Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Minggu, 22 Jun 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Beralih ke Swiss Open, Leo/Bagas Fokuskan Energi Pasca Juara Runner-Up All England 2025

    Oleh Rany Nasution

    PNS di Jakbar Nihil Pelaku Tindak Korupsi

    Oleh Angga Maulana

    Sea World Ancol Budidayakan Ubur-Ubur

    Oleh Angga Maulana

    Perkiraan Biaya Perjalanan Mudik dari Jakarta ke Surabaya dengan Hyundai Stargazer

    Oleh Rany Nasution

    Plataran Gelar Wedding Roadshow di Bromo, Angkat Tema Pernikahan Idaman

    Oleh Angga Maulana

    Kasus Positif Covid-19 di Lampung Tambah 21 Kasus

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

    Pertemuan IMF-WB Bisa Genjot Ekonomi Bali Hingga 6,54 Persen

    Oleh Angga Maulana
    Komentar Rocky Gerung soal Munaslub Kadin

    Rocky Gerung Sindir Munaslub Kadin: Begini Kesannya

    Oleh Panggih Suseno
    BMKG Sebut Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu

    Peringatan BMKG: Potensi Gempa dari Zona Megathrust di Indonesia

    Oleh cris a jeni putri
    Tambak ikan (ilustrasi)

    Bangun Pertanian, Indonesia Perlu Belajar dari Denmark

    Oleh Angga Maulana
    PGN terus menambah infrastruktur gas bumi.

    Pengusaha Jateng Nantikan Pasokan Gas Bumi

    Oleh Angga Maulana
    Direktur Bank Indonesia Nanang Hendrasah, Wakil Rektor UGM Paripurna Sugarda dan Direktur PT BNI securities Reza Benito Zahar (dari kiri) menjadi pembicara dalam seminar Surat Berharga Komersial (SBK) di Gedung Kebon Sirih, Bank Indonesia (BI), Jakarta, Se

    Surat Berharga Komersial Dorong Penurunan Bunga Kredit Perbankan

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > controversies > Kasus Hibisc Fantasy Puncak Memasuki Babak Baru: Semua Tenant Ditemukan Manipulasi Ijin, Inilah Kebenaran
controversiesgovernmentgovernment regulationsnewspolitics

Kasus Hibisc Fantasy Puncak Memasuki Babak Baru: Semua Tenant Ditemukan Manipulasi Ijin, Inilah Kebenaran

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 17 Maret 2025 10:59 pm
Rany Nasution
Bagikan
Bagikan


Voxnes.com, CIBINONG

– Usai munculnya tuduhan adanya skema ‘puppet’ pada kolaborasi antara BUMD Jawa Barat, PT Jaswita, dengan PT Perkebunan Nusantara VIII (sekarang bernama PTPN I Regional 2) terkait proyek Hibisc Fantasy, sekarang skandal pengeluaran izin di area Puncak, Bogor telah masuk tahap berikutnya.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencurigai adanya pelanggaran dari pihak tenant yang bekerja sama dengan PTPN I Regional 2 berdasarkan perjanjian Kerjasama Operasional serta KSU atau Koperasi Serba Usaha.

Pada saat ini, 33 Kontrak Kerjasama Operasional (KSO) milik PT. Perkebunan Nusantara I Regional 2 sedang dinilai ulang oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Penilaian tersebut merupakan dampak langsung dari terjadinya longsor dan banjir besar di wilayah Jabodetabek pada tanggal 2 hingga 4 Maret 2025.

Para penyewa yang bekerja sama dengan PTPN I Region 2 ini ternyata telah menyalahi peraturan mengenai manajemen lahan dan memiliki potensi untuk menyebabkan kerugian pada keuangan negara.

Baca Juga:Perbedaan Antara Film Adaptasi dan Asli: Mana yang Lebih Menarik?

Pelanggaran terhadap perubahan penggunaan tanah secara ilegal, penyelewengan izin, serta pencemaran lingkungan telah mencoreng rekam jejak manajemen aset-aset Badan Usaha Milik Negara itu.

