Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Selasa, 1 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Kredit Pengangguran di BCA Naik Tajam, Capai Puncak Baru

    Oleh Rany Nasution

    Beralih ke Swiss Open, Leo/Bagas Fokuskan Energi Pasca Juara Runner-Up All England 2025

    Oleh Rany Nasution

    Ganjar Tegaskan Polisi Perlu Turun Bila Ada Laporan BLT Disunat

    Oleh Angga Maulana

    10 Rekomendasi Drama China di Netflix: Romantis hingga Mengharukan

    Oleh Rany Nasution

    DKI: Jumat Beli Lokal Bukukan Penjualan Rp 57 Juta

    Oleh Angga Maulana

    Razia Masker, Petugas Amankan Motor Harley Tanpa Surat

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    'Perang' China VS Eropa Masuki Babak Baru, Mau Damai?

    Kepala Perdagangan UE dan China Diskusikan Tarif Kendaraan Listrik

    Oleh cris a jeni putri
    Segini Nilai Ambang Batas Atau Passing Grade Tes SKD CPNS 2024

    Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2024: Syarat dan Rincian untuk Setiap Kelompok Peserta

    Oleh Panggih Suseno
    Siap-Siap! Usai Nikel, Bahlil Bakal Kejar Hilirisasi Bauksit-Timah

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Sasar Hilirisasi Bauksit Tembaga Timah

    Oleh cris a jeni putri
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat megikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Rapat tersebut membahas mengenai Progres PT Bank Syariah Indonesia Tbk menjadi Bank BUMN. Republika/Prayogi

    Bos BSI Ungkap Dampak Merger bagi Kinerja Perusahaan

    Oleh Angga Maulana
    Pentingnya pengendalian OPT cabai ramah lingkungan berawal dari kesadaran buruknya pengaruh negatif residu pestisida. Budidaya ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian

    Teknis Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Kampung Cabai

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > culture > Mickey 17: Racikan Aneka Rasa dari Naskah Legendaris
culturemoviespopular culturetechnologytechnology trends

Mickey 17: Racikan Aneka Rasa dari Naskah Legendaris

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 17 Maret 2025 11:14 pm
Rany Nasution
Bagikan
Bagikan

Setelah film doppelgänger, genre cloning dan multiple body tampaknya semakin diminati oleh para pembuat film. Pada tahun lalu terdapat “The Substance”, sebelumnya ada seri anime berjudul “Lookism” yang membahas topik serupa yakni individu memiliki dua bentuk badan secara bergantian. Untuk tahun ini akan hadir “Mickey 17” yang mengeksplorasi pemanfaatan teknologi cloning dalam eksplorasi ruang angkasa.

Di tahun 2054, proses kloning tetap menjadi hal terlarang dan dipandang negatif di Bumi. Akan tetapi, Kenneth Marshall (Mark Ruffalo) memegag ide ini yang dia sebut sebagai “expendable”. Dia menjamin bahwa teknologi kloning itu hanya bakal digunakan diluar atmosfer Bumi bagi mereka yang dikenal sebagai pekerja ‘expendable’ dengan pemantauan ketat. Apabila ada lebih dari satu salinan klon aktif secara simultan, setidaknya satunya wajib dinonaktifkan.

Mickey Barnes (Robert Pattinson) menyetujui untuk menjadi expendable sesudah diancam akan dibunuh oleh seorang rentenir. Dia kemudian bergabung sebagai kru pada sebuah kapal penjelajah ruang angkasa yang bertolak ke arah planet es yang disebut Niflheim.

Sebagai seorang expendable, Mickey perlu senantiasa siaga menghadapi kematian. Dia ditugaskan untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan tingkat bahaya yang tinggi. Setelah jasadnya tidak lagi hidup, tubuhnya direproduksi ulang dan memori-memorinya dipindahkan.

Baca Juga:8 Rekomendasi Anime Terbaik: Sinopsis Lengkap dan Tidak Membosankan

Saat tiba di Planet Niflheim dan ditugasi untuk mengejar hewan lokal planet itu, Mickey telah mencapai tahap 17 yang kemudian membuatnya dikenal sebagai Mickey 17. Kendala timbul saat mereka menyadari bahwa binatang asli dari planet tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi awal.

Temanya tentang Dunia distopi, Kelangkaan Sumber Daya, serta Teknologi Terlarang

Bong Joon-ho yang terkenal karena keberhasilannya dalam menyutradarai Parasite, akan menyesuaikan naskahnovel Mickey 17 karangan Edward Ashton. Dia juga yang bertanggung jawab atas penulisan skenario serta penyutradaraan film tersebut.

