Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Senin, 18 Agu 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Dinkes Jakbar tak Bertemu Orang Tua Debora

    Oleh Angga Maulana

    Polisi: Kasus Pornografi Hasilkan Rp 50 Juta per Bulan

    Oleh Angga Maulana

    Pengacara Keluarga Debora: Kami Hanya Tuntut RS Akui Salah

    Oleh Angga Maulana

    10 Lokasi Terlarang di Bumi: Dari Pulau Ular hingga Gua Bersejarah Prancis

    Oleh Rany Nasution

    Warga Kupang Diimbau tak Jual Beras Bantuan Pemerintah

    Oleh Angga Maulana

    Pemkot Depok tak Ingin Rugikan Siapapun Terkait SSA

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor

    Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

    Oleh Adi Ariyanto
    PMI Manufaktur Jeblok Lagi, Menperin Sebut Kebijakan Internal Jadi Biang Keladinya

    Indonesia Crisis! PMI Manufaktur Terpuruk, Kebijakan Internal Dipertanyakan

    Oleh Adi Ariyanto
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Lelang gula rafinasi kerek biaya produksi 22,5%

    Kontroversi Lelang Gula Rafinasi: Kenaikan Biaya dan Dampaknya pada Industri Makanan dan Minuman

    Oleh Angga Maulana
    Jokowi Happy RI Ketiban Durian Runtuh Rp 510 Triliun

    Presiden Jokowi bongkar kenaikan nilai ekspor nikel

    Oleh cris a jeni putri
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Sains Trendtek > Pratiwi Sudarmono Paparkan Syarat Bisa Jadi Astronot
Sains Trendtek

Pratiwi Sudarmono Paparkan Syarat Bisa Jadi Astronot

Angga Maulana
Terakhir diperbarui: 18 September 2021 5:22 pm
Angga Maulana
Bagikan
Kekuatan fisik dan mental adalah modal besar bagi calon astronot.
Bagikan


Kekuatan fisik dan mental adalah modal besar bagi calon astronot.

VOXNES.com, JAKARTA — Tidak sembarang orang bisa melewati seleksi untuk bisa pergi ke antariksa. Astronot perempuan pertama Indonesia Pratiwi Sudarmono membeberkan syarat yang harus dimiliki berdasarkan pengalamannya tiga dekade lalu.

Pratiwi memang batal berangkat ke luar angkasa pada 1986 karena program pesawat ulang-alik Amerika dihentikan sementara akibat meledaknya pesawat ulang-alik Challenger, namun dia telah melewati sejumlah seleksi dan pelatihan astronot. Kesehatan fisik menjadi salah satu pertimbangan utama tentunya. Pratiwi menuturkan, menurut NASA 75 persen anak muda bisa lolos seleksi fisik astronot.

Namun bukan cuma itu yang jadi penilaian. Ketahanan mental juga tak kalah penting karena astronot harus menjalani hari-hari ekstrem, jauh berbeda dari keseharian di bumi.

Baca Juga:Altar Suku Maya Berusia Ribuan Tahun Ditemukan

“Tapi ada ujian yang lebih ketat, seperti psikotest,” kata Pratiwi di webinar bersama Komunitas Tintin Indonesia, Sabtu (19/9).

Ada karakter yang harus dimiliki seseorang untuk lulus seleksi astronot. Di antaranya adalah orang yang bisa menghadapi tekanan, tidak mudah marah, juga bisa mengambil keputusan tepat di tengah kondisi darurat.

“Hal semacam itu yang beberapa kali diujikan,” kata Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Baca Juga:Alasan Pratiwi Sudarmono Batal Jadi Meluncur ke Antariksa

Selain diawasi dan diuji di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Pratiwi juga diuji di National Aeronautics and Space Administration (NASA), lembaga antariksa Amerika Serikat. Anggota misi wahana antariksa STS-61-H, yang bertujuan membawa satelit komersial termasuk satelit Palapa B3, itu pun mempelajari struktur kendaraan luar angkasa yang akan dipakai.

“Yang berat itu mempelajari sistem kerja pesawat ulang-alik. Bagi saya, seorang dokter dan ahli laboratorium, cukup sulit.”

Sepulangnya dari pelatihan antariksa, peraih gelar doktor bidang biologi molekuler dari Universitas Osaka ini mendedikasikan waktunya di dunia mikrobiologi.

sumber : Antara


Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Wali Kota: Camat Kelapa Gading Dikenal Pribadi yang Santun (ilustrasi) Wali Kota: Camat Kelapa Gading Dikenal Pribadi yang Santun
Artikel Berikutnya Novak Djokovic Djokovic Sambut Baik Kehadiran Penonton di Italian Open

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Wanita Hujat Usai Konten Pakai Filter "Wajah Gosong

Bulan-Bulanan Warganet di Media Sosial dan Kecaman Rasa Rasisme Seorang wanita di TikTok sedang menjadi…

Oleh Dina Fadilah

Sony Xperia 1 VI vs Galaxy S24 Ultra: Duel Kamera Quantum 📸

Memilih smartphone dengan spesifikasi tinggi dan fitur-fitur canggih memang menjadi pertimbangan banyak orang, terutama para…

Oleh Angga Maulana

10 Wahana Paling Seru yang Wajib Dicoba di Universal Studios Singapore

Voxnes.com , Jakarta - Terdapat bermacam destinasi yang dapat dikunjungi saat liburan di Singapura, satu…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Astronot pertama Indonesia, Prof Pratiwi Pujilestari Sudarmono.
Sains Trendtek

Alasan Pratiwi Sudarmono Batal Jadi Meluncur ke Antariksa

Oleh Angga Maulana
altar Suku Maya berusia 1500 tahun ditemukan di sebuah situs arkeologi La Corona, di kawasan hutan yang dekat dengan perbatasan dengan Meksiko dan Belize. Altar ini dipahat dari batu kapur dan memiliki berat sekitar satu ton.
Sains Trendtek

Altar Suku Maya Berusia Ribuan Tahun Ditemukan

Oleh Angga Maulana
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?