Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungannya terhadap langkah Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam membentuk kabinet yang berfokus pada profesionalisme, atau yang lebih dikenal dengan istilah kabinet zaken. Menurut Jokowi, komposisi menteri yang berasal dari kalangan ahli dapat mendorong pemerintahan untuk langsung bekerja secara efektif.
“Saya rasa bagus sekali,” ungkap Jokowi saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu, 21 September 2024. Ia menekankan pentingnya kabinet yang segera bergerak setelah dilantik, tanpa membuang waktu untuk hal-hal yang tidak perlu.
Peluang Penambahan Menteri
Meskipun Jokowi memberikan dukungan, ia tidak banyak berkomentar mengenai kemungkinan penambahan jumlah menteri setelah revisi Undang-Undang Kementerian Negara. “Itu hak prerogatif presiden terpilih. Saya yakin kabinet Prabowo akan sangat bagus sekali,” lanjutnya.
Pernyataan ini menegaskan kepercayaan Jokowi terhadap kemampuan Prabowo dalam merancang kabinet yang tidak hanya efektif, tetapi juga mampu memenuhi janji-janji kampanye yang disampaikan.
Dominasi Kalangan Profesional
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa kabinet yang akan dibentuk oleh Prabowo Subianto bakal didominasi oleh kalangan profesional, bukan sekadar perwakilan dari partai politik. “Ya, bakal lebih banyak kelihatannya daripada yang kemudian dari partai politik,” katanya melalui pesan singkat.
Dasco menjelaskan bahwa tujuan Prabowo menginginkan kabinet yang didominasi oleh profesional adalah untuk mengakomodasi berbagai program kerja yang dijanjikan selama kampanye di pemilihan presiden lalu. Rencana ini mencerminkan upaya Prabowo untuk memastikan bahwa pemerintahannya akan dipenuhi oleh individu yang memiliki keahlian dan pengalaman yang relevan.
Keterbatasan Informasi Tentang Figur Profesional
Meskipun ada rencana besar ini, Wakil Ketua DPR tersebut enggan mengungkap siapa saja yang akan menjadi figur profesional dalam kabinet tersebut. Ia menyatakan bahwa Prabowo masih menggodok beberapa nama untuk diusulkan. Hal ini menunjukkan bahwa proses penyusunan kabinet masih berjalan dan belum sepenuhnya final.
Pandangan Kritikal Terhadap Kabinet Zaken
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Era Politik (Erapol) Indonesia, Khafidlul Ulum, menilai rencana pembentukan kabinet zaken oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dapat dianggap sebagai gimik politik. Ulum berpendapat bahwa wacana kabinet zaken bertentangan dengan realitas politik yang ada di lapangan.
Ia menekankan bahwa kabinet zaken seharusnya diisi oleh para profesional yang benar-benar ahli di bidangnya, bukan hanya diambil dari kalangan partai politik. “Jika hal itu dipaksakan, maka akan terjadi gesekan di internal partai karena elite partai yang seharusnya ditunjuk jadi menteri malah terpental,” jelas Ulum dalam keterangan resminya pada Jumat, 13 September 2024.