Tema dystopi, kelangkaan sumber daya, serta teknologi kontroversial tersebut sejalan dengan proyek-proyek yang telah diarahkan oleh Bong Joon-ho. Melihat Mickey 17 serupa dengan gabungan antara Snowpiercer dan Okja—kedua-duanya garapan Bong Joon-ho menggunakan elemen-elemen serupa namun dengan pendekatan memasak atau penyajian unik.

Baca Juga:Ingin Nikah Tanpa Pacaran? Coba 7 Tips untuk Kenali Pasangan Secara Mendalam

Dalam film Okja terdapat aspek teknologi yang dianggap tak etis dan dapat merugikan subjek percobaan layaknya apa yang dirasakan oleh para expendable. Meski telah menjalani siklus kematian dan kelahiran berkali-kali, Mickey masih menunjukkan rasa takut saat menghadapi kematiannya lagi. Sementara itu, dalam serial Snowpiercer digambarkan sebuah dunia distopik serta batasan-batasan pada sumber daya. Di dalam pesawat yang mengantarkan tim kru beserta awak ke arah Niflheim, mereka diberi aturan untuk hanya memakan porsi tertentu; setiap orang wajib menghemat makanan mereka agar cukup sampai tujuan.

Walaupun Bong Joon-ho mengadaptasi pengetahuan yang didapatkannya dari karya-karyanya sebelumnya, namun film Mickey 17 ini masih sangat menarik untuk disaksikan. Kontribusi paling signifikan berasal dari akting apik Robert Pattinson dan Mark Ruffalo dalam peran mereka masing-masing sebagai Mickey dan Marshall.

Sejak membintangi Lighthouse, Pattinson mulai lebih terbuka dan berani mencoba genrefilm yang mengharuskannya memerankan karakter jelek atau gila. Ia sukses melakukannya. Dalam Mickey 17, dia merportretkan tokoh muda yang naif serta tidak cerdas namun jujur.

Hal serupa dapat diamati pada Mark Ruffalo, yang tetap stabil dalam penampilannya. Dia menampilkan karakter yang jauh berbeda saat membintangi “Poor Things” dibandingkan dengan perdananya sebagai Hulk. Dalam film “Mickey 17”, dia tampak tak kalah gila seperti halnya di “Poor Things”. Penyampaian perannya sebagai seorang Marshal egois pun berhasil dilakukan dengan baik olehnya.

Secara cerita memang kurang baru dan tempo film ini cukup lamban sehingga bisa membuat bosan. Namun, apa yang menarik dari Mickey 17 di sini adalah konsep film serta penampilan para aktornya.

Mickey 17 mirip seperti gabungan antara Snowpiercer dan Okja tetapi dengan sentuhan yang lebih segar. Isu tentang klona menjadi titik utama di sini; apakah manusia seharusnya menjadi objek percobaan untuk masalah kehidupan dan kematian berulang?

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1B3ABP 8 Jenis Kehamilan Bayi Kembar dengan Keunikan Mereka, Tak Semua Sama seperti yang Dikira
Artikel Berikutnya AA1B3eoR 15 Merek Vitamin Rambut Unggulan untuk Penampilan Memukau di Hari Lebaran

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

192 Pembalap Ikuti Ajang Kejurnas Motoprix 2021 di Muba

Pembalap mengikuti event balap motor bergengsi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motoprix Region A Putaran 3 Sumsel Piala…

Oleh Angga Maulana

RQIU: Tak Mudah Mengajak Orang Mengaji

VOXNES.com, JAKARTA -- Awal berdirinya Rumah Qur’an Ihya Ul Ummah (RQIU) banyak tantangan  yang dihadapi.…

Oleh Angga Maulana

Implementasi GRC, Anak Usaha TLKM Digiserve Raih Dua Penghargaan

VOXNES.com, JAKARTA -- PT Digital Aplikasi Solusi atau lebih dikenal sebagai Digiserve by Telkom Indonesia kembali…

Oleh Angga Maulana

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1AXion
communitycultureIndonesialocal newsnews

Desa Mililing: Dari Asal Usul DeepSeek hingga Destinasi Wisata Populer

Oleh Rany Nasution
AA1AT17f
technologymobile phonessamsung galaxy phonessmartphone camerassmartphones

Fitur Unggulan untuk Ekspedisi Travelling dengan Samsung Galaxy S25 Ultra

Oleh Rany Nasution
AA1B3lek
dramaentertainmentkoreanmoviestv

[Drama Korea Terpopuler] 5 Judul Seri Korea yang Sedang Booming di Netflix Minggu Ini

Oleh Rany Nasution
AA1B3lek
culturefamily relationships and dynamicsHealthlifestylepolitics

Oki Setiana Dewi Bongkar: Ria Ricis yang Bayar Biaya Pengobatan Anaknya Sulaiman saat Ia Kehilangan Uang

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?