Gempa 4,8 Guncang Gianyar, Bali: Sesar Aktif Jadi Penyebabnya
Gianyar, Bali – Sekitar pukul 08.21 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) pada Sabtu (21/9/2023), Kabupaten Gianyar, Bali, dihelat oleh letusan gempa bumi dengan magnitudo 4,8. Gempa ini memikat perhatian warga dan mengundang perhatian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar.
Menurut Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, gempa ini memiliki mekanisme sesar turun dengan kombinasi mendatar yang dikenal sebagai Normal Oblique.
“Gempa bumi terjadi akibat aktivitas sesar aktif di daratan,” papar Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Sabtu.
Dampak Gempa Dirakam di Sekitar Gianyar
BMKG mengkonfirmasi adanya dampak gempa berdasarkan laporan warga, dimana getaran gempa tercatat mencapai skala Mercalli (MMI) IV di wilayah Gianyar.
Skala MMI IV menandakan bahwa gempa terasa jelas oleh banyak orang di dalam maupun di luar rumah. Laporan warga juga menyebutkan adanya pecahnya gerabah, jendela dan pintu berderik, serta bunyi dinding akibat goncangan.
Tak hanya Gianyar, getaran gempa juga dirasakan di wilayah Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Tabanan, Karangasem, dan Bangli dengan skala MMI III. Pada skala ini, getaran gempa terasa nyata di dalam rumah, serupa dengan suara kendaraan besar melintas.
Peningkatan skala MMI merambat hingga ke Kabupaten Buleleng serta Kota Mataram dan Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat (NTB), mencapai skala MMI II. Pada skala ini, getaran gempa terasa oleh sebagian orang dan benda ringan yang digantung bergoyang.
Meskipun terjadi guncangan cukup kuat, secara beruntung belum ada laporan kerusakan signifikan akibat gempa bumi ini. Cahyo Nugroho juga memastikan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa Susulan dan Aktivitas Sesar:
BMKG mencatat gempa susulan dengan magnitudo 2,8 terjadi pada jarak 5 kilometer barat daya Gianyar dan kedalaman 21 kilometer. Menurut Cahyo Nugroho, gempa ini merupakan tanda aktivitas sesar yang masih berlangsung di wilayah tersebut.
Gempa bumi di Gianyar ini bukanlah insiden pertama. Sebelumnya pada Sabtu (7/9/2023) pada pukul 09.51 WITA, gempa serupa dengan magnitudo 4,9 juga mengguncangGianyar. Titik gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.
Keadaan ini menggarisbawahi pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman gempa bumi. Masyarakat diimbau untuk untuk selalu mematuhi protokol keselamatan dan siap menghadapi kemungkinan gempa bumi di masa mendatang.