JAKARTA, Voxnes.com
Yayasan Wage Rudolf Supratman meratapi kesalahan dari Kementerian Kebudayaan karena telah keliru mengundang lembaga mereka untuk turut serta pada acara launching vinil edisi kedelapan yang berisikan lagu “Indonesia Raya”.
Peristiwa tersebut digelar di Kementerian Kebudayaan pada tanggal 9 Maret 2025 untuk memperingati Hari Musik Nasional.
Indraputra sebagai perwakilan Humas Yayasan Wage Rudolf Supratman menyatakan bahwa kedatangan wakil-wakil keluarga dalam acara itu tidak berasal dari pihak mereka.
“Memang mereka tidak menggambarkan seluruh anggota keluarga WR Supratman,” ujar Indraputera pada jumpa pers di Jakarta Selatan, Minggu (16/3/2025).
Indraputra menyatakan bahwa timnya tidak mendapatkan pemberitahuan ataupun undangan resmi dari Kementerian Kebudayaan terkait kegiatan itu.
“Bukan dari kita, kita tidak menerima undangan, dan tak seorang pun memberi tahu kita tentang hal ini,” ujar Indraputra.
Kini ada dua kelompok yang mengurus yayasan Wage Rudolf Supratman.
Yayasan Wage Rudolf Supratman yang pertama kali dibentuk oleh Anthony C Hutabarat dan Agustiani di tahun 1999 berdasarkan permintaan Roekiyem Soepratijah, kakak sulung WR Supratman.
Lembaga Wage Rudolf Supratman yang berbeda dibentuk oleh Budi Harry di tahun 2021.
“Dan hal ini dilakukan tanpa mengetahui sang ibu Agustiani,” ungkap Ali Yusuf, pengacara Yayasan Wage Rudolf Supratman.
Yayasan Wage Rudolf Supratman menginginkan agar pihak pemerintahan di masa mendatang dapat lebih cermat dalam menyebarluaskan data tentang WR Supratman.
“Maka dari itu, kita mengingatkan kepada lembaga-lembaga pemerintahan agar tidak memberikan dukungan pada kelompok-kelompok yang memanfaatkannya dengan menyebut nama Wage Rudolf Supratman untuk tujuan untung sendiri tanpa dasar atau alasan yang sah,” ungkap Indraputra.
Yayasan Wage Rudolf Supratman meminta masyarakat agar lebih waspada apabila ada pihak yang menggunakan nama yayasan itu demi keuntungan finansial.
Sejauh ini, Yayasan Wage Rudolf Supratman belum pernah mendapatkan royalti ataupun keuntungan sedikitpun dari popularitas si pahlawan tersebut.