Kebersamaan dan Profesionalitas Adik-Kakak di Mejora Tenis Meja PON 2024
Pasangan kakak beradik asal Jakarta, Mira Fitria dan Rina Sintya, berhasil mengukir prestasi gemilang di ajang PON 2024 Aceh-Sumatera Utara. Mereka mengemas medali emas nomor ganda putri dalam cabang olahraga tenis meja, Selasa, 18 September.
Keduanya mengalahkan rekan satu tim mereka, Desi Ramadanti dan Anatasya Fabian dalam laga All Jakarta Final di GOR Angsapura, Medan. Kemenangan ini semakin manis mengingat dinamika hubungan kakak-beradik mereka yang terkadang naik turun.
Harmonis di Atas Lapangan, Dinamis di Luar Lapangan
Mira dan Rina mengungkapkan dinamika hubungan mereka di luar lapangan pertandingan. Meskipun terkadang bersikap emosional dan bertengkar di rumah, keduanya profesional saat bertanding.
”Kadang-kadang sih, pasti ada. Ya meskipun pas latihan ada marahnya, ada kesalnya, tapi tetaplah profesional,” ujar Mira.
Mira (29 tahun) yang merupakan kakak kandung Rina (25 tahun) menyebutkan bahwa mereka sudah terbiasa bermain tenis meja bersama sejak kecil. “Latihan itu memang sudah dari kecil, dari kita umur lima atau enam tahun, main tenis meja barang,” ungkap Rina.
Keduanya mulai serius berpasangan ganda putri secara resmi pada tahun 2016 dalam kompetisi PON XIX Jawa Barat. Sebagai saudara kandung, mereka saling mengingatkan untuk menghindari pertengkaran saat pertandingan berlangsung.
"Kita selalu saling ngingetin sih, pokoknya jangan ada marah-marahan. Karena kan itu bikin kacau hati juga ya kalau lagi main, jadi kita saling ngingetin, saling percaya, saling support satu sama lain,” ujar Mira.
Communicatif dan saling memahami menjadi kunci mereka menjalani dinamika hubungan sebagai pasangan ganda.
Fokus dan Kerjasama
Sebagai pemain ganda tenis meja, fokus dan kerjasama antar pemain menjadi elemen penting dalam pertandingan. zależności Satu sama lain dan betotnya fokus keduanya sangat krusial untuk menyatukan permainan dan menciptakan strategi yang efektif.
"Diesel fokus dari masing-masing pemain sangat berperan penting dalam jalannya pertandingan. Fokus dari kedua pemain dibutuhkan agar permainan dari dua orang bisa menyatu dan saling melengkapi,” kata Mira. (
Umnrah Setelah Berkompetisi
Mira dan Rina merencanakan untuk menjalankan ibadah umroh bersama setelah PON XXI selesai. Ini merupakan bentuk penghargaan mereka atas prestasi yang diraih.
Bonus dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan bonus bagi atlet berprestasi di PON XXI Aceh dan Sumatera Utara. Nominal bonus bergantung pada jenis nomor pertandingan dan medali yang diraih.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta, Andri Yansyah, menjelaskan bahwa atlet peraih medali emas perorangan akan menerima bonus sebesar Rp 400 juta, sedangkan untuk beregu sebesar Rp 300 juta.