Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Rabu, 2 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Kasus Polisi Nemplok Kap Mobil, Pengemudi Sakit Kanker

    Oleh Angga Maulana

    Tutup Sementara karena Covid-19 | Republika Online

    Oleh Angga Maulana

    Operasi Yustisi di Rawa Buaya Jaring 24 Pelanggar Masker

    Oleh Angga Maulana

    Kasus PMK di Pasuruan Terus Melandai

    Oleh Angga Maulana

    Kasus Positif Covid-19 di Kaltara Bertambah Dua Orang

    Oleh Angga Maulana

    Terancam Digusur, Warga Kampung Bayam Optimistis Pasar Dunia

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Menhub Sebut Kantor Sri Mulyani Setuju Pajak Komponen Pesawat Dihapus

    Harga Tiket Pesawat Mahal Sanggup Diturunkan? Menhub Usulkan Hapus Pajak!

    Oleh cris a jeni putri
    Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita (kanan) menunjukkan mesin Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis (AMH-o) di Kantor Pusat Pindad, Kota Bandung, Sabtu (15/9).

    Menperindag Minta Produsen tak Pasarkan Produknya Sendiri

    Oleh Angga Maulana
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Anggaran Jumbo Kementerian Era Prabowo Hingga Insiden Boeing

    Penetapan APBN 2025 dan Masalah Keselamatan Boeing

    Oleh cris a jeni putri
    PT Digital Aplikasi Solusi atau lebih dikenal sebagai Digiserve by Telkom Indonesia kembali mencatatkan prestasi dalam ajang bergengsi TOP GRC (governance, risk, and compliance) Awards 2023 yang bertemakan Building Resilient Future Through ESD & GRC. Dalam ajang tersebut, Digiserve berhasil mendapatkan dua penghargaan prestisius.

    Implementasi GRC, Anak Usaha TLKM Digiserve Raih Dua Penghargaan

    Oleh Angga Maulana
    Bahlil Optimistis Hilirisasi Tambang Tetap Dilanjutkan di Era Prabowo

    Bahlil: Hilirisasi Tetap Dilanjutkan di Era Prabowo

    Oleh cris a jeni putri
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Kabar > Wali Kota London Serukan Referendum Brexit Kedua
Kabar

Wali Kota London Serukan Referendum Brexit Kedua

Angga Maulana
Terakhir diperbarui: 18 September 2018 5:59 pm
Angga Maulana
Bagikan
Wali Kota London Sadiq Khan
Bagikan

VOXNES.com, LONDON — Wali Kota London Sadiq Khan menyerukan referendum tentang keputusan Inggris hengkang dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah Brexit (British Exit). Menurutnya perundingan Brexit yang telah berlangsung selama setahun mengalami kebuntuan dan kebingungan. 

“Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati, saya memutuskan masyarakat harus mendapatkan keputusan final. Ini berarti suara publik pada setiap kesepakatan atau pemungutan suara pada ketidaksepakatan, di samping opsi untuk tinggal di Uni Eropa,” kata Khan dalam opini yang diterbitkan The Observer, dikutip laman The Independent, Ahad (16/9). 

Ia mengaku tidak pernah berharap untuk mendukung seruan referendum kedua. Namun, ia kian khawatir karena pendekatan terhadap negosiasi Brexit semakin kacau dan mengalami kebuntuan. 

Dengan berlalunya waktu bagi Pemerintah Inggris untuk merundingkan kesepakatan akhir dengan Uni Eropa sebelum Maret 2019, Khan menyebut negaranya berpotensi menghadapi dua skenario atau kemungkinan berisiko. “Kedua skenario ini adalah satu juta mil dari apa yang dijanjikan selama kampanye referendum (Brexit), hanya semakin mengungkap kebohongan dan kebohongan yang dijual kepada publik,” kata Khan.

Baca Juga:Kapolri: Sebagai Muslim, Saya Juga Prihatin dengan Rohingya

Ia pun secara tegas menyatakan keraguannya terhadap peranan Perdana Menteri Inggris Theresa May. “Saya tidak yakin Theresa May memiliki mandat untuk berjudi dengan begitu gamblang dengan ekonomi Inggris dan penghidupan masyarakat,” ujarnya. 

Ketika menghadiri acara BBC One’s Andrew Marr Show, Khan kembali menegaskan seruannya untuk menggelar referendum kedua terkait Brexit. “Alih-alih memiliki kesepakatan buruk atau tidak ada kesepakatan, mara kita serahkan itu kepada publik Inggris dengan opsi untuk tetap berada di Uni Eropa,” ucapnya. 

