Voxnes.com
– Konsep sistem contraflow saat arus balik Lebaran 2025 nanti akan mengalami perubahan dibandingkan dengan sebelumnya.
Polri Korlantas akan melakukan beberapa penyesuaian terhadap perencangan lalu lintas ini berdasarkan pembelajaran dari masa lalu.
Menurut Kabagops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudi, tindakan ini dilakukan guna menghindari kembali terjadinya kecelakaan mematikan yang sebelumnya disebabkan oleh kontraflow atau aliran berlawanan pada tahun lalu.
“Kecelakaan serius terjadi tahun lalu tepatnya di kilometer 58 pada jalur contraflow tersebut, tempat dimana insiden tragis ini mengakibatkan 11 korban jiwa,” ujar Aries saat berpartisipasi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, seperti dilansir dari Kompas.com pada tanggal 11 Maret 2025.
“Akan tetapi, kami telah mengevaluasinya dan juga melakukan pelatihan teknis bersama tim Jasa Marga,” jelas Aries.
Menurut Aries, salah satu perubahan yang dibuat adalah penempatan penghalang lalu lintas (barrier) dengan jarak yang lebih dekat.
Di samping itu, pembatas air berukuran besar pun akan dipasang di sejumlah lokasi guna memperkuat keamanan.
“Saat kontraflw berlangsung, penempatan barrier kini menjadi lebih singkat dan tidak setua dahulu. Di antara gap tersebut disisakan water barrier yang cukup besar, serta dipasangi petunjuk lalu lintas dilengkapi dengan lampu kilat,” kata Aries.
Di samping itu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berencana mengatur pengiriman armada darurat di area yang lebih dekat ke tempat kontra-aliran untuk memastikan respons cepat apabila ada insiden kecelakaan.
Dia menyebutkan pula bahwa laju kendaraan pada lintasan kontra-aliran serta satu arah tersebut akan ditetapkan batas maksimalnya, dan harus tetap berada dalam ambang kecepatan yang telah ditentukan untuk rute normal (yang sudah ada).
Agar para pengemudi tetap taat peraturan, Korlantas Polri telah menyediakan mobil safety car yang bertugas untuk mengontrol kecepatan kendaraan.
Menurut penjelasannya, hal utamanya adalah area yang akan dipakai untuk kontraflow atau satu arah harus tetap di bawah kecepatan rata-rata dari jalanan sebelumnya.
“Maka dari itu, kami menyediakan apa yang disebut sebagai mobil safety car,” jelas Aries.
Apabila laju kendaraan pada jalur contraflow berlebihan, mobil pemantau segera akan menjejakkan diri di jalan itu guna mengontrol kelajuan serta mewujudkan agar aliran trafik tetap tertata dengan baik.
“Akan tetapi ketika diimplementasikan, apabila jalur yang dipakai untuk kontraflow tersebut lebih cepat, maka akan ditambahkan kendaraan guna menyesuaikan kecepatannya,” jelas Aries.