Tik Tok Berjuang Lawan Pemblokir Pemerintah AS
Jakarta, VOXNES – Dalam upaya untuk mempertahankan eksistensinya di Amerika Serikat, pengacara yang mewakili TikTok dan induknya, ByteDance, berusaha meyakinkan pengadilan AS untuk membatalkan aturan yang mengancam pemblokiran aplikasi yang digunakan miliar pengguna di AS.
Pemerintah AS tetap keras dengan ancaman pemblokiran TikTok secara nasional pada 19 Januari 2025, jika ByteDance tidak bersedia melakukan divestasi pada anak usahanya tersebut.
Menantang keputusan pemerintah, Andrew Pincus, pengacara TikTok dan ByteDance, berargumen bahwa kebijakan pemerintah AS melanggar hak kebebasan berekspresi di AS.
Klub Dua Jam: Perdebatan Sengit di Pengadilan
Tiga Hakim Pengadilan Distrik Columbia mendengarkan perdebatan selama dua jam terkait gugatan yang diajukan pemerintah AS terhadap TikTok dan ByteDance.
Daniel Tenny, Pengacara Departemen Kehakiman AS (DOJ), menyoroti dalam perdebatannya kekhawatiran pemerintah seputar aktivitas bisnis TikTok di Amerika Serikat. DOJ berpendapat bahwa TikTok mengancam keamanan nasional dan berpotensi digunakan oleh China untuk memanipulasi informasi yang beredar di AS.
Berbanding terbalik, Andrew Pincus, mempertanyakan tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah AS tidak memiliki bukti kuat untuk mendukung klaim bahwa TikTok mengancam keamanan nasional. Selain itu, Pincus menekankan bahwa kebijakan yang dirancang khusus untuk menargetkan TikTok melanggar First Amendment, yang menjamin kebebasan berekspresi.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kongres menargetkan platform spesifik dan melanggar hak berbicara 170 juta warga AS," ujar Pincus, dikutip dari Reuters, Selasa (17/9/2024).
Perlawanan Terus Berlanjut: Tanggapan dari Kubu Pemerintah
Sementara itu, Tenny, dengan lantang membantah argumen Pincus dan menegaskan bahwa kebijakan ini tidak melanggar hukum. Ia juga menyoroti upaya China dalam memanipulasi Amerika Serikat.
"Banyak hal terjadi di China di luar kendali Amerika dan menimbulkan risiko bagi keamanan nasional," tegas Tenny.
Satu Tahun Waktu Sisanya: Tik Tok Terancam Hilang
Kebijakan yang menargetkan TikTok memberikan tenggat waktu satu tahun bagi ByteDance untuk menjual aset TikTok di AS. Apple dan Google akan dilarang mendukung layanan TikTok di toko aplikasinya, kecuali ByteDance berhasil melakukan divestasi.
Kebijakan ini telah ditandatangani Presiden AS Joe Biden pada bulan April lalu. Biden juga memiliki hak untuk memperpanjang tenggat waktu selama 3 bulan jika menilai ByteDance telah membuat progres yang signifikan dalam proses penjualan.
Situasi ini dipastikan akan memanaskan persaingan untuk mengamankan aset TikTok, dengan berbagai perusahaan teknologi dikabarkan tertarik untuk mengambil alih platform media sosial populer ini.