Voxnes.com
, JAKARTA – Menurut laporan BPS (Badan Pusat Statistik), terjadi penurunan dalam nilai
ekspor batu bara
Selanjutnya akan terus berlangsung hingga bulan Februari tahun 2025. Dilihat dari volumenya, pengiriman batubara ke destinasi utamanya turun secara signifikan pula.
Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan bahwa nilai ekspor batubara di bulan Februari 2025 sebesar US$2,09 miliar dan tercatat berkurang sebanyak 3,79%.
month-to-month
/mtm menjadi US$2,17 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 19,73% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
year-on-year
/bil) di bandingkan dengan Februari 2024 senilai US$2,60 miliar.
month-to-month
/mtm menjadi US$2,17 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 19,73% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
year-on-year
/bil) di bandingkan dengan Februari 2024 senilai US$2,60 miliar.
“Ekspor batubara mengalami penurunan sebesar 3,79% secara bulanan, serta terjadi pengurangan tahunan sebanyak 19,73%” jelas Amalia pada Rilis BPS, Senin (17/3/2025).
Amalia mengatakan bahwa penurunan ekspor produk minyak bumi tersebut disebabkan oleh harga batu bara di pangsa pasar global yang mencapai US$106,93 per mt pada Februari 2025, merosot ke titik terendah sejak Mei 2021.
“Kontribusi tersebut menambah nilai ekspor batubara sebesar 3,79% setiap bulan di bulan Februari 2025,” jelas Amalia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ada kenaikan volume ekspor batubara sebanyak 1,35 juta ton metrik (mtm) di bulan Februari 2025. Meskipun demikian, hingga akhir Februari 2025, Amalia menyatakan bahwa jumlah ekspor batubara ke tiga negara besar yakni China, India, dan Jepang turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara rincian, penjualan ekspor batubara ke China berkurang 18,68% secara tahunan, untuk India menurun 13,04% secara tahunan, sementara itu di Jepang mengalami penurunan sebesar 16,08% secara tahunan.
Pada saat yang sama, ekspor produk Unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO) serta hasil olahan lainnya juga menunjukkan kenaikan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor CPO beserta derivatnya di bulan Februari tahun 2025 tercatat sebesar US$2,27 miliar, meningkat signifikan yaitu 58,35%, dibandingkan dengan angka US$1,44 miliar pada periode sebelumnya.
Angka tersebut meningkat sebanyak 89,54% secara tahun-ke-tahun dibandingkan dengan nilai pada bulan Februari 2024 yang mencapai US$1,20 miliar.
Ekspor dari barang-barang seperti besi dan baja tercatat senilai US$1,99 miliar pada periode tersebut, turun sekitar 6,20% bila dibandingkan dengan angka di bulan sebelumnya yang berada di kisaran US$2,12 miliar.
Akan tetapi, dari segi tahunan, nilai ekspor besi dan baja meningkat sebanyak 19,52% jika dibandingkan dengan angka di bulan Februari 2024 yaitu mencapai US$1,67 miliar.