Ketidakteraturan yang Terkoordinasi: Sean Sheila Luncurkan Koleksi Rush di PIMFW 2024
Lukman Sardi menonjol dengan gaya kasualnya yang sedikit urakan di panggung Plaza Indonesia Men’s Fashion Week (PIMFW) 2024. Kemeja putih oversize yang tidak dikancing dan celana hitam baggy dengan jahitan putih yang terkesan belum selesai, dipadukan dengan benang-benang yang menjulur dari beberapa titik, menciptakan kesan streetwear cool yang unik.
Kesan serupa hadir lewat penampilan Ariel Wahab, yang mengenakan stelan berwarna hijau matcha: vest bermotif seperti jaket motor tanpa lengan, dipadukan dengan celana kulot dengan satu kantong besar di bagian kanan. Material yang menyerupai kulit atau lateks memberikan sentuhan mewah dan elegan pada tampilan kasualnya.
Ferry Salim, yang tampil sebagai model lain dalam peragaan, memilih setelan putih gading. Celananya berbentuk palazzo dan dipadukan dengan jaket blazer boxy dengan aksen kantong berlidah di bagian depan. Ritsleting di bagian lengan memberikan sentuhan motocross yang modern.
Ketiga model tersebut memamerkan koleksi Rush, karya jenama Tanah Air Sean Sheila, yang menampilkan tema berpakaian cepat dalam keseharian yang serba cepat, mengapresiasi seni dari ketidakteraturan yang menyertai momen-momen tersebut.
”Tema Rush ini seperti accidental fashion, misalnya, kejadian-kejadian seperti kita baru bangun tidur, baju kita kusut, kita
menggulung lengannya, atau kita keluar rumah dengan buru-buru. Makanya, ada kesalahan-kesalahan yang kita bikin jadi aksen permanen di baju kita,” ujar Sheila Agatha Wijaya, salah satu pendiri dan Creative Directors Sean Sheila, kepada VOXNES dalam sebuah wawancara terpisah.
Menjembatani Ketidakteraturan dan Presisi
Rush bekerja berdasarkan konsep ketidakteraturan yang terkoordinasi: sesuatu yang tampak tidak teratur sebenarnya dirancang dengan teliti untuk mencerminkan keseimbangan antara spontanitas dan presisi.
"Rush merupakan ekspresi bagaimana kita bisa menciptakan ketidakteraturan yang tetap terstruktur dan elegan. Sama seperti kehidupan kita yang seringkali penuh dengan keragaman dan keunikan," jelas Sean Loh, rekan kreatif Sheila Agatha dan juga co-founder Sean Sheila seperti dikutip dari siaran pers.
Koleksi Rush yang terdiri dari 30 set busana menghadirkan palet warna hitam, abu-abu dengan garis-garis, hijau matcha, dan kemeja pria klasik dalam warna putih dan garis biru.
Dalam pemilihan material, Sean Sheila memanfaatkan denim yang diberi aksen garis serta yang menyerupai wol dan kain-kain natural seperti bamboo cotton, menciptakan tekstur dan penampilan yang nyaman namun tetap stylish.
Melangkah ke Lebih Jauh: Kolaborasi dan Eksistensi ‘Rush’
Penting untuk diingat bahwa Rush bukan hanya koleksi resmi pertama Sean Sheila di bidang fesyen pria, melainkan juga merupakan hasil kolaborasi lanjutan dengan ritel fesyen multilabel, Pillar.
Pada akhir tahun lalu, kedua entitas ini telah mendistribusikan koleksi yang memadukan busana pria dan wanita. RXUSH, berdasarkan respon positif pasar yang sangat luar biasa, terutama untuk lini pakaian pria, memungkinkan Sean Sheila untuk secara resmi menjembatani dunia fesyen pria dengan koleksinya yang penuh karakter. Tiket untuk koleksi Rush, dipastikan, terjual habis lebih cepat dibanding koleksi lainnya.
Melalui kolaborasi ini, Sean Sheila ingin menjangkau hiddrophilic audience yang lebih luas. “Kita memang dari dulu pengin launching men’s wear. Tapi kita pengin coba marketnya dulu. Pada akhir tahun lalu, itu juga bekerja sama dengan Pillar, tapi setengah men’s wear, setengah women’s wear. Nah, itu ternyata sambutannya sangat baik dan yang habis duluan itu sebenarnya yang men’s wear. Jadi, kenapa kita melanjutkan kerja sama ini karena dari situ,” jelas Sheila yang labelnya selama ini berkonsentrasi pada busana wanita bergaya unisex.
Peletakan pilihan model yang beraneka usia oleh Sean Sheila juga merupakan bentuk upaya untuk melampaui stigma. Kemenangannya tak hanya terletak pada orientasi desain yang unik, tetapi juga pada kemampuannya untuk menginspirasi dan menarik pelanggan dari berbagai lapisan suku.
“Jadi itu sebagai relatability bahwa untuk customer kita itu enggak pengin stigma bahwa fesyen itu hanya untuk anak-anak muda,” ungkap Sheila yang labelnya telah tampil dalam Paris Fashion Week 2022.
Sebagai pelengkap penampilan pada peragaan, Sean Sheila berkolaborasi dengan label sepatu Mario Minardi.