China dan Uni Eropa Tegas, Inginkan Solusi yang Dukung Perjanjian WTO
Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis dan Menteri Perdagangan Cina Wang Wentao bertemu di Brussels pada Kamis (19 September 2024). Keduanya membahas secara intensif perselisihan yang memuncak terkait rencana impor tarif kendaraan listrik (EV) dari China.
Pertemuan ini dilakukan dalam suasana tegang dengan Madrid, Spanyol, dan Berlin, Jerman, yang beralih takluk pada perdebatan terkait bea masuk EV China yang mencapai 36%.
Meskipun kedua belah pihak menyepakati untuk berpegang pada aturan perdagangan global yang tercantum dalam perjanjian Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), detail kesepakatan belum diungkapkan secara rinci.
Penting untuk dicatat, rencana tarif oleh Uni Eropa mengundang kontroversi dan mendapat sorotan tajam dari pihak China.
Berikut ringkasan poin-poin penting dari pertemuan ini:
-
Komitmen terhadap WTO: Dombrovskis menegaskan bahwa pertemuan dengan Wang berlangsung konstruktif dan kedua belah pihak bersepakat untuk memperjuangkan solusi efektif, dapat ditegakkan, dan selaras dengan prinsip WTO.
- Ukraian Optimis: Dalam pernyataan di platformnya di X (platform media sosial mantan Twitter), Dombrovskis menekankan komitmen Cina untuk terus berdiskusi dan mencari jalan keluar positif dalam kerangka WTO.
- Cina Tolak Tariff: Kantor Dagang China menyatakan bahwa Wang telah berdiskusi dengan pelaku industri EV di Brussels dan menegaskan permohonan Cina untuk tetap bertahan hingga akhir konsultasi dengan Uni Eropa. Mereka mengkritik perlakuan yang tidak adil yang dihadapi oleh produsen EV China di pasar Eropa.
Perselisihan AS dan China: Konsekuensi global
Di balik ketegangan antara China dan Uni Eropa, dunia Theodore Roosevelt menjadi saksi konflik ekonomi yang melibatkan tiga kekuatan besar: Amerika Serikat, China, dan Uni Eropa. Jepang dan Korea Selatan juga ikut berperan dalam dinamika ini, menciptakan persaingan global yang menekankan pentingnya kendali rantai suplai di era ini.
Konflik ini memiliki konsekuensi global yang signifikan yang berpotensi mengganggu alur perdagangan dan investasi global.
Backgroud Perselisihan atas EV:
Tensions telah meningkat setahun pasca Uni Eropa menyatakan rencana untuk mengenakan tarif pada EV impor dari China pada bulan Juli 2023.
Penyelidikan anti-subsidi yang diluncurkan pada tahun sebelumnya menemukan bahwa perusahaan otomotif dari China, mendapatkan keuntungan yang tidak adil dari subsidi pemerintah, yang memberi kerugian pada produsen EV Eropa.
Peran Uni Eropa dalam Kesempatan dan Tantangan
Uni Eropa telah menyampaikan komitmen untuk melindungi industri otomotifnya, yang menjadi sektor penting bagi perekonomian Eropa dan menyedikan lapangan kerja bagi sekitar 14 juta orang.
Namun, imposition tarif pada EV China dikritik oleh beberapa negara anggota UE yang khawatir akan meningkatkan inflamasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Bentuk tarif ini bersifat sementara dan rencananya akan menjadi permanen bila disahkan melalui pemungutan suara oleh negara-negara anggota Uni Eropa. Pemungutan suara ini diprediksi akan dilakukan sebelum akhir Oktober 2024.
Reaksi China dan Konfrontasi Dagang:
China menanggapi rencana Uni Eropa dengan amarah dan secara resmi mengajukan banding ke WTO atas kebijakan tarif tersebut.
Sebagai langkah balasan, Beijing juga memulai penyelidikan terhadap produk susu dan daging babi impor tujuannya dari Eropa.
China menekankan bahwa tindakan Uni Eropa akan memicu perang dagang dan merusak hubungan perdagangan antara kedua belah pihak.
Kepala Juru Bicara perdagangan Uni Eropa, Olof Gill, menyatakan bahwa penyelidikan China tidak beralasan dan didasari oleh tuduhan yang dipertanyakan.
GillCalling for investigation penghentian dan menegaskan bahwa Uni Eropa akan melakukan segala upaya untuk membela kepentingan industri otomotifnya.
Pertemuan antara Dombrovskis dan Wang menjadi titik awal dalam upaya untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Atmoser pertemuan yang tetap tenang dalam, memberikan harapan bagi realisasi kesepakatan yang adil dan selaras dengan prinsip WTO.