Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Jumat, 18 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Polisi Amankan 15 Orang Diduga Komplotan Geng Motor di Pekanbaru

    Oleh Angga Maulana

    Pemprov Lampung Lakukan Sinkronisasi Data Bansos

    Oleh Angga Maulana

    Ambisi Thom Haye: Menuju Kemenangan Timnas Indonesia di Australia, Lebih dari Seri

    Oleh Rany Nasution

    Polsek Sukanagara Cianjur Rancang Mobil Patroli Jadi Pengangkut Air

    Oleh Angga Maulana

    Kredit Pengangguran di BCA Naik Tajam, Capai Puncak Baru

    Oleh Rany Nasution

    Bagaimana Islam Datang ke Indonesia? Apakah Melalui Arab, Gujarat, Persia, atau Cina?

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Sempat Kalah Laku Lawan Sepeda Lipat, Fixie Laris Lagi-Harganya Segini

    Sepeda Fixie Kembali Naik Daun di Pasar Rumput

    Oleh cris a jeni putri
    Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Makassar yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). Pemerintah melalui Kementerian BUMN memutuskan untuk mengintegrasi seluruh BUMN Kepelabuhan yaitu PT Pelindo I, II, III dan IV (Persero) yang dijadwalkan pada 1 Oktober 2021 guna meningkatkan kinerja pelabuhan, konektivitas maritim dan ekonomi nasional.

    Pelindo Siap Berintegrasi demi Tekan Biaya Logistik

    Oleh Angga Maulana
    Sri Mulyani Ungkap Alasan Pegawai Kemenkeu Jadi PNS Paling Tajir di RI

    Sri Mulyani Jelaskan Kenaikan Pendapatan PNS Kementerian Keuangan

    Oleh cris a jeni putri
    Ilustrasi jembatan timbang

    Kemenhub Masih Toleransi Truk yang Kelebihan Muatan

    Oleh Angga Maulana
    Hadapi Tiongkok, Astra Optimistis Kuasai Pasar Kendaraan Listrik Nasional

    Astra Incar Dominasi Pasar Kendaraan Listrik Nasional

    Oleh Adi Ariyanto
    Pentingnya pengendalian OPT cabai ramah lingkungan berawal dari kesadaran buruknya pengaruh negatif residu pestisida. Budidaya ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian

    Teknis Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Kampung Cabai

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Pertanian > Teknis Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Kampung Cabai
Pertanian

Teknis Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Kampung Cabai

Angga Maulana
Terakhir diperbarui: 18 September 2021 5:25 pm
Angga Maulana
Bagikan
Pentingnya pengendalian OPT cabai ramah lingkungan berawal dari kesadaran buruknya pengaruh negatif residu pestisida. Budidaya ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian
Bagikan

VOXNES.com, JAKARTA — Ada empat fokus perhatian Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun komoditas hortikultura yaitu meningkatkan daya saing produksi, produktivitas, akses pasar, dan dukungan logistik. Budidaya yang dikembangkan juga merupakan sistem modern yang ramah lingkungan serta mendorong peningkatan nilai tambah produk untuk kesejahteraan petani. Hal tersebut diharapkan dipahami dan dikuasai oleh para petani. Oleh karena itu Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura secara rutin terus melakukan bimbingan teknis untuk memperluas formasi pengetahuan bagi para petani.

Direktur Perlindungan Hortikultura, Inti Pertiwi dalam kesempatannya di salah satu Bimtek mengatakan bahwa peran perlindungan hortikultura yaitu mengamankan produksi dari serangan organisme penggangun tanaman (OPT) dan dampak perubahan iklim dan memperkuat ketahanan pangan. Selain itu termasuk pemberdayaan petani yang mandiri dan mendukung akselerasi produk hortikultura.

“Bimtek kali ini membahas mengenai bagaimana pengelolaan OPT cabai dengan pengendalian ramah lingkungan. Diketahui bahwa cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang membutuhkan perhatian khusus dikarenakan sifatnya yang dinamis dan fluktuatif,” ujar Inti.

Komoditas cabai sangat berkaitan dengan pemenuhan produksi dalam negeri. Hal tersebut perlu dikelola dengan ramah lingkungan dan pengendalian hama agar produksinya aman dan terhindari dari virus yang mengganggu jalannya produksi.

Baca Juga:Bangun Pertanian, Indonesia Perlu Belajar dari Denmark

“Pentingnya pengendalian OPT cabai ramah lingkungan berawal dari kesadaran buruknya pengaruh negatif residu pestisida. Budidaya ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian,” terang Inti.

