Dua Jantung Satu Impian: Kisah Cinta dan Prestasi di PON 2024
Bagaimana kalau cinta dan perjuangan mendambakan medali emas bisa terjalin bersama? VOXNES mengabarkan kisah inspiratif sepasang kekasih, Adam Yazid Ferdiansyah dan Rachmania Gunawan Putri, yang sukses memborong medali emas di cabang taekwondo PON 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Meraih Kebahagiaan di Arena Santosu
Adam, prajurit TNI berpangkat Sertu, berhasil mempertahankan gelar juara di kelas -68 kilogram kyorugi putra. Sementara Rachmania Gunawan Putri merintis sejarah dengan meraih medali emas di kelas poomsae putri.
Keduanya tampak penuh kegembiraan ketika menerima medali emasnya, dan sorot kamera media tidak luput menyiapkanya. Keduanya bukan takdir biasa ketika bertemu, melainkan sebuah kegigihan dan cinta yang sama-sama terpancar dalam kesuksesan mereka.
Keluarga Kecil, Kesuksesan Berlipat
Kisah cinta Adam dan Rachmania bermula di bangku SMA. Awalnya, Adam yang dikenal sebagai sosok tegas dan penuh semangat menjadi sumber motivasi bagi Rachmania.
"Walaupun dia galak, tapi dia selalu memotivasi saya untuk bisa lebih baik lagi," cerita Rachmania dengan sedikit malu saat dihampiri media.
Keduanya menantang jarak dan kesibukan dengan memahami visi komunitas taekwondo dan merajut kebersamaan dalam momen latihan, serta menyemangati satu sama lain. " Kita saling support dan saling menyemangati. Kami memang beda kota, tapi cinta dan semangat ini sangat kuat," ujar Rachmania lantang.
Adam dan Rachmania pun memiliki mimpi yang sama, yaitu membesarkan nama daerah dan Indonesia di kancah internasional.
Fakta menarik, Rachmania pernah meraih medali emas pada PON Papua 2021 dalam kategori poomsae beregu.
Sumbangan untuk Jawa Barat di PON 2024
Tak hanya cinta dan semangat, keduanya juga membuktikan kemampuan mereka di PON 2024.
"Saya sangat bangga melihat penampilan Rachmania di arena," ungkap Adam dengan penuh kebanggaan.
Panggung ini menjadi saksi bisu sejarah bagi pasangan ini. Menghadirkan semburat emas bagi Jawa Barat, serta menjadi duta taekwondo yang menginspirasi.
Dedikasi Orangtua: Senandung Prestasi
Di balik kesuksesan Rachmania, terdapat kisah inspiratif dari kedua orang tuanya. Samanita dan Handoyo, tak hanya sebagai suami istri, juga memberikan dukungan penuh dan berperan sebagai pelatih bagi putrinya.
Sejak usia 4 tahun, Rachmania sudah mulai dilatih oleh kedua orang tuanya. Mereka mendampingi setiap langkah, memberikan motivasi, dan memastikan kelancaran perjalanan karir sang juara.
Samanita, seorang pelatih dan wasit nasional, tak hanya mendedikasikan waktu dan tenaga dalam melatih Rachmania, tetapi juga merawatnya. Beratnya kontribusi dalam setiap kejuaraan dan peningkatan skill putrinya adalah bukti nyata perjuangan keluarga kecil ini.
Handoyo, ayah Rachmania, memiliki harapan untuk sang putri. Ia menginginkan Rachmania dapat fokus mengembangkan bakatnya dan berbagi ilmu kepada para atlet muda lainnya.
"Jika Rachmania memiliki pekerjaan tetap, saya yakin dia dapat lebih fokus membangun karir taekwondo dan menjadi inspirasi bagi para atlet lainnya," ujar Handoyo.
Konsistensi, dedikasi, dan dukungan dari keluarga menjadi pondasi bagi kesuksesan Rachmania.
Kisah Adam dan Rachmania mengajarkan kita bahwa cinta dan prestasi bisa berjalan beriringan, dan mimpi apa pun dapat terwujud jika diiringi kerja keras dan semangat pantang menyerah.