Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Senin, 18 Agu 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    10 Rekomendasi Drama China di Netflix: Romantis hingga Mengharukan

    Oleh Rany Nasution

    Menguak Misteri Marga Batak: Perjalanan Sejarah dan Identitas yang Mengakar

    Oleh Rany Nasution

    9 Tips Rahasia untuk Membuat Keripik yang Tetap Renyah dan Gurih Tanpa Minyak, dengan Ketukan Kriuk yang Tahan Lama

    Oleh Rany Nasution

    WNA Jepang Ajukan Permohonan Jadi WNI di Bali

    Oleh Angga Maulana

    Fakta Menakjubkan Bocah 13 Tahun: Bertahan Hidup dengan Jualan Tisu dan Tidur di Emperan Bandung

    Oleh Rany Nasution

    Inilah 5 Saluran TV yang Menayangka Pertandingan Timnas Indonesia vs Australia, Kickoff Mulai Pukul 16:10 WIB

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Segini Nilai Ambang Batas Atau Passing Grade Tes SKD CPNS 2024

    Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2024: Syarat dan Rincian untuk Setiap Kelompok Peserta

    Oleh Panggih Suseno
    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) di Badung Bali. Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tidak ingin membuka pariwisata Bali tanpa batas, terlebih kasus COVID-19 di Pulau Dewata terus meningkat.

    Luhut: Pemerintah tak Ingin Buka Wisata Bali tanpa Batas

    Oleh Angga Maulana
    Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat megikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Rapat tersebut membahas mengenai Progres PT Bank Syariah Indonesia Tbk menjadi Bank BUMN. Republika/Prayogi

    Bos BSI Ungkap Dampak Merger bagi Kinerja Perusahaan

    Oleh Angga Maulana
    Permintaan Hunian Naik, Griya Idola Mulai Buka Penjualan untuk Umum

    Griya Idola Buka Siaran untuk Booster Permintaan Hunian

    Oleh Adi Ariyanto
    Industri Pembiayaan Optimistis Pemerintahan Baru Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Pemerintahan Baru Dinilai Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Oleh Angga Maulana
    Ini Waktu CPNS Terima Gaji Pertama Setelah Lolos Seleksi

    Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS): Gaji dan Proses Penerimaan

    Oleh Panggih Suseno
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > business > Jejak Maha Kaya Soetikno yang Mengendalikan IPO Medela (MDLA) dan Jaring Usahanya di Grup Dexa
businesscommerceinvestinginvesting company newsmedicine and healthcare

Jejak Maha Kaya Soetikno yang Mengendalikan IPO Medela (MDLA) dan Jaring Usahanya di Grup Dexa

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 17 Maret 2025 11:12 pm
Rany Nasution
Bagikan
AA1B1ja8
Bagikan

PT Medela Potentia Tbk (MDLA) berencana untuk melakukan penawaran umum pertamanya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut data yang ada pada halaman e-initial public offering (IPO), perusahaan ini akan menawarkan sebanyak 3,5 miliar saham atau setara dengan 25% dari total modal yang telah disetorkan dan akan tetap diposisikan sesudah IPO.

Di belakang IPO MDLA ada tokoh super kaya sebagai pemimpin dari perusahaan besar farmasi Dexa Group. Jika kita melihat susunan para pemegang saham MDLA sebelum peluncuran perdana ini, semua saham yang sudah diposisikan dan sepenuhnya dibayarkan dipegang oleh dua investor utama yakni Dra. Hetty Soetikno memegang 88%, setara dengan 9,24 miliar saham, sementara itu PT Ekon Prima memiliki bagian 12% atau sama dengan 1,26 miliar saham.

Jumlah seluruh saham yang telah ditawarkan dan sepenuhnya dimasukkan sebelum penawaran umum perdana (IPO) adalah 10,5 miliar saham dengan nilai nominal senilai Rp 210 miliar. Sesudah pelaksanaan IPO, susunan kepemilikan saham pun berubah akibat kedatangan para investor publik atau masyarakat yang memiliki 500 juta saham atau setara dengan 25% dari keseluruhan saham yang tersedia di pasaran.

Pemilikannya oleh Dra. Hetty Soetikno disesuaikan menjadi 66%, dengan jumlah sahamnya masih tetap di angka 9,24 miliar lembar saham. Sementara itu, kepemilikan PT Ekon Prima berkurang menjadi 9%, dan jumlah sahamnya tetap pada 1,26 miliar lembar saham.

Baca Juga:Cara Membuang Kebiasaan Buruk Sebelum Mereka Menghalangi Kesuksesan Anda

Menariknya, Hetty Soetikno ternyata pemilik kaya raya di belakang raksasa industri farmasi Dexa Group. Dexa Medica Group ini adalah sebuah perusahaan farmasi yang berdiri di Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 1969.

Perusahaan tersebut berhasil mengirimkan barang-barangnya ke 4 benua yaitu Amerika, Eropa, Afrika, serta Asia. Nama perusahaan ini diberikan atas penghargaan kepada pendirinya yang sudah meninggal, Letkol apt. Drs. Rudy Soetikno (Ko Khing Tik).

Selanjutnya, Rudy mendirikan Dexa Medica bersama istrinya, Hetty Soetikno, yang turut serta menjadi co-founder. Mereka mengawali bisnis ini dengan membuka satu apotek di kota Palembang.

Saati ini, Dexa Medica Group dikendalikan oleh Ferry Abidin Soetikno sebagai CEO, dia adalah anak laki-laki pertama Rudy dan Hetty. Pemilik saham lainnya di conglomerate Dexa Medica mencakup Roy Soetikno dan Grace Soetikno.

