Voxnes.comPihak Manajemen Malut United telah memberikan persetujuan kepada Komite Peringatan Hari-Hari Besar Islam (PHBI) di Ternate agar dapat mempergunakan Stadion Gelora Kie Raha sebagai lokasi salat Ied Idul Fitri 1446 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 31 Maret 2025.
Asghar Saleh, perwakilan manajemen Malut United, menyampaikan bahwa PHBI sudah melakukan pertemuan langsung dengan pemilik klub yang dikenal sebagai Nga Gamalama.
Menurut Asghar Saleh, pemilik Malut United mengharuskannya untuk mendiskusikan hal tersebut secara teknis dengan PHBI.
Karena hal tersebut berkaitan dengan keadaan lapangan rumput di Stadion Gelora Kie Raha yang selalu dipelihara.
Menurut Asghar Saleh, pemilik Malut United setuju secara prinsip karena hal tersebut berhubungan dengan penyelenggaraan ibadah.
Lebih dari itu, Malut United sangat menekankan pada misi sosial dan kemanusiaan yang berdampak positif bagi banyak warga di Maluku Utara.
Malut United juga tidak keberatan jika Stadion Gelora Kie Raha digunakan untuk tujuan agama.
Tetapi, untuk pertunjukan musik dan urusan politik, pasti akan ditolak secara keseluruhan.
Jika ada prioritas lain seperti urusan politik, konser, dll., Kami tidak akan mengizinkannya.
Namun, ini adalah suatu perayaan yang dilaksanakan oleh umat Muslim secara global satu kali dalam setahun.
“Upacara yang mengumpulkan seluruh orang untuk berdoa dan memberi maaf” kata Asghar Saleh seperti dilaporkan oleh Voxnes.com dari Malut Satu.
Setelah memperoleh persetujuan dari pemilik tim, petugas Malut United segera bekerja sama dengan perusahaan penasihat tentang lapangan hijau yang mengurus Stadion Gelora Kie Raha.
Berdasarkan saran konsultan, melaksanakan salat Ied dalam waktu kurang dari 3 jam tidak akan menghancurkan rumput.
Namun, ada sejumlah peraturan yang harus ditaati untuk mencegah kerusakan pada kualitas rumput di Stadion Gelora Kie Raha.
Menurut Asghar Saleh, hal itu pun telah dikomunikasikan ke PHBI.
Sebagai contoh, jamaah salat Idul Fitri dilarang membawa koran sebagai alas lantai karena tinta pada koran bisa merusak rumput.
Siapkan parfum, rokok serta permen karet.
Kami membuka hanya tiga gerbang, yaitu di sebelah selatan dan timur.
Asghar Saleh menjelaskan bahwa terdapat pelayan yang bertugas di setiap gerbang masuk.
Dia juga menyarankan kepada jemaah shalat Idul Fitri yang hadir untuk membawa kantong plastik guna menyimpan sandal atau sepatu mereka.
Tempat sholat Idul Fitri akan bebas dari kotoran dan higienis.
Maka sepatu ataupun sandal harus dilepaskan sebelum memasuki area tersebut.
Cukup dengan menurunkan sajadah saja.
Satu hari sebelum shalat Idul Fitri, rumput juga akan dibersihkan menggunakan penyemprotan antiseptik untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan kuman.
Rumput Zoysia Matrella ini cukup peka terhadap kondisi sekitar.
Biayanya tinggi dan harus dibawa dari Surabaya.
“Belum ada area rumput alternatif di Ternate. Oleh karena itu, perlu sekali untuk dirawat,” katanya.
Asghar menginginkan dukungan dari seluruh pihak agar acara salat Id dapat berhasil di Stadion Gelora Kie Raha.
Tata kelola dan keselamatan menjadi prioritas.
Panel LED pun takkan dipindahkan, dan cuma tribun utama saja yang terbuka.
“Dimohon untuk mengambil gambar setelah salat Idul Fitri dan keluar secara teratur,” pesan Asghar Saleh.