Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Minggu, 22 Jun 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    GTPP: Dua Pasien Probabel Covid-19 di Sukabumi Meninggal

    Oleh Angga Maulana

    4 Tipu Efektif untuk Tetap Segar Saat Puasa di Ramadhan

    Oleh Rany Nasution

    Nilai Impor Sumut Turun 14,22 Persen

    Oleh Angga Maulana

    35 Kutipan Menginspirasi dari Drama Korea “When Life Gives You Tangerines”

    Oleh Rany Nasution

    Keajaiban Ziarah: Explorasi Beragam Destinasi Wisata Religi di Jawa Barat dari Makam Wali Songo hingga Masjid Kuno

    Oleh Rany Nasution

    Maling Motor di Citeureup Bogor Dikejar Korban, Akhirnya Dihakimi Massa

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Jakarta, Jumat (11/9/2020). Pemerintah menyebutkan realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) per 2 September 2020 mencapai Rp237 triliun atau 30,9 persen dari total pagu sebesar Rp695,2 triliun.

    Airlangga Ungkap Adanya Sinyal Pemulihan Ekononomi Nasional

    Oleh Angga Maulana
    Jokowi Happy RI Ketiban Durian Runtuh Rp 510 Triliun

    Presiden Jokowi bongkar kenaikan nilai ekspor nikel

    Oleh cris a jeni putri
    Gen Z Kian Kritis akan Lingkungan, Bank DBS Terbitkan Kartu Kredit Berbahan Daur Ulang

    Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Berbahan Daur Ulang: Inisiatif Ramah Lingkungan untuk Generasi Muda

    Oleh Adi Ariyanto
    BNI Tembus Daftar 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia 2024 Versi TIME

    BNI Raih Penghargaan di Daftar TIME 1.000 Perusahaan Terbaik 2024

    Oleh Adi Ariyanto
    Ilustrasi Meteran Listrik PLN

    Pemanfaatan Kuota Listrik di Purbalingga Baru 30 Persen

    Oleh Angga Maulana
    Demi Susu Ikan, Kemenkop UKM & BPOM Sepakat Janji Lakukan Ini

    Kemenkop UKM dan BPOM Sepakat Percepat Proses Izin Edar Susu Ikan

    Oleh cris a jeni putri
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > economics > Survei LPEM UI: Kondisi Ekonomi Memburuk di Masa Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran
economicsgovernmentnewspoliticspolitics and government

Survei LPEM UI: Kondisi Ekonomi Memburuk di Masa Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 17 Maret 2025 10:59 pm
Rany Nasution
Bagikan
Bagikan



Voxnes.com


,


Jakarta


–

LPEM FEB UI menyelenggarakan survei terhadap para ahli ekonomi guna menilai 100 hari kerja awal dari pemerintahan tersebut.
Prabowo Subianto
dan
Gibran Rakabuming Raka
Hasil penelitian dari LPEM UI mengindikasikan bahwa kebanyakan ahli ekonomi memandang situasi perekonomian di dalam negara ini semakin merosot jika dibandingkan dengan tiga bulan yang lalu.


Responden dalam survei itu mencakup 42 ahli ekonomi yang berasal dari beragam latar belakang, termasuk dari perguruan tinggi, organisasi penelitian, dan instansi lainnya.



think tank



, sektor swasta, sampai dengan organisasi atau lembaga multinasional. Para responden ini datang dari beragam daerah di dalam maupun luar negeri guna mencerminkan sudut pandang lokal dan global.


Meninjau hasil survei yang dirilis oleh LPEM UI, terdapat 55% dari seluruh responden, yaitu sekitar 23 orang dari total 42 peserta, merasakan penurunan pada keadaan ekonomi mereka. “Lebih lanjut, tujuh ahli juga menyetujui bahwa situasinya bahkan semakin tidak baik,” demikian disebutkan dalam laporan LPEM UI tersebut.



‘Survei Ahli Ekonomi LPEM Semesters I Tahun 2025’



yang dirujuk Ahad, 16 Maret 2025.


Pada saat bersamaan, terdapat 11 ahli yang menganggap kondisi tetap sama. Hanya ada satu ahli lainnya yang berpendapat bahwa keadaannya telah membaik dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga:Perbedaan Antara Film Adaptasi dan Asli: Mana yang Lebih Menarik?


Selanjutnya, perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi di masa mendatang terlihat cukup suram. “Sebanyak 23 ahli dari total 42 orang memprediksikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi bakal melambat dibanding dengan nilai saat ini; walaupun demikian, tak ada satupun responden yang meyakini adanya resesi yang semakin parah,” seperti tertulis dalam laporannya.


