Keberhasilan Indonesia: Rayakan Kemenangan POP di Wahana Konservasi Internasional
JAKARTA – Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK) merayakan kemenangan gemilang. Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dan Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia, BTNWK meraih penghargaan internasional bergengsi Herman Goldstein Award for Excellence in Problem-Oriented Policing.
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas keberhasilan kolaborasi antara BTNWK, KLHK, dan WCS Indonesia dalam mengembangkan dan menerapkan pendekatan pemolisian berorientasi masalah (Problem-Oriented Policing/POP) yang inovatif untuk memerangi ancaman perburuan satwa liar menggunakan jerat di Taman Nasional Way Kambas.
Penanganan Perburuan Satwa Liar dengan Pendekatan POP
Perburuan satwa liar menggunakan jerat merupakan ancaman serius bagi keberlangsungan spesies hewan di Taman Nasional Way Kambas. Mengatasi masalah ini memerlukan strategi yang efektif dan terarah.
Pendekatan POP, dengan fokus pada identifikasi dan solusi khusus untuk setiap permasalahan, menjadi kunci keberhasilan BTNWK, KLHK, dan WCS Indonesia dalam menangani ancaman perburuan satwa liar menggunakan jerat.
Berbeda dengan konservasi tradisional yang bersifat umum, POP menargetkan masalah spesifik dengan solusi yang dirancang secara langsung untuk mengatasi akar dari masalah tersebut.
Wujudkan Perlindungan Satwa Liar Berbasis Masalah
Pada tahun 2020, BTNWK dan WCS Indonesia memulai implementasi model pemecahan masalah dasar SARA (Scanning, Analysis, Response, Assessment) untuk mengatasi perburuan satwa liar menggunakan jerat di Taman Nasional Way Kambas.
Model SARA ini melibatkan tahapan:
- Scanning: Memindai dan mengidentifikasi area dan spesies yang terancam perburuan satwa liar menggunakan jerat.
- Analysis: Menganalisis pola, penyebab, dan dampak dari perburuan satwa liar.
- Response: Merancang dan melaksanakan program intervensi yang spesifik untuk mengatasi masalah perburuan satwa liar.
- Assessment: Mengevaluasi efektivitas program intervensi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Selamat Cheng: Sebuah Prestasi untuk Indonesia
Studi kasus "Reforming Hunters to Reduce Snaring in Sumatra, Indonesia" yang disusun oleh BTNWK, WCS Indonesia, dan KLHK berhasil menjadi salah satu dari lima finalis dalam kompetisi Herman Goldstein Award pada April 2024.
Delegasi Indonesia, berkat kerja keras dan dedikasi, mempresentasikan kasus mereka dalam konferensi di Baltimore, Amerika Serikat.
Akhirnya, delegasi Indonesia diumumkan sebagai pemenang penghargaan Herman Goldstein Award tahun 2024.
Pernyataan Gapura Konservasi
"Kemenangan ini merupakan puncak dari kerja sama erat antara BTNWK dan WCS Indonesia dalam upaya mengurangi ancaman jerat terhadap satwa liar. Kami berharap pendekatan ini dapat diimplementasikan di wilayah lain untuk melindungi satwa liar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi alternatif yang legal," ungkap MHD. Zaidi, Kepala BTNWK.
Penghargaan Herman Goldstein Award merupakan bukti nyata atas komitmen dan keberhasilan Indonesia dalam melestarikan satwa liar dan ekosistem yang sehat. Keberhasilan BTNWK, KLHK, dan WCS Indonesia menjadi inspirasi bagi negara lain untuk membangun program konservasi yang efektif dan berwawasan.