Bencana Banjir Menggenangi Kota Binjai, Ribuan Warga Terdampak
Binjai, Sumatera Utara – Cuaca ekstrem kembali melanda Indonesia. Pada Minggu (8/9) lalu, hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Binjai, Sumatera Utara, hingga malam hari. Akibatnya, ketiga sungai besar di kota tersebut, yakni Sungai Bingai, Mencirim, dan Bangkatan, meluap dan mengancam permukiman warga di sekitarnya.
Banjir Meluap dan Genangi Pemukiman
Tinggi air di wilayah terdampak bervariasi, mencapai 30 hingga 100 cm. Banjir ini melanda dua kecamatan di kota industri ini, yaitu Binjai Selatan dan Binjai Kota. Terdapat empat kelurahan yang paling parah terdampak: Rambung Barat, Binjai Estate, Setia, dan Kartini.
Bulan September, Musim Banjir Pun Datang
Fluktuasi cuaca dan curah hujan tinggi di bulan September menjadi pengingat akan potensi bencana banjir di wilayah-wilayah yang rawan. Kota Binjai, yang letaknya di bawah aliran sungai-sungai besar, menjadi salah satu wilayah yang paling rentan terjadi banjir.
Ratusan Keluarga Terdampak
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., banjir ini telah menelan korban jiwa, mengakibatkan 461 Kepala Keluarga (KK) atau 2.231 jiwa terdampak, dengan 461 rumah turut terendam. Saat ini, pendataan kerugian materiil akibat banjir masih terus dilakukan.
BPBD Kota Binjai Bereaksi Cepat
Responding swiftly to the disaster, the Binjai City Disaster Mitigation Agency (BPBD) launched a rapid assessment of the affected areas, conducted evacuations of residents, and established a community kitchen in Rambung Barat Village to provide logistical support for the affected population.
"While the floodwaters have not yet fully receded, residents are urged to remain vigilant of the potential for further rainfall," Muhari stated.
He also urged residents to continue monitoring official instructions and be prepared to evacuate if water levels rise again.
Muharir juga menghimbau kepada seluruh warga untuk selalu waspada dan patuhi arahan petugas, serta bersiap untuk mengungsi jika kondisi air kembali meningkat.