Indonesia Catat Sejarah: Helikopter Pertama Menggunakan SAF
Jakarta, VOXNES.com – PT Pertamina Patra Niaga, Sayap Garuda Indah (SGI), dan Bell Textron Inc. berhasil menerbangkan helikopter Bell 407 menggunakan Sustainable Aviation Fuel (SAF), sebuah tonggak penting dalam mendukung dekarbonisasi di sektor penerbangan Indonesia.
Helikopter ini menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan SAF, menunjukkan komitmen kuat terhadap solusi ramah lingkungan untuk mendukung upaya global dalam memerangi perubahan iklim.
Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, menyatakan bahwa distribusi SAF adalah komponen kunci dari tujuan keberlanjutan Pertamina. Melanjutkan penggunaan SAF pada armada penerbangan berperan besar dalam mencapai jejak karbon yang lebih rendah untuk industri penerbangan.
"Ketika tahun lalu Pertamina SAF telah berhasil melalui flight test pada pesawat komersial berjenis Boeing 737-800 NG, saat ini SGI secara resmi mengadopsi Pertamina SAF untuk helikopter Bell 407. Ini menandai langkah besar bagi Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global dalam memerangi perubahan iklim," ujar Riva dalam keterangan resmi, Jumat (20/9/2024).
Penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai pada kesempatan itu menandai kemampuan Indonesia untuk beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional. SAF saat ini menjadi solusi jangka menengah untuk penerbangan dalam mengurangi jejak karbon, yang dapat dilakukan tanpa memerlukan perubahan signifikan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.
SAF Pertamina sendiri telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).
Kemitraan Suluh Berkelanjutan
Pertamina, sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Kemitraan antara Pertamina, SGI, dan Bell Textron merupakan bukti nyata kesungguhan dalam mendorong penerapan teknologi penerbangan rendah karbon di Indonesia.
"Sinergi ini tidak hanya mendorong teknologi penerbangan berkelanjutan tetapi juga menunjukkan visi bersama Pertamina Patra Niaga, SGI dan Bell dalam menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan," tambah Riva.
François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah, menyatakan, "Di SGI, kami bangga berada di garis depan transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Adopsi SAF bukan hanya langkah dalam mengurangi emisi karbon, ini adalah komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi industri kami dan planet ini.
Bermitra dengan Pertamina dan Bell Helicopters sangat selaras dengan tujuan ESG kami, memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kolaborasi ini menjadi contoh kuat tentang bagaimana kita dapat mencapai dampak lingkungan yang berarti melalui kemitraan strategis, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF sebagai bagian dari misi kami yang lebih luas untuk memimpin jalan dalam penerbangan berkelanjutan di seluruh wilayah."
William Dickey, pengambil keputusan di Bell Textron Inc, mengungkapkan bahwa perusahaan mendukung implementasi SAF di Indonesia dan kawasan ini terkait penerapan SAF. “Karena itu kami optimis akan keberhasilan kerjasama ini. Bersama-sama, kami berharap dapat memajukan penerapan teknologi penerbangan rendah karbon," tambahnya.
Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, di tempat terpisah menyatakan bahwa Pertamina Group terus memasarkan SAF tidak hanya untuk transportasi udara jenis pesawat namun juga untuk helikopter, demi mendorong pemanfaatan SAF yang lebih luas.
“Tidak hanya untuk pesawat, Pertamina Patra Niaga telah mampu mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter dengan SGI. Ini membuktikan bahwa produk Pertamina SAF diakui oleh industri aviasi dan kedepannya akan memberikan dampak positif tidak hanya secara finansial namun juga untuk kontribusi perusahaan pada pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.