Voxnes.com
Daun kelor kaya akan zat anti-inflamasi dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Selanjutnya, daun kelor dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit apa?
Beberapa macam penyakit dapat diatasi gejala atau disembuhkannya menggunakan daun kelor, antara lain adalah kolesterol tinggi, anemia, infeksi, peradangan, serta rasa sakit.
Penggunaan daun kelor dengan teratur aman bagi tubuh dan jarang menyebabkan dampak negatif berarti.
Agar lebih paham, simak beberapa keuntungan dari daun kelor bagi kesehatan di bawah ini.
Apa sajakah penyakit yang dapat disembuhkan oleh daun kelor?
Disarikan dari
Prevention
dan
Medical News Today
Berikut ini adalah sejumlah penyakit yang dapat diobati gejalanya atau sembuh dengan menggunakan daun kelor sebagai obatnya.
-
Kolesterol tinggi
Studi yang dilakukan pada hewan mengindikasikan bahwa dedaunan pohon kelor mampu mengurangi tingkat kolesterol dalam tubuh.
Walau berguna bagi kadar kolesterol yang tinggi, studi tambahan perlu dilakukan guna mengungkap keuntungan dari daun kelor terhadap manusia.
-
Anemia
Salah satu keuntungan dari mengonsumsi daun kelor bagi perempuan adalah mampu menaikkan tingkat hemoglobin pada gadis dan wanita pasca-menopause.
Kurangnya kadar hemoglobin, yang disebut anemia, bisa membuat perempuan merasa letih, lesu, serta sesak nafas.
-
Tekanan darah tinggi
Komponen dalam daun kelor, yaitu zat antosianin, berpotensi mengurangi tekanan darah tinggi.
Sebuah studi bahkan menyatakan bahwa memakan 120 gram daun kelor yang sudah masak setiap harinya selama tujuh hari berturut-turut bisa membantu merendahkan tingkat glukosa darah hanya dalam waktu dua jam pasca makan.
-
Infeksi
Daun kelor kaya akan zat alamiah yang berperan sebagai pelindung terhadap penyakit, sepeti
S. aureus
dan
E. coli
.
Meskipun demikian, studi ekstensif tambahan pada manusia perlu dilakukan agar manfaat dari daun kelor dapat dipastikan dengan jelas.
-
Inflamasi
Studi pada hewan percobaan mengindikasikan bahwa ektrak daun kelor mempunyai senyawa anti-inflamasi yang bisa membantu dalam pencegahan rheumatoid arthritis, yaitu penyakit rematik.
Namun demikian, penelitian klinis tetap dibutuhkan untuk mengungkap manfaat tersebut pada manusia.
-
Nyeri
Studi pada binatang percobaan menyatakan bahwa dengan menerapkan ekstrak daun kelor ke luka bisa mempercepat proses penyembuhan luka serta mengurangi ukuran dari lukanya.
Sejumlah penelitian mengindikasikan pula bahwa dedaunan kelor mempunyai khasiat pereda rasa nyeri sebanding dengan obat-obatan anti-inflamasi.
-
Gangguan pencernaan
Extrak dari daun kelor mampu menangani berbagai masalah pada sistem pencernaan, termasuk konstipasi, luka pada lambung, serta kolitis ulserativa.
Di luar manfaatnya dalam menangani masalah pencernaan, diekstraksi dari daun kelor diklaim bisa membantu mencegah kanker usus.
-
Gangguan saraf
Senyawa antioksidan dalam daun kelor bisa membantu melindungi tubuh terhadap gangguan sistem saraf, termasuk sklerosis ganda.
Alzheimer,
dan depresi.
Sejumlah pakar menganggap senyawa neuroprotektif dalam daun kelor mampu menyediakan keuntungan tersebut, namun mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti.
-
Gula darah tinggi
Daun kelor bisa berguna untuk orang-orang dengan diabetes karena mampu untuk menyeimbangkan kadar gula darah dan kadar insulin, serta melindungi dari kerusakan organ.
Zat dalam daun kelor diyakini bisa menghentikan komplikasi serta menahan laju pertumbuhan penyakit tersebut.
-
Asma
Daun kelor kaya akan zat-zat yang bisa menekan serta mencegah asam, kontriksi bronkial, dan pembengkakan pada jalur respirasi.
Sebuah studi pada hewan percobaan bahkan mengungkapkan bahwa memberikan ekstrak daun kelor bisa memperbaiki kinerja paru-paru.
Mengenali manfaat daun kelor dalam pengobatan berbagai penyakit sangat krusial agar Anda dapat memulai konsumsinya dengan teratur.
Secara umum, daun kelor relatif aman bila dikonsumsi secara berkala. Akan tetapi, jika Anda mempunyai catatan penyakit spesifik sebelumnya atau tengah mengikuti pengobatan dengan resep dokter, disarankan untuk berdiskusi lebih dulu dengan profesional kesehatan.
Di samping itu, dedaunan kelor tak boleh menjadi satu-satunya obat, dan kemungkinan penanganan medis tetap dibutuhkan.