Binus Buka Suara Soal Dugaan Perundungan: Sudah Diusut Sejak Januari
Kemunculan bukti-bukti baru terkait kasus dugaan perundungan di Binus School Simprug, Jakarta, kembali memantik perhatian publik. Binus menegaskan sudah memiliki proses hukum untuk kasus ini yang berlangsung sejak Januari 2023. Sekolah juga menyatakan kesiapannya dalam bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mencapai keadilan bagi semua pihak terkait.
Melalui konferensi pers yang digelarnya, Binus mempertanyakan kemunculan isu ini secara tiba-tiba beberapa waktu terakhir, mengingat peristiwa dugaan perundungan itu sudah ditangani secara serius oleh pihak kepolisian sejak awal tahun.
”Peristiwa ini sudah berjalan sejak Januari hingga September 2023 dan sudah ditangani oleh kepolisian. Namun entah kenapa ini menjadi berita sedemikian rupa,” ungkap Otto Hasibuan, kuasa hukum Binus, dalam keterangan resmi.
Latar Belakang Kasus:
Menurut Otto, laporan yang masuk ke kepolisian berasal dari perselisihan antara siswa dan siswa. Binus, dalam hal ini, terlibat sebagai penengah dan kooperatif dalam memberikan seluruh keperluan kepolisian untuk mengusut kasus ini.
“Jadi polisi mengundang, kita pasti datang. Sampai sekarang tidak ada tuntutan resmi kepada Binus bahwa sekolah membiarkan kasus ini terjadi,” lanjut Otto.
Binus juga memastikan tidak akan menutup mata terhadap segala bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Selain mengawasi proses hukum, pihak sekolah berinisiatif untuk memfasilitasi korban, yang namanya dilindungi sebagai RE, untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara terpisah dan memberikan perlindungan.
Meskipun demikian, pihak sekolah mengakui bahwa usulan ini ditolak oleh RE. Penolakan ini menunjukkan kerumitan kondisi dan kompleksitas kasus yang tidak bisa disederhanakan.
Bukti Temuan Binus:
Dalam konferensi persnya, Binus memperlihatkan rekaman CCTV dan potongan video yang secara visual menggambarkan situasi yang berbeda dengan pernyataan yang telah dihembuskan di publik oleh korban.
Bukti-bukti ini menjadi alat penuntun untuk memahami secara objektif kronologi kejadian dan membantah tuduhan bahwa sekolah menutupi isu perundungan.
"Kami tidak akan menoleransi bullying. Kami tidak akan menoleransi pengeroyokan. Kami tidak akan menoleransi pelecehan seksual. Kalaupun itu terjadi, kami akan mendukung kepolisian untuk memprosesnya,” tegas Otto Hasibuan.
Komitmen Binus Dalam Mendesak Keadilan
Kasus perundungan yang menimpa Binus bukan kejadian baru. Pada awal tahun ini, sekolah tidak menyangkal adanya kasus perundungan dan bekerjasama sepenuhnya dengan aparat penegak hukum untuk memprosesnya.
Keputusan pada kembali kepada konsistensi dan integritas sekolah dalam menghormati dan mendukung proses hukum yang sedang berjalan.
Binus dengan tegas menyampaikan komitmennya dalam menjaga keamanan dan kerukunan di lingkungan sekolah, serta menekankan bahwa tidak ada rasa toleransi terhadap segala bentuk kekerasan.