Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Selasa, 10 Jun 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Penyaluran Bantuan Air Bersih di Cianjur Dilakukan Sampai Malam

    Oleh Angga Maulana

    10 Rekomendasi Drama China di Netflix: Romantis hingga Mengharukan

    Oleh Rany Nasution

    3 Cara Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Piala Dunia 2026

    Oleh Rany Nasution

    PT KAI Minta Warga tidak Beraktivitas di Sepanjang Jalur Kereta Api

    Oleh Angga Maulana

    Madiun Mulai Terapkan KTP Digital

    Oleh Angga Maulana

    Gubernur Edy Janjikan Rp 100 M Revitalisasi Lapangan Merdeka

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) di Badung Bali. Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tidak ingin membuka pariwisata Bali tanpa batas, terlebih kasus COVID-19 di Pulau Dewata terus meningkat.

    Luhut: Pemerintah tak Ingin Buka Wisata Bali tanpa Batas

    Oleh Angga Maulana
    ekspor indonesia

    Perundingan Putaran Pertama Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-GCC: Langkah Strategis untuk Meningkatkan Ekspor dan Kerja Sama Ekonomi

    Oleh Panggih Suseno
    Gen Z Kian Kritis akan Lingkungan, Bank DBS Terbitkan Kartu Kredit Berbahan Daur Ulang

    Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Berbahan Daur Ulang: Inisiatif Ramah Lingkungan untuk Generasi Muda

    Oleh Adi Ariyanto
    Bandara IKN Siap Didarati Pesawat Kepresidenan

    Bandara IKN Siap Didairati Pesawat Kepresidenan

    Oleh cris a jeni putri
    Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor

    Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

    Oleh Adi Ariyanto
    Pengamat: Masyarakat Bisa Tolak dan Gugat Kenaikan Tarif Jalan Tol ke Ranah Hukum, Jika...

    Kenaikan Tarif Tol: Masyarakat Berhak Menggugat ke Ranah Hukum

    Oleh Panggih Suseno
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Humaniora > Lubang Ozon: Kisah Krisis Global dan Pemulihan Lapisan Perisai Bumi
Humaniora

Lubang Ozon: Kisah Krisis Global dan Pemulihan Lapisan Perisai Bumi

Adi Ariyanto
Terakhir diperbarui: 15 September 2024 12:15 pm
Adi Ariyanto
Bagikan
Refleksi Hari Ozon, Mengenang Krisis Atmosfer 1984 saat Mulai Tipis Sepertiga
Bagikan

Pada akhir 1970-an, Jonathan Shanklin, seorang meteorolog dari British Antarctic Survey, memulai mengamati perubahan signifikan di lapisan atmosfer. Sebagai bagian tanggung jawabnya untuk digitalisasi data spektrofotometer Dobson—instrumen yang mengukur ketebalan lapisan atmosfer—Shanklin melihat penurunan konsentrasi ozon yang signifikan.

Pada tahun 1984, lapisan pelindung atmosfer di atas Teluk Halley, Antartika, kehilangan sepertiga ketebalannya dibandingkan dekade sebelumnya. Temuan ini menguras ketenangan para ilmuwan.

Bersama rekan-rekannya, Joe Farman dan Brian Gardiner, Shanklin menerbitkan temuan yang menunjukkan adanya hubungan antara penipisan lapisan ozon dengan chlorofluorocarbons (CFC), senyawa buatan manusia yang digunakan dalam aerosol dan pendingin.

Perincian temuan ini menggemparkan dunia. Proyeksi menunjukkan bahwa kerusakan lapisan atmosfer dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan ekosistem, memicu penelitian ilmiah dan kerja sama internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Fenomena Penting: Lapisan Ozon, Perisai Tak Terlihat Bumi

Baca Juga:MR.PPRT Dicabut? Koalisi Sipil Desak DPR Usut Sept 2024

Lapisan atmosfer yang melindungi Bumi sebagian besar ditemukan di stratosfer, antara 10 hingga 50 km di atas permukaan Bumi. Lapisan ini berfungsi sebagai perisai tak terlihat yang menyerap radiasi ultraviolet (UV) berbahaya dari matahari. Tanpa perlindungan ini, kehidupan di Bumi tidak akan mungkin ada.

Penelitian terhadap lapisan ini dimulai pada 1950-an oleh British Antarctic Survey, namun baru pada 1985, lubang signifikan ditemukan. Penemuan ini mengonfirmasi teori ilmuwan Mario Molina dan F. Sherry Rowland pada 1974 bahwa CFC dapat menghancurkan lapisan ozon. Pada awalnya, penelitian mereka diserang oleh industri yang mengklaim bahwa produk CFC aman.