Temuan KLH tersebut menimbulkan respon yang kuat dari Indonesian Audit Watch (IAW).

Sekretaris Pendiri IAW, Iskandar Sitorus, menyerukan agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera mengambil alih dan melakukan_audit_investigasi_lengkap_terhadap_PTN.

“Penemuan KLH ini perlu mendorong investigasi lebih lanjut terhadap jaringan kolaborasi yang mencakup PTPN I Wilayah 2 dan penyewa bermasalah,” ungkap Iskandar saat berada di Cibinong pada hari Senin, tanggal 17 Maret 2025.

Baca Juga:Tren Busana Lebaran yang Minimalis: Temukan 5 Inspirasi untuk Tampilan Sederhanamu yang Elegan!

Dia mengharapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Forestry untuk tidak tinggal diam terhadap sejumlah pelanggaran tersebut.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga sangat berkomitment untuk menghapuskan pelanggaran yang berkaitan dengan hutan.

“Kini ini tak sekadar masalah izin saja. Hasil penelitian dari KLH menunjukkan adanya pola yang terus berulang dimana BUMN seperti PTPN I Regionel 2 sepertinya digunakan sebagai sarana untuk kegiatan bisnis ilegal oleh beberapa pihak tertentu dengan melibatkan penyewa dan koperasi yang memiliki masalah,” katanya.

Menurut Iskandar, BPK perlu langsung terlibat dalam melakukan_audit investigatif.

“Bukan hanya milik PTPN ini adalah uang negara dan uang rakyat,” tegas Iskandar.

Jika dugaan pelanggaran izin tersebut terbukti benar, sambung Iskandar, maka konsekuensinya tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga mengakibatkan kerugian finansial bagi negara.

“Di sini terdapat pola skala besar. Kemitraan kerjasama operasional (KSO) antara tenant dan koperasi perlu diteliti secara mendalam hingga ke aspek-aspek dasarnya,” jelasnya.

“Pastikan bahwa Badan Usaha Milik Negara tidak menjadi sarana untuk kepentingan sekelompok orang saja, karena negara serta masyarakat lah yang akan merasakan dampak dari kerugiannya,” katanya.

Iskandar menyebut sejumlah temuan utama KLH tentang pengeluaran lisensi oleh PTPN di area Puncak, Bogor.

1. Penyalahgunaan lahan tanpa persetujuan.

Informasi tersebut muncul melalui insiden BUMD Jawa Barat dan kini KLHK telah mendeteksi bahwa beberapa penyewa dan Koperasi Serba Usaha (KSU) merubah penggunaan lahan perkebunan menjadi zona bisnis tanpa persetujuan resmi dari otoritas pemerintahan yang berwenang.

Tindakan tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 mengenai Perkebunan dan memiliki potensi untuk memicu penurunan kualitas lingkungan.

2. Penyalahgunaan aturan lingkungan yang dilakukan oleh aktivitas perusahaan penyewa dan koperasi skala kecil, yang gagal mematuhi pedoman pengaturan lingkungan, menyebabkan polusi serta hancurnya ekosistem di wilayah seputar lokasi mereka beroperasi.

Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 yang membahas perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup.

3. Tidak cocoknya KSU dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Bukti nyata hal tersebut adalah sejumlah proyek milik tenant dan KSU ternyata tak sesuai dengan RTRW yang sedang berlaku.

Hal ini mengindikasikan adanya kekurangan dalam hal kerjasama dan persiapan terperinci pada saat meluncurkan projek itu.

“Kerugian negara serta penyalahgunaan wewenang tampak dalam laporan yang disampaikan oleh KLHK. Hal ini lebih kompleks daripada hanya masalah perizinan atau dampak lingkungan,” tambahnya.

IAW menganggap terdapat pelanggaran yang signifikan secara hukum serta adanya kemungkinan kerugian finansial bagi negara.

