Jejak Perkawinan Silang: Homo Sapiens dan Homo Neandertalensis Berdampingan di Pegunungan Zagros
Jakarta – Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di VOXNES mengungkap bukti kuat tentang interaksi dan bahkan perkawinan silang antara Homo Sapiens dengan Homo Neandertalensis. Penelitian ini mengungkap sebuah kisah menarik mengenai hidup berdampingan kedua spesies tersebut di Pegunungan Zagros, Iran, ribuan tahun lalu.
Homo Neandertalensis, kerabat manusia purba yang diyakini telah punah, hidup di Eropa dan Asia Tengah hingga Barat Daya sekitar 400 ribu tahun lalu. Spesies ini memiliki ciri khas tubuh yang berbeda dengan Homo Sapiens, seperti wajah yang lebar, tulang pipi yang bersudut tajam, dan hidung besar. Meskipun telah punah, sisa DNA Neandertal masih dapat ditemukan dalam gen-gen modern manusia, menjadi bukti kuat tentang interaksi mereka di masa lampau.
Menyelami Jejak di Zagros
Peneliti arkeolog Saman Guran dari Universitas Cologne, Jerman, dan rekan-rekannya melakukan penelitian mendalam untuk mengungkap lokasi pertemuan Homo Sapiens dan Homo Neandertalensis. Mereka menggunakan data genetik, topografi, dan ekologi untuk menentukan daerah tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pegunungan Zagros, Iran, menjadi tempat kunci bagi perkawinan silang kedua spesies tersebut. Pegunungan ini juga dikenal sebagai salah satu situs Neandertal, Gua Shanidar, yang menyimpan banyak rahasia tentang kehidupan spesies ini.
Tim peneliti menjelaskan, "Kami percaya bahwa Pegunungan Zagros berfungsi seperti sebuah koridor yang memfasilitasi penyebaran manusia modern ke utara dan sekaligus menjadi jalur bagi Homo Neandertal menuju lembah sungai."
Situs Pertemuan Strategis
Lokasi Pegunungan Zagros strategis karena terbentang antara dua wilayah yang berbeda: Palearktik yang lebih dingin dan Afrotropis yang hangat. Kondisi geografis ini membuatnya menjadi tempat yang ideal bagi kedua spesies untuk hidup berdampingan.
Pegunungan Zagros juga kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang memadai untuk mendukung kedua spesies. Wilayah perbatasan yang húman seperti ini penting dalam bidang biologi karena memungkinkan spesies untuk mencari perlindungan selama masa glasial.
Tim peneliti menyatakan, "Perubahan kondisi iklim juga bisa menjadi alasan kedua spesies semakin dekat. Sebelumnya, penelitian lain menemukan kesamaan fitur wajah antara manusia modern dan Neandertal di Zagros."
Penelitian ini membuka kembali wawasan tentang interaksi dan perkawinan antara Homo Sapiens dan Homo Neandertalensis.