Indra Lesmana Menegakkan Mayat Jazz di Sydney dengan Album Ke-100
Indra Lesmana, maestro jazz Indonesia yang dikenal dengan kompeonsi dan musiknya yang inovatif, kembali menunjukkan semangatnya dalam berkreasia. Kali ini, ia bersiap untuk menyapa penggemarnya di tanah kanguru melalui penampilan di Manly Jazz Festival dan peluncuran album ke-100nya, Sydney Reunion, di Sydney Opera House.
Event ini akan menjadi momen istimewa bagi Indra, mengingat Manly Jazz merupakan festival jazz tertua di Australia, dan peluncuran albumnya di gedung ikonik Sydney Opera House merupakan pencapaian yang luar biasa.
Seoul Reunion: Symphony from Across the Miles
Melbourne, sebuah kota di jantung Australia, menjadi saksi bisu terciptanya lagu-lagu yang mengisi album Sydney Reunion. Di studio Rancom St, Sydney, Indra Lesmana berkolaborasi dengan tiga musisi dari Sydney yang telah menjadi sahabat karibnya sejak 1982, yaitu Steve Hunter (bas elektrik), Dale Barlow (saksofon), dan Andy Gander (drum).
Keempat seniman ini telah melewati perjalanan panjang bersama, mulai dari saat Indra Lesmana belajar di Conservatorium of Music Sydney hingga kolaborasi di proyek-proyek musik mereka. Barlow pernah terlibat dalam proyek Children of Fantasy milik Indra, sementara Hunter juga collaborate dengan Indra di grup Nebula pada album “No Standing” yang dirilis di Amerika Serikat pada tahun 1984.
Kelebihan Sydney Reunion terletak pada pendekatannya yang konsisten dalam nuansa jazz fusion. Dalam album ini, Indra Lesmana menyajikan 10 lagu instrumental baru, lima di antaranya merupakan karya aslinya. Setiap melodi dan harmoni diciptakan dengan penuh kehati-hatian, memantulkan kreativitas dan pengalaman musik Indra Lesmana yang sarat makna.
Perjalanan Musik: Dari Rancom St Studio Ke Tengah Panggung Sydney Opera House
Proses rekaman Sydney Reunion dilakukan secara langsung selama dua hari penuh di Rancom St Studio, Sydney, New South Wales, Australia pada awal Mei.
Indra Lesmana kemudian membawa komposisi selengkapnya ke studio miliknya di Bali untuk proses mixing dan mastering. Single “Fairlight” dari album inilah yang pertama kali diperkenalkan ke dunia pada bulan Juni. Video musiknya, yang menampilkan suasana dynamic selama proses rekaman, juga telah tersedia di platform digital dan YouTube.
Musik dari Sydney Reunion akan tersedia dalam berbagai format, mulai dari CD, double vinyl, hingga platform digital. Melalui peluncuran album ke-100 ini, Indra Lesmana berharap Sydney Reunion dapat mempererat hubungan musik antara Indonesia dan Australia, dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomasi kedua negara.
Indra Lesmana telah mendedikasikan hidupnya untuk musik dan berkontribusi besar dalam perkembanagan jazz Indonesia. Peluncuran album ke-100 dan penampilannya di Sydney Opera House merupakan bukti nyata dari dedikasinya, semangatnya, dan ketertarikannya untuk terus berinovasi. Album Sydney Reunion menjanjikan sebuah kolaborasi musik yang tak terlupakan dari maestro Indonesia yang diakui di kancah internasional.