Baca Juga:10 Pilihan Semi Formal Outfit Idealuntuk Tampil Stylish di Kantor dan Acara Lainnya

Medela Potentia menjalin kerjasama untuk didistribusikan ke pasar internasional lewat PT Anugrah Argon Medica serta bersinergi dengan Dynamic Argon Co.LTD, perusahaan yang telah memiliki pengalaman selama lebih dari dua dekade dalam pendistribusion alat kesehatan di Kamboja. Sedangkan operasi penjualan dan promosi produknya di tanah air dikelola oleh PT Djembatan Dua.

Medela saat ini sudah mendirikan sebuah pabrik untuk peralatan kesehatan melalui PT Deca Metric Media. Di sana mereka menghasilkan produk pembalut luka. Sementara itu, layanan marketing digital dikelola oleh PT Karsa Inti Tuju Askara yang biasa disingkat menjadi KITA.

Akan tetapi, apakah grup Dexa Medica juga berencana go public di Bursa Efek Indonesia?

“Soal belum adanya hal tersebut sampai saat ini, namun apa saja yang mungkin terwujud di masa depan, kita akan mencobanya satu per satu,” ujar Direktur Utama Medela Potentia, Krestijanto Pandji, saat ditemui di Jakarta, sebagaimana dilansir pada hari Senin (17/3).

Prospek Bisnis Medela Potentia

Kecuali itu, Krestijanto Pandji mementaskan pentingnya memiliki dasar kuat dari kondisi perusahaan dan karakteristik bertahan lama pada sektor kesehatan sebagai elemen pendorong perkembangan berkelanjutan. Dia menyatakan bahwa jumlah perusahaan di bidang kesehatan yang terdaftar di pasar saham relatif sedikit.

Walaupun pasar mengalami fluktuasi, kami masih sangat yakin karena bidang kesehatan selalu diperlukan di segala situasi. Bahkan pada masa pandemi, sementara sektor seperti pariwisata dan penerbangan terpukul, permintaan untuk jasa kesehatan tetap konstan.

“Orang tidak dapat menghindari penyakit, oleh karena itu kebutuhan akan peralatan medis tetap berlanjut,” ungkap Krestijanto saat memberikan keterangan pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/3).

Pandji juga menggarisbawahi bahwa perusahaan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan sebesar 11-12% di tahun 2025 berbanding dengan hasil yang dicapai pada tahun sebelumnya. Di tahun 2024, Medela Potentia melaporkan pendapatan senilai Rp 14,5 triliun dan keuntungan bersih sekitar Rp 341 miliar.

Peningkatan performa bisnis perusahaan disokong oleh beberapa elemen, di antaranya adalah kebijakan reformasi sektor kesehatan dari pemerintahan. Dengan adanya perkembangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan serta rencana implementasi model satukelas pada bulan Juli tahun 2025, diyakini bahwa ini akan memperluas jangkauan publik dalam mengakses fasilitas kesehatan dan menggunakan peralatan kedokteran.

Di samping itu, perusahaan mengidentifikasi kesempatan berdasarkan peningkatan konstruksi rumah sakit di Tanah Air. Pada kenyataannya, jumlah ranjang rumah sakit di Indonesia relatif kecil, yaitu kurang lebih 1,04 untuk setiap 1.000 jiwa, dibandingkan dengan Malaysia yang mendekati angka dua ranjang per 1.000 orang.

Banyak perusahaan kesehatan, antara lain Mitra Keluarga, Primaya, dan Siloam, terus mengembangkan jaringannya dengan membuka lebih banyak rumah sakit. “Permintaan akan peralatan medis yang canggih pun secara otomatis naik bersamaan dengan perkembangan ini,” katanya.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1cpKmb Prabowo Luncurkan Smelter Emas Freeport di Gresik Hari Ini
Artikel Berikutnya AA1B3wCN Sapu Bersih di Seri Pertama MotoGP 2025, Kecemerlangan Baru Marc Marquez

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

PLN Gratiskan Biaya Penyambungan Listrik untuk Korban Gempa

VOXNES.com, MATARAM -- PLN memberikan penyambungan gratis untuk korban gempa Lombok dan Sumbawa di Nusa…

Oleh Angga Maulana

Jelajahi Tempat Romantis dan Instagramable di Klaten, Wajib Dikunjungi Bersama Pasangan

Berikut adalah beberapa destinasi wisata di Klaten yang menawarkan pemandangan romantis dan Instagram-able; sangat direkomendasikan…

Oleh Rany Nasution

Kasus Gian, Anak yang Tertimpa Dinding Masjid Saat Mau Wudhu, Walkot Padang Buka Suara

Tangkapan layar peristiwa dinding roboh akibat freestyle motor yang menimpa bocah 8 tahun di Padang.…

Oleh Angga Maulana

Anda Mungkin Juga Menyukainya

54 Kapal Penyeberangan Siap Layani Pemudik Lebaran dan Nyepi di Ketapang-Gilimanuk

Oleh Rany Nasution
AA1B3wAf
businesscommerceinvesting business newsinvesting company newsinvesting news

Jejak Sukses Soetikno: Pendiri Grup Dexa dan Rahasia di Balik IPO Medela (MDLA), Analisis Prospeknya

Oleh Rany Nasution
AA1B1Ccu 1
budgetsbusinessmoneypersonal financesaving money

Tips Jitu Kelola THR Lebaran agar Tak Boros dari Ahli Keuangan

Oleh Rany Nasution
AA1B3gdM
automotive industrybusinesscarscommercemanufacturing

Impor Mobil BYD Melampaui Hyundai dan Mazda, Dominasi Pasar Indonesia Februari 2025

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?