“Melakukan perubahan penggunaan lahan tanpa persetujuan dan melanggar aturan mengenai lingkungan merupakan tindak ilegal yang bisa mendapatkan hukuman sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Perencanaan Ruang, serta Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009,” terangkan Iskandar.

Pelaksanaan yang tidak sesuai aturan terhadap pemanfaatan tanah dapat mengakibatkan dampak keuangan merugikan bagi negara, termasuk potensi penurunan pendapatan di bidang pertanian dan beban biaya untuk restorasi ekosistem.

Ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara serta Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Kup atau Ketentuan Umum Perpajakan.

Iskandar menggarisbawahi bahwa model penyimpangan ini sungguh memiliki potensi besar terlibat dalam tindakan suap serta penyalahgunaan wewenang oleh individu-individu yang menggunakan kemitraan antara BUMN demi mencari untung pribadi atau golongan tertentu.

“Bila pemerintah mengalihgunakan tanah milik negara tanpa persetujuan dan para penyewa ini dapat beroperasi dengan leluasa, siapakah yang harus menanggung akibatnya? Hal ini bukan hanya melanggar aturan administratif saja,” katanya.

Menghadapi sejumlah masalah tersebut, Indonesian Audit Watch menggarisbawahi pentingnya kerjasama antara BPK, KPK, Kejaksaan, dan Polri supaya dapat membongkar seluruh jaringan bisnis ilegal yang merugikan negeri sampai ke asal-usulnya.

“Iskandar menekankan pentingnya kerjasama antara KPK, Kejaksaan, dan Polri. Hal ini dapat mencakup pasal 2 dan 3 dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sekaligus Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 mengenai Pelaksanaan Hukuman atas Tindakan yang Melawan Hak Asasi Manusia,” jelas Iskandar.

Apabila audit investigatif ini dijalankan, IAW percaya bahwa akan ditemukan lebih banyak pelanggaran.

“Bukan hanya tentang sebuah proyek pariwisata atau usaha biasa. Ini berkaitan dengan pemulihan kekayaan negara yang telah diabaikan. Saat ini adalah tugas KLHK dan lembaga penegak hukum untuk mengatasinya,” tegas Iskandar.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1B3wCN Rincian Baru dari Istana Tentang Perubahan UU TNI
Artikel Berikutnya AA1B3ABP 4 Pemain Hilang dari skuad Timnas Indonesia Sebelum Hadapi Australia: Satu Penjaga Gawang dan Kejutan di Antara Gelandang

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Saksikan Film The Fast and The Furious di TRANS TV Subuh, Intip Sinopsisnya!

The Fast and The Furious kini telah jadi salah satu film aksi paling ditunggu-tunggu, Bunda.…

Oleh Rany Nasution

Jokowi Cabut Challenge ke Deddy Sitorus: Buka Rahasia Dibalik Orang yang Melindungi Pekerjaannya

Voxnes.com - Joko Widodo (Jokowi) mendesak politisi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus, untuk membongkar siapa…

Oleh Rany Nasution

Sampai di Sydney, Timnas Indonesia langsung Beraksi Latihan di Gym

Voxnes.comPara pemain Tim Nasional Indonesia yang telah sampai di Australia sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1ARcqa
businesscommerceIndonesianewsreligion

Iman dan Impian: Cerita di Balik Burger Halal yang Menginspirasi

Oleh Rany Nasution

Andrie, Aktivis yang “Gerudak” ke Rapat Rahasia RUU TNI di Hotel Mewah, Dapat Sambutan Hangat dari Netizen

Oleh Rany Nasution

Dirut Bulog Mayjen Novi Helmy: Prajurit TNI yang Memimpin Bulog, Bagaimana Pendapat Panglima dan KSAD?

Oleh Rany Nasution

Pabrik Emas Freeport di Gresik, yang Dirikan Prabowo, Unggul Sebagai Yang Terbesar di Dunia

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?