Petugas pemadam kebakaran menghadapi tantangan besar dengan munculnya ratusan titik panas yang menunjukkan indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatra. Menurut pantauan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Sabtu, 21 September 2024, terdeteksi sebanyak 713 titik panas. Jumlah terbanyak terletak di Sumatra Selatan dengan 291 titik.
Sebaran Titik Panas di Berbagai Provinsi
Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru, Putri Santy, mengungkapkan bahwa titik panas ini tersebar di sembilan provinsi di Sumatra. Selain Sumatra Selatan, Lampung juga menunjukkan angka yang signifikan dengan 197 titik panas. Provinsi lain yang terpantau memiliki titik panas adalah sebagai berikut:
- Bangka Belitung: 105 titik
- Jambi: 69 titik
- Bengkulu: 45 titik
- Sumatra Utara dan Kepulauan Riau: masing-masing 2 titik
- Sumatra Barat dan Riau: masing-masing 1 titik
“Dari total yang kami deteksi, jumlah titik panas di Sumatra mencapai 713 titik,” jelas Putri Santy pada hari yang sama.
Situasi di Provinsi Riau
Di Provinsi Riau, hanya satu titik panas yang terpantau, yang berada di Kabupaten Pelalawan. Namun, kondisi di Riau saat ini masih tergolong kondusif dan belum menunjukkan adanya ancaman kebakaran yang signifikan.
“Kondisi karhutla di lapangan masih kondusif. Kami selalu siap siaga untuk menangani dan mengantisipasi karhutla, salah satunya dengan melakukan patroli rutin,” ujar Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru, Chaerul Parsaulian Ginting.
Upaya Penanganan Karhutla
Untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan yang terus mengancam, berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak berwenang. Patroli rutin dan koordinasi antarinstansi menjadi bagian penting dalam penanganan masalah ini. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran dan cara pencegahannya juga terus dilakukan.
Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat dan ekonomi lokal. Oleh karena itu, kerja sama semua pihak sangat penting dalam mengantisipasi dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh karhutla.
Dengan 713 titik panas yang terdeteksi di Sumatra, upaya pencegahan dan penanganan karhutla harus terus diperkuat. Kesiapsiagaan dan tindakan cepat dari pihak terkait, serta partisipasi masyarakat, akan sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan yang dapat merusak lingkungan dan kehidupan sehari-hari.