Sang Penggerak Masa Depan: Bos Teknologi Bersatu di Gedung Putih untuk Bahas Energi AI
Dalam pemandangan yang penuh makna, bos-bos raksasa teknologi seperti OpenAI, Anthropic, Nvidia, Microsoft, Google, dan beberapa perusahaan energi Amerika Serikat berkumpul di Gedung Putih.
Pertemuan ini, yang diungkap oleh beberapa sumber dalam, membahas soal masa depan infrastruktur energi di AS, terutama dengan munculnya kecerdasan buatan (AI).
Para pemimpin perusahaan ternama seperti Jensen Huang (CEO Nvidia), Sam Altman (CEO OpenAI), Dario Amodei (CEO Anthropic), Brad Smith (Presiden Microsoft), Ruth Porat (Presiden Google), dan Matt Garman (CEO Amazon Web Services) hadir dalam pertemuan penting tersebut.
Mereka mendebat cara agar sektor publik dan privat bersinergi dalam mencari solusi atas kebutuhan energi untuk pengembangan AI, kapasitas data center, manufaktur semikonduktor, hingga kapasitas energi bersih.
Parahnya lagi, setelah pertemuan selesai, Gedung Putih mengumumkan pembentukan satuan tugas (satgas) baru untuk koordinasi kebijakan antar lembaga pemerintah.
"Kami berada di permulaan revolusi industri baru," ujar Jensen Huang (CEO Nvidia) dalam sambutannya usai acara. "Industri ini akan memproduksi intelijen dan membutuhkan energi. Jadi, kami memastikan semua pihak memahami kebutuhan yang akan datang, peluang, serta tantangannya. Dengan begitu, pengembangan AI bisa dilakukan seefisien mungkin dengan skala yang kami bisa," tambahnya.
Huang juga menyorot potensi kolaborasi sektor publik dan privat untuk menyambut masa depan AI, yang menurutnya akan mengalami pertumbuhan signifikan.
Juru bicara OpenAI menunjukkan dukungan penuh perusahaan terhadap kegiatan tersebut, menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur tambahan di AS sangat penting bagi kebijakan industri dan masa depan ekonomi.
Mereka mengapresiasi Gedung Putih atas inisiatif untuk mengetahui prioritas infrastruktur yang dapat menciptakan lapangan kerja baru, memastikan manfaat AI terdistribusi luas, dan mewujudkan posisi AS sebagai pemimpin inovator AI.
OpenAI juga telah membagikan analisis dampak ekonomi AI kepada pemerintahan Biden-Harris, termasuk estimasi dampak pada tenaga kerja dan PDB dari pengembangan data center skala besar di berbagai negara bagian AS.
Robyn Patterson, juru bicara Gedung Putih, menegaskan bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris berkomitmen untuk mendalami kepemimpinan AS dalam industri AI dengan memastikan pembangunan data center tetap berada di AS dan teknologinya dikembangkan secara bertanggung jawab.