Optimisme Pemerintah Telusuri Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di Indonesia
Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin menyampaikan optimismenya terhadap capaian nol persen kemiskinan ekstrem di Indonesia pada tahun ini. Kepastian ini didasari oleh kemajuan signifikan yang telah dicapai dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024 dan Penyerahan Insentif Fiskal Kategori Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024, yang diselenggarakan secara daring pada Rabu, 18 September 2023, Wapres menekankan target mendekati nol persen kemiskinan ekstrem.
Penurunan Level Kemiskinan Ekstrem
Wapres Ma’ruf Amin menyatakan bahwa pada Maret 2023, tingkat kemiskinan ekstrem yang semula mencapai 1,12% pada Maret 2022 telah turun menjadi 0,83%. Hal ini menandakan penurunan yang signifikan dalam setahun terakhir.
“Pada tahun ini, pemerintah telah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem mendekati 0% di Indonesia. Kita optimistis target ini bisa tercapai" tegas Wapres Ma’ruf Amin.
Jaga Tren Positif dan Tingkatkan Prestasi
Sebagai upaya menjaga tren penurunan angka kemiskinan ekstrem, Wapres Ma’ruf Amin menekankan pentingnya pengembangan program penanggulangan kemiskinan yang bersifat inklusif, sinergis, dan tepat sasaran.
"Program-program ini harus tidak hanya efektif dalam mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga memastikan bahwa seluruh masyarakat, terutama yang terdampak kemiskinan ekstrem, dapat merasakan manfaatnya dengan adil dan merata," ujar Wapres.
Pemanfaatan Data dalam Penyasaran Program Penanganan Kemiskinan
Data menjadi kunci utama dalam keberkesanan program penanganan kemiskinan ekstrem. Untuk itu, Wapres Ma’ruf Amin menggarisbawahi perlunya optimalisasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (Data P3KE).
Data P3KE telah digunakan oleh lebih dari 26 kementerian/lembaga dan telah diadopsi oleh lebih dari 93% pemerintah daerah sebagai basis data penyasaran program.
Wapres menekankan bahwa perlu dilakukan pengembangan sistem penyasaran yang berkelanjutan dan terintegrasi secara nasional. Integrasi ini bertujuan untuk menghubungkan berbagai data yang ada di kementerian/lembaga agar proses penyasaran program lebih efektif dan efisien.
Kolaborasi dan Kerjasama Antar Stakeholder
Wapres Ma’ruf Amin juga menginformasikan tentang pentingnya konvergensi dan sinergi antar program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa rumah tangga miskin ekstrem menerima berbagai program yang relevan, seperti program perlindungan sosial, program pemberdayaan ekonomi, dan program peningkatan sarana dan prasarana permukiman.
“Oleh karena itu penting adanya kolaborasi dan kerja seluruh pemangku kepentingan termasuk kinerja yang baik dari kepala daerah”.
Penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan suatu komitmen yang konsisten dari pemerintah. Kelola resolusi konflik dan minimnya akses terhadap Pendidikan dan kesempatan ekonomi membuat pencapaian target nol persen kemiskinan menjadi tantangan yang membutuhkan kerja sama dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan semua pihak terkait.