SANA’A, Voxnes.com
– Kelompok Houthi dari Yemen mengaku telah melakukan serangan ke arah kapal induk milik Amerika Serikat yang berada di Laut Merah pada hari Minggu, tanggal 16 Maret 2025.
Mereka pun berjanji bakal tetap mengincar kapal-kapal niaga AS sebagai balasan atas serangan udara yang dilancarkan Amerika di Yaman pada hari sebelumnya.
“Menghadapi serangan tersebut, pasukan tentara melancarkan operasi militer yang bertujuan untuk mengincar kapal induk Amerika Serikat USS Harry Truman beserta armada pengiringnya,” seperti dinyatakan oleh kelompok Houthi.
Mereka mengklaim bahwa serangan itu mencakup pemicuan kira-kira 18 misil beserta satu hal lainnya.
drone
yang ditujukan kepada kapal-kapal Amerika Serikat tersebut.
Tetapi, sampai sekarang belum ada respons resmi dari pihak Washington mengenai pernyataan itu.
Pada hari Sabtu, tanggal 15 Maret 2025, tentara Amerika Serikat melakukan serangan udara di sejumlah daerah yang dikendalikan oleh kelompok Houthi, seperti ibu kota Sana’a, Saada, Al Bayda, serta Radaa. Dalam insiden ini, 53 individu dinyatakan meninggal dunia sementara 98 korban lagi menderita cedera.
“Korban terbaru dari penyerangan yang disebabkan oleh lawan Amerika pada tanggal 15 Maret adalah 53 orang tewas, di antaranya ada lima anak dan dua perempuan, sementara 98 lainnya luka-luka, termasuk sembilan anak dan sembilan perempuan,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Houthi, Anis Al Asbahi, sebagaimana dilaporkan.
AFP
, Senin (17/3/2025).
Peringatan dari AS tentang peningkatan tensi konflik
Merespons serangan dari pihak Houthis, otoritas Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka akan tetap meneruskan tindakan militer sampai kelompok itu berhenti melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang ada di Laut Merah.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth berjanji akan terus menerjang dengan serangan rudal secara konstan tidak pernah berhenti.
“Pihak kita tadi telah melakukan serangan dengan tenaga luar biasa terhadap mereka dan mengirimkan pesan peringatan kepada Iran,” ungkap Penasihat Urusan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Michael Waltz.
Pada saat yang sama, kelompok Houthi bersikeras akan terus menyerang kapal-kapal kargo Amerika Serikat, terlebih lagi sejak diberitakan bahwa Israel telah berhenti memberikan bantuan kemanusiaan kepada Gaza.
Pemimpin Houthi, Abdulmalik Al Huthi, melalui pidatonya yang ditayangkan di TV, memanggil sepuluh juta penduduk Yaman agar mengambil bagian dalam demonstrasi besar-besaran pada hari Senin (17 Maret 2025) guna membuktikan solidaritas mereka.
“Bila serangan Amerika terus dilancarkan pada negeri kita, maka kami akan menempuh langkah-langkah intensifikasi lebih lanjut,” tandasnya.
Dalam situasi peningkatan tensi, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada kedua belah pihak agar berhenti dari seluruh kegiatan militer mereka.
PBB menegaskan bahwa peningkatan konflik lebih jauh hanyalah akan memperparah krisis kemanusiaan yang telah sangat buruk di Yemen.
Sebelum menyatakan serangan ke kapal induk Amerika Serikat, kelompok Houthi tidak melancarkan serangan di Laut Merah maupun Teluk Aden sejak tanggal 19 Januari 2025, ketika gencatan senjata di Gaza dimulai.
Tetapi, mereka mengumumkan bahwa akan melanjutkan serangan ke kapal-kapal Israel sebagai tanggapan atas langkah-langkah yang diambil oleh Tel Aviv terkait bantuan kemanusiaan untuk Gaza.