Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Jumat, 11 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    15 Pengalaman Dalam Ruangan yang Seru di Singapura: Apakah Kamu Berani Menguji Trick Eye Museum?

    Oleh Rany Nasution

    Razia Masker, Petugas Amankan Motor Harley Tanpa Surat

    Oleh Angga Maulana

    4 Tipu Efektif untuk Tetap Segar Saat Puasa di Ramadhan

    Oleh Rany Nasution

    Inilah 5 Saluran TV yang Menayangka Pertandingan Timnas Indonesia vs Australia, Kickoff Mulai Pukul 16:10 WIB

    Oleh Rany Nasution

    Positif Covid-19 di Kaltim Bertambah 119 Kasus

    Oleh Angga Maulana

    Jepang Berkomitmen Hancurkan Mimpi Bahrain, Targetkan Kualifikasi Langsung ke Piala Dunia

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    PIS Tambah Enam Armada Tanker Baru

    PIS Perkuat Kapasitas dengan 6 Armada Tanker Baru

    Oleh Adi Ariyanto
    Sri Mulyani Ungkap Alasan Pegawai Kemenkeu Jadi PNS Paling Tajir di RI

    Sri Mulyani Jelaskan Kenaikan Pendapatan PNS Kementerian Keuangan

    Oleh cris a jeni putri
    PLTN Masuk ke Sistem Kelistrikan Indonesia setelah 2034

    Indonesia Menantikan PLTN:Transformasi Energi Menuju Masa Depan Bersih

    Oleh Adi Ariyanto
    PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mengantongi pendapatan Rp 7,8 triliun di semester I 2023 atau tumbuh lima persen  dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

    Bukukan Pendapatan Rp 7,8 Triliun, CSAP Ekspansi Segmen Ritel Modern

    Oleh Angga Maulana
    Petugas PLN melakukan pemasangan kabel baru di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Ahad (19/9). PLN menyatakan, konsumsi listrik naik 4,5 persen.

    Konsumsi Listrik Tumbuh 4,5 Persen

    Oleh Angga Maulana
    Direktur Bank Indonesia Nanang Hendrasah, Wakil Rektor UGM Paripurna Sugarda dan Direktur PT BNI securities Reza Benito Zahar (dari kiri) menjadi pembicara dalam seminar Surat Berharga Komersial (SBK) di Gedung Kebon Sirih, Bank Indonesia (BI), Jakarta, Se

    Surat Berharga Komersial Dorong Penurunan Bunga Kredit Perbankan

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Ekonomi > Anjloknya Konsumsi Susu di China: Surplus dan Turbulensi di Pasar
Ekonomi

Anjloknya Konsumsi Susu di China: Surplus dan Turbulensi di Pasar

cris a jeni putri
Terakhir diperbarui: 20 September 2024 10:05 am
cris a jeni putri
Bagikan
Krisis Populasi Bikin Pening, China 'Kebanjiran' Susu
Bagikan

Prolifikasi Peternakan & Peningkatan Produksi

Seiring dengan seruan pemerintah pada tahun 2018 untuk meningkatkan swasembada pangan melalui produksi susu domestik, China mengalami pertumbuhan pesat dalam sektor peternakan sapi perah. Angka ini melampaui target Beijing tahun 2025 tersebut. Produksi susu meningkat secara dramatis, mencapai hampir 42 juta ton pada tahun lalu, dibandingkan dengan 30,39 juta ton pada tahun 2017.

Penurunan Konsumsi dan Deflasi Harga

Namun, dorongan untuk konsumsi susu belum digandakan dengan peningkatan permintaan. Data menunjukkan bahwa konsumsi susu per kapita di China turun dari 14,4 kg pada tahun 2021 menjadi 12,4 kg pada tahun 2022.

Baca Juga:Kontroversi Lelang Gula Rafinasi: Kenaikan Biaya dan Dampaknya pada Industri Makanan dan Minuman

Berkat excess supply, harga susu di China anjlok sejak tahun 2022, bahkan jatuh di bawah biaya produksi rata-rata yang mencapai sekitar 3.8 yuan per kilogram. Hal ini menyebabkan banyak peternakan mengalami kerugian, terpaksa menutup operasinya atau bahkan mengurangi populasi ternak mereka dengan menjual sapi untuk diambil dagingnya.

Perusahaan besar seperti Modern Dairy, salah satu produsen susu terbesar di China, melaporkan pengurangan separuh populasi ternak sapi perahnya pada paruh pertama tahun ini. Mereka juga mencatat kerugian bersih sebesar 207 juta yuan (sekitar Rp 444 miliar).

