut terlibat, tapi sekali lagi prinsipnya adalah nilai-nilai kemanusiaan yang ini sejalan dengan ajaran islam,” ungkap Irfan.