Voxnes.com
, JAKARTA — Nilai total kekayaan bersih milik pengusaha besar asal Indonesia dan pendiri PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), Otto Toto Sugiri, merosot puluhan triliun rupiah dalam waktu satu hari saja.
Berdasarkan data
The Real-Time Billionaires List
milik
Forbes
Pada Senin (17/3/2025), angka kekayaan bersih atau
net worth
Milik Toto Sugiri merosot US$1,6 miliar atau kira-kiraRp26,28 triliun.
Akhirnya, Toto Sugiri mempunyai kekayaan bersih sebesar US$6,5 miliar. Hal ini menjadikannya berada di peringkat 500 dalam daftar orang paling kaya di seluruh dunia dan menduduki urutan keenam sebagai orang dengan kekayaan tertinggi di Indonesia.
Memikirkan Peluang Saham Emiten Data Center Toto Sugiri (DCII) yang Semakin Meningkat
Sementara itu, pergerakan saham
DCII
Di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), kondisi juga sedang lesu dan berada dalam zona merah di awal pekan ke-tiga bulan Maret tahun 2025.
Hingga penutupan sesi perdagangan awal hari Senin (17/3/2025), harga saham DCII telah turun 19,99% menjadi Rp144.750. Ini menunjukkan penurunan sebesar 22,18% dibandingkan seminggu yang lalu.
:
Percaperaan CEO DCII Toto Sugiri dari Meraih Bintang Jasa Utama Hingga Menjadi Orang Terkaya Ke-785 Di Dunia
Dalam catatan
Bisnis
,
Toto merupakan alumni program magister Teknik Komputer dari UniversitasRWTH Aachen di Jerman yang lulus pada tahun 1980. Ia memulai kariernya sebagai Manajer Umum TI di Bank Bali kurang lebih 38 tahun yang lalu.
Toto menyatakan bahwa dirinya dan tim mereka sedang dalam proses pembangunan
software
diciptakan untuk mendukung proses digitalisasi bank tersebut. Tindakan ini membuat tempat dia bekerja menjadi salah satu dari beberapa bank yang telah menerapkan transaksi berbasis komputer di waktu itu.
:
Lo Kheng Hong Memberikan Petunjuk Dividen untuk Bank CIMB Niaga (BNGA) Tahun 2025
Pada tahun 1989, dia mendirikan PT Sigma Cipta Caraka dan menjabat sebagai direktur hingga tahun 2010. Perusahaan ini merupakan asal-usul dari Sigma Group, sebuah perusahaan yang menyediakan solusi perbankan dengan pengembangan perangkat lunak untuk berbagai bank di Indonesia.
Saat membangun Sigma, Toto menjelaskan bahwa dia didampingi oleh lima karyawan bank lainnya dalam usaha ini. Menurutnya, pada tahap awal, Sigma bertujuan untuk menjadi perusahaan perangkat lunak yang produk-produknya dipergunakan di atas 10 perusahaan.
Impian tersebut ternyata menjadi kenyataan. Perusahaan dengan prospek bisnis cerah ini akhirnya diakuisisi oleh emiten telekomunikasi milik negara, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), pada tahun 2010.
Akuisisi tersebut dilaksanakan oleh TLKM lewat TelkomMetra. Saat ini, nama perusahaan itu telah berubah menjadi Telkomsigma.
Konglomerat Anthoni Salim tetap terdaftar sebagai salah satu pemilik saham DCII dengan porsi yang besar.
Keberadaan tokoh Anthoni Salim sebagai pemimpin utama dari Grup Salim turut memicu pertumbuhan harga saham DCII pasca penawaran umum perdana.
Disclaimer
Berita ini bukan dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Seluruh keputusan investasi terserah pada pembaca. Voxnes.com tidak akan bertanggung jawab atas setiap kerugian ataupun keuntungan yang dihasilkan dari pilihan investasi pembaca.