Akademisi pertanian dari UNS, Puji Harsono menyebutkan produksi cabai nasional Juli 2021 mencapai 163.293 ton dengan kebutuhan masyarakat 158.855 ton. Sementara itu fluktuasi harga yang tajam dan tidak menentu adalah dampak dari adanya gangguan OPT pada produksi cabai nasional sehingga produksi cabai mengalami penurunan.

“Melihat angka tersebut artinya terdapat surplus 4.439 ton. Namun demikian, besarnya angka produksi di atas, cabai terus dibayang-bayangi gangguan OPT yang kerap menyebabkan penurunan produksi. Beberapa hal yang umum dilakukan antara lain rotasi tanam, pembersihan tanaman inang, eradikasi, penggunaan benih bebas virus, aplikasi akarisida atau biopestisida,” ujarnya.

Nano teknologi biopestisida, terang Puji, merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan stabilitas agents aktif pada hama sasaran dan menurunkan toksisitas bagi manusia dan lingkungan.

Irigasi gravitasi dari sumur Sibel di musim kemarau pada budidaya cabai input rendah dapat mengefisiensi penggunaan air yang tinggi, mengurangi biaya tenaga kerja dan menekan pertumbuhan gulma. Selain itu bisa mendapatkan harga jual cabai tinggi serta meningkatkan pendapatan petani lahan kering.

Menurut Akademisi IPB Suryo Wiyono, faktor yang mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman dari komoditas cabai itu sendiri yaitu varietas, ketinggian, penggunaan pestisida. Termasuk beberapa faktor lainnya seperti budidaya di lahan komdoitas.  

“Peran penting selain pengendalian OPT pada komoditas cabai yaitu penginduksi adaptasi stres abiotik. Peningkatan suhu pada 20 tahun terakhir yang meningkat sekitar 0,9 derajat yang mengharuskan tanaman hortikultura diantisipasi terhadap suhu tinggi yang berdampak buruk pada kondisi tanaman itu sendiri.

Adapun permasalahan yang ada dalam pengembangan cendawan endofit sebagai agens pengendali hayati yaitu banyak yang tidak membentuk spora, foto patogenisitas, teknik preservasi, banyak spesies bersifat slow growing, serta teknik produksi dan formulasi sebagai biopestisida dan biofertilizer.

Salah seorang petani milenial Yareli menyebutkan salah satu masalah peningkatan produksi dan kualitas mutu cabai adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Apabila tanaman cabai terlihat kerdil, berdaun kuning serta tidak menghasilkan buah maka petani harus waspada terhadap serangan kutu kebul.

“Penggunaan BioFarm dan PGPR berfungsi untuk imunisasi tanaman muda, pengolahan tanah dan pemupukan berimbang bisa meningkatkan imunitas tumbuhan terhadap serangan OPT,” ujar Yareli.

Yareli dan Kelompok Juli Tani mengantisipasi virus dengan pemilihan bibit yang berkualitas, pemasangan mulsa hitam, persiapan tanaman serta pemeliharaan tanaman.

“Aplikasi Biofarm dan PGPR dilakukan melalui pengamatan sejak awal tanam sampai masa produksi. Adapun manfaat dari BioFarm sendiri yaitu ZPT, pengendali OPT serta peningkatan imunitas tanaman,” terangnya.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Habib Zen bin Smith. Habib Zein: Moderasi Beragama Tepat di Taklim Kitab Kuning
Artikel Berikutnya Warga yang lolos pemindaian aplikasi peduli lindungi berwisata di kawasan wisata Tebing Breksi, Sleman, Yogyakarta, Ahad (19/9). Selain penggunaan aplikasi peduli lindungi, kini pembatasan kendaraan plat nomor ganjil genap juga diterapkan menuju kawasan wisata Tebing Breksi. Jumlah pengunjung di Tebing Breksi masih sangat sedikit, karena banyak yang pulang imbas wisatawan yang belum vaksin. Penerapan Ganjil Genap di Kota Malang Masih Perlu Kajian

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Villa Rampungkan Transfer Bertrand Traore

Bertrand Traore (kiri dan Marquinhos (kanan) berebut bola pada pertandingan Ligue1 antara Paris-Saint-Germain melawan Lyon…

Oleh Angga Maulana

5 Makanan yang Harus Dikalangkan Selama Puasa untuk Menjaga Kesehatan Tubuh Anda

Voxnes.com– Sisa waktu bulan puasa sudah semakin dekat. Perhatikanlah jenis-jenis makanan yang sebaiknya dijauhi saat…

Oleh Rany Nasution

Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2024: Syarat dan Rincian untuk Setiap Kelompok Peserta

Pemerintah membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024, dan banyak yang bersiap untuk menjadi…

Oleh Panggih Suseno

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Tambak ikan (ilustrasi)
Pertanian

Bangun Pertanian, Indonesia Perlu Belajar dari Denmark

Oleh Angga Maulana
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?