KIEV, Voxnes.com
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim bahwa pasukannya tidak terjebak oleh tentara Rusia di wilayah Kursk.
Zelenskyy juga menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sudah memberikan informasi yang tidak akurat tentang situasi di medan perang.
Ukrانيا telah menggelar serangan mendadak ke Kursk bulan Agustus yang lalu, dengan sigap merebut daerah tersebut dalam invasi darat pertama Rusia oleh kekuatan asing sejak Perang Dunia II.
Tindakan serangan tersebut bertujuan untuk memecah fokus Moskow dari barisan depan di timur Ukraina dan mengejar lahan yang mungkin dapat diperdagangkan dengan wilayah Ukraina yang telah direbut oleh Rusia.
Putin pada hari Kamis (13/3/2025) menyebut bahwa tentara Rusia sudah memblokir satuan-satuan militer Ukraina yang berada di wilayah Kursk. Ini menandakan bahwa pelarian mereka dari daerah tersebut menjadi sangat sulit, termasuk bagi sekelompok kecil dengan jumlah anggota dua sampai tiga orang.
Putin bahkan menyatakan bahwa pasukan Ukraina hanya memiliki dua opsi: menyerah atau mati.
Namun, Zelenskyy menyampaikan pada hari Sabtu (15/3/2025) bahwa ia sudah menerima petunjuk dari Kepala Staf Tentara Terpadu Ukraina, Oleksandr Syrskyi, yang mana pasukan Ukraina tidak dikelilingi.
“Tim itu melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang disuruh,” katanya seperti dilansir dari
CNN Internasional
, Minggu (16/3/2025).
Dia juga menekankan bahwa pasukan Ukraina akan terus berhadapan dengan tentara Rusia dan Korea Utara.
Namun demikian, Zelenskyy menyebut bahwa mereka memahami ada penambahan pasukan Rusia di area timur perbatasan Ukraina.
Dia menyebutkan ada niatan Rusia untuk menyerang Sumy, daerah perbatasan dengan Kursk.
Pemerintah militer di Sumy melapor tentang serangan tembakan sepanjang malam yang menargetkan kota serta desa-desa di area perbatasan tersebut.