Ketegangan dan kontroversi mewarnai pertandingan perempat final sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut yang mempertemukan tim Sulawesi Tengah dan Aceh di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9). Aksi brutal seorang pemain Sulawesi Tengah yang memukul seorang wasit berujung keributan dan kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Aksi Brutal dan Keputusan Kontroversial
Insiden bermula dari sejumlah keputusan kontroversial yang dikeluarkan wasit, Eko Agus Sugiharto, selama pertandingan. Di antara kontroversi yang mencolok adalah pemberian dua penalti untuk tim Aceh beberapa menit sebelum akhir laga.
Keputusan tersebut diprotes habis-habisan oleh pemain Sulawesi Tengah. Puncaknya, Muhammad Rizki, pemain Sulawesi Tengah, bereaksi dengan emosi dan dengan brutal memukul wasit Eko Agus Sugiharto hingga terkapar, lalu dilarikan dengan ambulans.
Aksi memukul ini sontak memicu uproar di stadion. Ketua HQ Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut, Suwarno, menyatakan bahwa kejadian ini sangat disayangkan dan akan ditindak tegas.
Sanksi Berat Menggemparkan Dunia Sepak Bola
“Saya telah melakukan koordinasi dengan TD PSSI, mereka menyatakan bahwa untuk atlet yang memukul wasit itu sanksinya minimum akan mendapat sangsi larangan bermain selama enam bulan, sementara dari pihak PSSI mengatakan akan mendapatkan sanksi maksimal,” ujar Suwarno dalam konferensi pers, Minggu (16/9).
Reaksi tegas pun dilayangkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Melalui akun media sosialnya, Erick Thohir mengecam keras kontroversi dan kekerasan yang terjadi dalam pertandingan tersebut.
Erick Thohir menegaskan akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan keterlibatan semua pihak, mulai dari kepemimpinan wasit yang dianggap penuh kejanggalan, hingga reaksi punggawa tim Sulawesi Tengah.
“Sudah pasti akan ada sanksi yang tegas dan terberat atas tindakan kekerasan yang dilakukan pemain Sulawesi Tengah,” tegas Erick Thohir.
Pengusutan Mendalam oleh PSSI
Dalam keterangan resmi, Suwarno menjelaskan bahwa pengusutan terkait kontroversi pertandingan tersebut sepenuhnya berada di tangani PSSI.
“Khusus evaluasi wasit ini berada di PSSI. Mereka akan melakukan evaluasi dari berbagai pihak termasuk evaluasi dari kegiatan PON. Kembali lagi yang memilih wasit yaitu TD yang merupakan representasi dari PSSI,” jelas Suwarno.
Wasit Eko Agus Sugiharto yang sebelumnya bertugas di Liga 3 Indonesia, akan menjalani investigasi resmi PSSI. “Ini akan kita ikuti prosesnya. Sedangkan wasit yang saat ini sedang sakit juga akan mendapatkan sanksi apabila memang terbukti selama memimpin pertandingan keputusannya benar-benar kontroversi. Nantinya wasit akan dengan sendirinya mendapat sangsi dari norma-norma yang berlaku di PSSI,” tegas Suwarno.
Konsekuensi AkHIR Laga
Pihak pengurus tim Sulawesi Tengah mengambil keputusan untuk mundur dari pertandingan setelah skor 1-1 terjaga di waktu normal dan tidak dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Keputusan ini memicu kontroversi di kalangan para pelatih dan komentator sepak bola.
Sulteng memutuskan tidak melanjutkan pertandingan, dan praktis menyebabkan tim Aceh melaju ke babak semifinal di PON XXI Aceh-Sumut.
Kejadian ini menjadi sorotan dan mendapatkan perhatian publik karena menunjukkan betapa pentingnya menjaga sportivitas dan profesionalisme di dalam dunia olahraga, terutama sepak bola. tindakan kekerasan yang dilakukan pemain harus mendapatkan sanksi berat agar menjadi pelajaran bagi semua pihak. PSSI berperan penting dalam menjaga integritas dan sportivitas kompetisi.