Kemblown dan Bezos Earth Fund Tingkatkan Konservasi di Indonesia
Jakarta, VOXNES.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjalin kerjasama strategis dengan Bezos Earth Fund (BEF) untuk mendorong konservasi hutan dan perhutanan sosial di Indonesia. Diskusi kerja (Working Group Discussion) yang digelar di Jakarta pada Jumat (6/9/2024) menandai tahapan penting dalam kerja sama yang berakar dari pertemuan di Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) 2024 di Norwegia, Juni lalu.
Menteri LHK, Siti Nurbaya, menekankan pentingnya kemitraan ini bagi Indonesia dalam mencapai target ambisiusnya untuk melindungi lingkungan, khususnya dalam mencapai target net sink karbon dari sektor Kehutanan dan Lahan (FOLU) pada tahun 2030.
"Kemitraan ini harus sejalan dengan tujuan iklim global, termasuk dalam Konvensi Perubahan Iklim PBB, Perjanjian Paris, serta Konvensi Keanekaragaman Hayati," ujar Menteri Siti.
Fokus Pada Konservasi dan Perhutanan Sosial
MOU yang ditandatangani oleh kedua belah pihak menargetkan perluasan upaya konservasi dan perhutanan sosial. Salah satu fokus utama adalah pengakuan hukum atas hutan adat yang dianggap sebagai kunci untuk menjaga keanekaragaman hayati dan sekaligus mendukung pengelolaan lahan berkelanjutan.
Pertemuan ini disambut antusiasme oleh Andrew Steer, Presiden sekaligus CEO BEF. Ia memuji komitmen KLHK dalam agenda lingkungan global.
KUNJUNGAN SHOWCASE DAN APRECIASI
Sebelum diskusi formal, delegasi BEF diberikan kesempatan untuk mengunjungi showcase konservasi di Arboretum Ir. Lukito Daryadi. Acara ini melibatkan partisipasi tujuh taman nasional dan komunitas perhutanan sosial.
“Kami mengapresiasi inisiatif dan kerja keras KLHK dalam pengembangan dan implementasi program konservasi di Indonesia,” ujar Andrew Steer, Presiden BEF, pada kesempatan tersebut.
NEXT STEP: FIELD TRIP DAN PEMERISIAN TAMAN NASIONAL
Kerjasama antara KLHK dan BEF akan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Hutan Adat Kinipan di Kalimantan Tengah dan peresmian Taman Nasional Mangrove Center G20 secara virtual di Bali.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan kolaboratif antara kedua instansi dan mendorong program-program konservasi berkelanjutan di Indonesia.