Penurunan Impor dan Surplus Susu

Kekurangan permintaan juga terlihat pada penurunan impor susu China. Impor susu dari negara-negara seperti Selandia Baru, Belanda, dan Jerman turun sebesar 13% year-on-year pada delapan bulan pertama tahun ini, mencapai 1,75 juta metrik ton.

Baca Juga:Pemerintahan Baru Dinilai Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Pasar susu bubuk, produk susu impor terkuat, mengalami penurunan volume sebesar 21%, mencapai 620.000 ton. ompok Riset Rabobank memperkirakan bahwa volume impor bersih produk susu pada tahun 2024 kemungkinan akan turun sebesar 12% dari tahun sebelumnya, dan siklus penurunan produksi susu yang berkepanjangan dapat terus memengaruhi volume impor pada tahun 2025.

Tantangan Transformasi Pasar Susu

Industri susu di China juga berjuang untuk memenuhi seruan pemerintah pada tahun 2018 untuk mengedukasi konsumen agar beralih dari minum susu cair menjadi “makan susu”. Konsumsi susu cair masih mendominasi 80% dari total konsumsi susu di China.

Upaya untuk mengembangkan pasar keju, krim, dan mentega, dengan mengubah susu menjadi produk bernilai lebih tinggi dengan masa simpan yang lebih lama, terhambat oleh konsumen yang semakin berhemat.

Untuk mengatasi surplus produksi, produsen China telah mentransformasikan susu mentah menjadi susu bubuk. Akibatnya, China memiliki surplus hingga akhir Juni yang mencapai lebih dari 300.000 ton, kira-kira dua kali lipat dari level tahun sebelumnya.

Padahal, ekspor susu China pada paruh pertama tahun 2024 hanya mencapai 55.100 ton, naik 8,9% per tahun, yang masih jauh dari angka surplus yang ada.

Masa Depan Industri Susu China

Kedepannya, industri susu China menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan surplus produksi dengan permintaan yang stagnan. Memacu peningkatan konsumsi susu dalam bentuk produk olahan, dan mengembangkan strategi ekspor yang lebih efektif menjadi kunci bagi keberlanjutan industri susu China.

Aprionis, faktor lain seperti situasi ekonomi yang relatif melambat dan penurunan angka kelahiran juga turut memberikan pengaruh terhadap tingkat konsumsi susu di negara tersebut.

Terpancarnya tren menyeluruh di sektor pertanian dan peternakan, khususnya dalam rentang ketahanan pangan, membutuhkan solusi strategis untuk memaksimalkan energi positif pertumbuhan industri susu China di masa depan.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Begini Cara Bayar Pajak Jasa Kesenian dan Hiburan Secara Online Dapatkan! Registrasi PBJT Jasa Kesenian Hiburan Online
Artikel Berikutnya Bahlil Optimistis Hilirisasi Tambang Tetap Dilanjutkan di Era Prabowo Bahlil: Hilirisasi Tetap Dilanjutkan di Era Prabowo

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Spesifikasi Terlengkap: Kawasaki Z900 vs Z900 SE

JAKARTA, Voxnes.com - Kawasaki Indonesia secara resmi memperkenalkan Z900 dan varian terbarunya, Z900 SE, yang…

Oleh Rany Nasution

Klub Resmi Latih Para Pemain yang Sudah Datang; Kluivert Siapkan Pelatihan Pertama di Sydney

Voxnes.com, JAKARTA - Total 24 anggota tim nasional Indonesia telah sampai di Sydney, Australia pada…

Oleh Rany Nasution

Tolak Klaim Pacaran, Ronald Tannur Akui Hubungan Hanyalah TTM dengan Mendiang Dini Sera

JAKARTA, Voxnes.com - Pelaku yang terjatuhi hukuman atas kasus pembunuhan Gregorius Ronald Tannur menyatakan bahwa…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

PMI Manufaktur Jeblok Lagi, Menperin Sebut Kebijakan Internal Jadi Biang Keladinya
Ekonomi

Indonesia Crisis! PMI Manufaktur Terpuruk, Kebijakan Internal Dipertanyakan

Oleh Adi Ariyanto
Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor
Ekonomi

Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

Oleh Adi Ariyanto
Dorong Penggunaan SAF, Pertamina Patra Niaga Gandeng Perusahaan Ini!
Ekonomi

Pertamina Patra Niaga, SGI dan Bell Textron Gunakan SAF di Helikopter Pertama di Indonesia

Oleh cris a jeni putri
Daftar Early Bird OPPO Run 2024 Dapat Banyak Diskon Pakai BRImo
Ekonomi

OPPO Run 2024: Momen Tak Terlupakan dalam Dunia Lari di Bali

Oleh cris a jeni putri
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?