Meskipun lebih dari satu perempat sampel mengasumsikan bahwa ada sedikit atau tanpa perubahan, sekelompok kecil yang terdiri dari 6 ahli percaya akan ada peningkatan dalam perekonomian di masa mendatang.


Para puluhan ahli ekonom juga mengomentari kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah Prabowo-Gibran. Sebagian besar para profesional ini berpendapat bahwa kebijakan fiskal yang dijalankan sekarang kurang berhasil dalam mempertahankan kestabilan ekonomi serta merangsang perkembangan.


Dari total 42 orang yang diwawancara, sekitar 28% atau tepatnya 12 responden menganggap bahwa kebijakan fiskal tersebut sangat tidak efektif. Sementara itu, 60%, yaitu 25 ahli dari jumlah sama-sama 42 orang, berpendapat bahwa kebijakan tersebut kurang efektif namun hanya sedikit. “Ini merupakan bukti penting akan diperlukannya peninjauan ulang terhadap kebijakan agar dapat lebih memaksimalkan dampak positifnya,” ungkap LPEM UI.

Baca Juga:Tren Busana Lebaran yang Minimalis: Temukan 5 Inspirasi untuk Tampilan Sederhanamu yang Elegan!


Mayoritas ahli, yaitu 38% atau tepatnya 16 dari 42 peserta yang ditanyai, berpendapat bahwa kebijakan moneter di bawah pimpinan Prabowo tak memberikan dampak apa-apa. Sementara itu, sekitar 13 orang responden ataupun setara dengan 13%, merasa bahwa kebijakan tersebut hanya memiliki pengaruh minimal.


Di samping itu, berdasarkan hasil survei terdapat ketidakpastian mengenai kebijakan ekonomi yang diusung oleh Prabowo-Gibran. “Kebijakan ekonomi dari pemerintah baru pada seratus hari awalnya umumnya dipandang sebagai sesuatu yang kurang membuahkan hasil,” demikian tertulis dalam laporannya.


Dari total 42 peserta survei, sebanyak 36 individu memiliki pandangan negatif terhadap kebijakan ekonomi tersebut. Dalam detailnya, 21 partisipan merasa bahwa kebijakan itu kurang efektif, sementara 15 lainnya berpendapat bahwa kebijakan tersebut sama sekali tidak efektif. Di sisi lain, cuma dua orang saja yang menyatakan adanya sedikit manfaat dari kebijakan ini, serta empat orang lagi bersikeras untuk bertahan pada posisi mereka tanpa opini kuat. Tak ada satupun responden yang setuju jika diklaimkan bahwa aturan tersebut sangat efektif. Sebagian besar penilaian seperti ini dinyatakana oleh LPEM UI sebagai indikasi keraguan umum masyarakat.


Mengapa Pemerintah Gagal Berulang kali Menghentikan Penipuan Dalam Pendistribusian Minyak Kita

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Ruben Amorim Rela Melepaskan Rasmus Hojlund Setelah Manchester United Pecahkan Leicester
Artikel Berikutnya Awal Fidya Hilang 10 Tahun Lalu, Kembali dengan Izin Itikaf: Ayah Kejutkan Mengetahui Putri Juara Taekwondo Sudah Menikah

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

8 Rekomendasi Sandal Lebaran yang Wajib Dicoba untuk Wanita Tahun 2025

Bukan hanya pakaian saja, memilih sepatu pun sangat penting untuk melengkapi penampilan pada hari Lebaran.…

Oleh Rany Nasution

5 Pilihan Makanan Terbaik untuk Tetap Berenergi saat Puasa

Voxnes.com , Jakarta - Menjalankan sahur merupakan hal penting yang harus diperhatikan ketika puasa Waktunya…

Oleh Rany Nasution

SBY di Pestapora 2024: Jaga Bumi untuk Masa Depan

SBY Hadirkan Kehangatan dan Pesan Lingkungan Lewat Musik di Pestapora 2024 Presiden ke-6 Republik Indonesia,…

Oleh Adi Ariyanto

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1B3K0I
crimecriminal casesgovernmentnewspolitics

Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Hening Setelah Diperiksa KPK

Oleh Rany Nasution
AA1B1ja8
controversiesgovernmentnewsrumorswork and pay

Keluarga Supratman Buka Rahasia Dualisme Yayasan dan Antea Putri Turki

Oleh Rany Nasution

Sumber Senjata TPNPB-OPM Bocah: Dari Mantan Prajurit TNI hingga Internasional

Oleh Rany Nasution
AA1B5jw0
criminal justicegovernmentIndonesiamilitarynews

Profil Lengkap Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi, Sang Komandan Persitren TNI Baru

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?