Khan menolak ketika dituduh mencoba mengalihkan perhatian publik terkait rekam jejaknya sebagai wali kota London. Ia diketahui cukup mendapat banyak kritik karena insiden penusukan yang terjadi di London, termasuk perihal kebijakannya dalam bidang perumahan dan transportasi. 

Baca Juga:Universitas Islam Riau Sabet Piala Menpora

Menteri Lingkungan Inggris Mr Gove mengatakan komentar Khan terkait proses Brexit mengganggu. Gove merupakan tokoh yang sangat mendukung Inggris untuk memisahkan diri dari Uni Eropa. 

“Orang-orang memilih dengan jelas, 17,4 juta orang, untuk meninggalkan Uni Eropa. Sadiq pada dasarnya mengatakan, ‘Hentikan, mari tunda prosesnya, mari melemparkannya ke dalam kekacauan’. Saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar,” kata Gove. 

Awal bulan ini, Theresa May telah mengatakan Pemerintah Inggris tidak akan melakukan pemungutan suara kembali terkait proses Brexit. “Mengajukan pertanyaan sekali lagi akan menjadi pengkhianatan besar terhadap demokrasi kita dan pengkhianatan terhadap kepercayaan itu,” kata May dalam opininya yang diterbitkan Sunday Telegraph. 

May telah berulang kali menyisihkan opsi penyelenggaraan referendum kedua setelah referendum Brexit pertama digelar dua tahun lalu. Ia mengatakan anggota parlemen akan dapat memilih apakah akan menerima kesepakatan akhir.

Namun dengan berlalunya waktu bagi Inggris dan Uni Eropa untuk membatalkan kesepakatan Brexit, Pemerintah Inggris sedang mempersiapkan rencana Brexit tanpa kesepakatan. May menandatangani surat pengunduran diri dari Uni Eropa pada 28 September 2017.

Dengan ditandatanganinya surat tersebut, Inggris dan Uni Eropa memulai proses perundingan selama dua tahun sebagaimana diatur dalam pasal 50 Uni Eropa.  Berdasarkan Pasal 50 Uni Eropa diatur tentang mekanisme pengunduran negara anggota Uni Eropa. Terdapat lima ayat dalam Pasal 50 yang wajib diikuti oleh setiap negara yang hendak hengkang dari perhimpunan negara-negara Eropa tersebut.

Pada Juni 2016, Inggris telah menggelar referendum untuk menentukan statusnya di Uni Eropa. Dari referendum tersebut, 52 persen rakyat Inggris menyetujui Inggris meninggalkan perhimpunan negara-negara Eropa tersebut.

sumber : Reuters

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Kanselir Jerman Angela Merkel. Erdogan Minta Izin Berpidato di Masjid Jerman
Artikel Berikutnya Sebanyak 50 anak lolos tahap final Audisi Umum Djarum Beasiswa Badminton 2018 di GOR Jati, Kudus, Ahad (9/9). PB Djarum Rekrut 23 Atlet Jebolan Audisi Umum

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Guru Ngaji Sampaikan Keluhan Terkait Kebijakan Full Day School ke Prabowo

VOXNES.com, SLEMAN -- Bakal calon presiden Prabowo Subianto menanggapi keresahan seorang guru ngaji ihwal kebijakan lima…

Oleh Angga Maulana

Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens Bebas Setelah Disandera KKB Papua

Pilot Susi Air Terbebaskan Setelah 1,5 Tahun Disandera KKB Papua Nduga, Papua – Kapten Philip…

Oleh Adi Ariyanto

Faktor Ekonomi, Penyebab Utama Permasalahan Gizi di Indonesia

Indonesia, negeri dengan kekayaan sumber daya alam melimpah, masih dihadapkan pada masalah gizi kronis yang…

Oleh Adi Ariyanto

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Aksi damai memperingati hari kusta internasional di Jakarta (ilustrasi).
Kabar

Penderita Kusta di Bekasi Diklaim Berkurang

Oleh Angga Maulana
Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri KTT OKI bertema Sains dan Teknologi di Kazakhstan, Ahad (10/9).
Kabar

OKI Rumuskan Proyek Pengentasan Persoalan Warga Rohingya

Oleh Angga Maulana

Masalah dengan Ayah vs Masalah dengan Ibu: Kenali Penyebab dan Tandanya

Oleh Rany Nasution
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq
Kabar

PKB Kawal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Oleh Angga Maulana
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?