Rotary Club Indonesia : Membangun Keharmonisan Melalui Layanan

Solusi Internasional: Protokol Montreal, Komitmen Menggagalkan Krisis

Pada 1987, dunia bersatu dalam upaya untuk menyelamatkan pelangi, sebuah perjanjian internasional yang dikenal sebagai Protokol Montreal diadopsi untuk melindungi lapisan ozon dengan menghentikan penggunaan CFC secara bertahap.

Baca Juga:Muhadjir: Gaji Tak Bagus, Tolak Iuran Tambahan Pensiun

Perjanjian ini merupakan upaya internasional yang berhasil, di mana hampir 98% bahan kimia perusak telah dihapuskan pada 2009. Meskipun demikian, penggantian CFC dengan hidrofluorokarbon (HFC) yang lebih ramah terhadap lapisan ozon ternyata berkontribusi negatif terhadap perubahan iklim, dengan potensi pemanasan global yang tinggi.

Namun, upaya ini tetap menjadi salah satu kesuksesan lingkungan terbesar dalam sejarah kerja sama global. Atas kebijakan yang diambil oleh dunia, beberapa model ilmiah memperkirakan bahwa Protokol Montreal telah mencegah jutaan kasus kanker kulit dan katarak di seluruh dunia.

Pemulihan yang Lambat: Tanda Harapan dan Tantangan Baru

Meskipun lubang atmosfer masih ada, muncul setiap musim semi di Antartika, ada tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan. Diperkirakan lapisan ozon akan kembali ke tingkat sebelum tahun 1980 sekitar pertengahan abad ini.

Namun, masalah baru seperti nitrous oxide, gas rumah kaca yang berasal dari pertanian, terus mengancam lapisan atmosfer, dan belum diatur oleh Protokol Montreal.

Krisis lubang atmosfer mengajarkan pentingnya tindakan cepat terhadap masalah lingkungan. Meskipun saat ini kita jarang mendengar tentang krisis ini, pelajaran dari lubang atmosfer penting untuk diingat dalam menghadapi tantangan lingkungan lainnya, seperti perubahan iklim yang masih menjadi masalah besar di dunia. Alam telah berulang kali memberikan pelajaran berharga, dan bagaimana kita, sebagai pengelola dan penghuni planet ini, meresponsnya, akan menentukan nasib bumi dan generasi mendatang.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya PON 2024: Sertu Adam Yazid Torehkan Hat-trick Medali Emas Taekwondo Sertu Adam Yazid Raih Hat-trick Emas Taekwondo PON 2024
Artikel Berikutnya Cek Jadwal dan Lokasi Seleksi Wawancara PKN STAN 2024 Tes Wawancara PKN STAN 2024: Seluruh Jadwal dan Lokasi

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Debat Bahasa Inggris Memanas, Hotman Paris Soroti Firdaus Oiwobo dengan Tegas: DiMana Rasa Malu Ini?

Laporan Jurnalis Voxnes.com, Ines Noviadzani Voxnes.com Perdebatan antara pengacara Hotman Paris dan Firdaus Oiwobo tampaknya…

Oleh Rany Nasution

Polsek Sukanagara Cianjur Rancang Mobil Patroli Jadi Pengangkut Air

(ILUSTRASI) Polisi menyalurkan bantuan air bersih. VOXNES.com, CIANJUR — Polsek Sukanagara berupaya ikut membantu warga…

Oleh Angga Maulana

Persib Curi Kemenangan di Kandang Borneo FC

VOXNES.com, BANDUNG -- Persib Bandung berhasil mencuri tiga angka Liga 1 dari Borneo FC. Persib…

Oleh Angga Maulana

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Utamakan Keberlanjutan, BRI Konsisten Terapkan ESG dan Penuhi Standar Internasional
Humaniora

BRI Komitmen ESG, Intip Standar Internasional nya

Oleh Angga Maulana
PKBI Pelopori Gerakan Peduli Bahaya BPA Bagi Kesehatan
Humaniora

PKBI Pelopori: Bahaya BPA Ancam Kesehatan Kita!

Oleh Angga Maulana
BNPB Sebut Sekitar 1.400 Bencana Terjadi di Indonesia Per September 2024
Humaniora

Indonesia Dilanda Hampir 1.400 Bencana Hingga September 2024

Oleh Angga Maulana
Dugaan Aksi Bulliying di Lingkungan Kampus, Binus Siap Transparan
Humaniora

Binus Tegaskan Transparansi Atasi Dugaan Bullying

Oleh Adi Ariyanto
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?