Voxnes.com
,
Jakarta
–
Saat Kehidupan Memberikanmu Jeruk Mandarin
sudah diluncurkan di Netflix pada tanggal 7 Maret 2025. Seri ini diperankan oleh para aktor tersebut.
IU
Dan Park Bo-gum menerima sambutan hangat dari penggemar drama tersebut. Tidak hanya itu, serial ini juga sukses menempati posisi pertama dalam kategori Acara TV di Netflix Indonesia.
Cerita Ae Sun dan Gwan Sik bukan saja membawa kisah yang memukau jiwa, namun juga sarat dengan quotes berarti yang masih relevan dengan kehidupan modern. Setiap percakapan di dalam drama tersebut berhasil menarik perasaan para pemirsanya, memberikan pelajaran tentang kasih sayang, optimisme, serta pengorbanan dalam menjalani hidup.
Berikut adalah kutipan-kutipan dari drama tersebut.
Saat Kehidupan Memberikan Kamu Jeruk
yang dikutip dari
Korean-binge
supaya memberikan motivasi terus berusaha dan tidak menyerah.
Kutipan dari Drama Ketika Kehidupan Beri Kamu Jeruk
- Dengan 100 hwan tiap harinya, saya berharap bisa memberi ibu waktu untuk bersantai. – Oh Ae Sun
- Saya (Ibu) yang meranggut kekurangan, bukannya Anda. Jangan tinggal diam. Hidupilah hidup Anda sebaik mungkin. – Gwang Rye
- Saya (Ibu) yang akan menyaksikan dia (Ae Sun) dibawa naik dengan tandu kehormatan. – Gwang Rye
- Bisa jatuh kalau terlalu cinta dengan kedudukan. – Gwang Ryeong Jakum
- Setiap orang tua menginginkan anak mereka dikasihi melebihi siapapun. – Gwang Ryeotent
- Raihlah kehidupan yang penuh makna. – Gwang Rye
- Pada saat waktunya tiba, tantangan ini akan terlihat remeh, dan aku bahkan dapat mengolok-olokkannya. – Gwang Rye
- Hari ini Ibu meninggalkanku, namun kucintainya sejak dulu. – Oh Ae Sun
- Saya tidak ingin menjadi pembantu. Ibuku melarang saya untuk melakukan hal semacam itu. – Oh Ae Sun
- Akan ada masa-masa sulit dalam kehidupan Anda. Pada suatu hari, hidup bakal sangat berat hingga Anda merasa ingin menyerah. – Gwang Ryeonguk
- Saya hanya akan meninggal bila mampu menyingkirkan harta peninggalan untuk buah hatiku. – Gwang Rye
- Saya bersedia menghadapi segala resiko dengan terus bekerja hingga akhir hayat, selama itu berarti anak-anak saya akan memiliki makanan. – Gwang Ryeotoxic
- Apabila sudah dewasa kelak, tindakan pertamaku ialah menghadiahkan pada Ibuku sebuah kalung berwarna mutiara. – Oh Ae Sun
- Lebih baik saya meninggal dunia saat berusaha mendapatkan uang daripada mati karena menjadi pengemaskarena – Gwang Ryeong.
- Di penghujung hari, seluruh orang tua pasti akan pergi. Walaupun orang tua menghembus nafas terakhir lebih dahulu, buah hatinya tetap harus menjalani kehidupan. Kehidupan ini tidak berhenti begitu saja. – Gwang Ryeokin
- Menjadi seseorang yang merasakan kesedihan itu ternyata manis. Kehidupanku diisi oleh berbagai sesuatu yang tanpa biaya. – Oh Ae Sun
- Ibumu telah pergi. Tak ada lagi tempat hangat yang menyambut kehadiranmu di bumi ini. – Paman Ae Sun
- Saya tak dapat menyediakan semuanya bagi Anda. Namun, ada satu hal yang bakal saya laksanakan untuk Anda, entah apapun hasilnya. – Yang Gwan Sik
- Saya dengar kesombongan timbul dari ketidaktahuan. Bisa jadi saya mengoleksi banyak hal karena masa lalu yang serba kurang. – Geum Myeong
- Orang tua merenungkan hal-hal yang tak bisa mereka berikan, sementara anak-anak mengkhayalkan sesuatu yang tak kunjung didapat. – Geum Myeong
- Di seluruh dunia tak ada tempat hangat yang mau menerima saya, hanyalah Yang Gwan Siklah satu orang di bumi ini yang peduli pada diriku.-Oh Ae Sun
- Tiada apapun yang dapat diputar balikan dalam kehidupan. Bila hidupmu dan hidupku berpadu, niscaya kita akan terus berkumpul, entah itu di dunia atau akherat. – Oh Ae Sun
- Mungkin kita akan menemui masa-masa serba kekurangan, tetapi kamu tak bakal pernah merusak hati saya. – Oh Ae Sun
- Bisakah cinta menafkahi kehidupan? Apabila mereka kelaparan, permusuhan pun dapat bermunculan antara keduanya. – Byeong Cheol
- Puisi tak serumit yang dibayangkan. Cukup tuliskan apa yang hendak disampaikan. Begitu pula dengan puisi tersebut. – Petugas Panti Sosial untuk Lansia
- Walaupun kata-kata Anda tepat, Anda tidak pantas untuk mengatakannya.- Gwang Rye
- Saya mencintai Ibu karena beliau adalah ibu saya. Tak ada alasan lain. – Oh Ae Sun
- Kehidupan dapat menjadi keras, namun saya yakin bahwa hal-hal yang salah tetaplah salah. – Oh Ae Sun
- Memang takdir sering kali bandel, seperti yang terjadi. – Geum Myeong
- Apakah kamu tahu alasanku untuk menikahi Yang Gwan Sik? Pria terberat di Jeju? Karena dia sekeras besi. – Oh Ae Sun
- Sudah jadi ibu, kini semakin merindukan Ibuku. – Oh Ae Sun
- Kebaikan tidak akan sia-sia.
- Ibu telah merasakan kegembiraannya tersendiri. Dalam perjalanannya ada pula hari-hari yang bersinar terang. Banyak kenangan manis pun sudah diraihnya. Yang ia harapkan hanyalah kamu menyadari betapa bernilainya hidup ibu ini. – Oh Ae Sun
- Mama, Nenek, dan Ae Sun akan tinggal serumah denganku, tidak hanya menunggu Mama. – Gwan Sik
- Bukan kehidupan yang buruk, tetapi uangnya. – Nenek Ae Sun