Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Jumat, 11 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Sampai di Sydney, Timnas Indonesia langsung Beraksi Latihan di Gym

    Oleh Rany Nasution

    Kontak Erat dengan Rektor IPB Diminta Isolasi Mandiri

    Oleh Angga Maulana

    Penyaluran Bantuan Air Bersih di Cianjur Dilakukan Sampai Malam

    Oleh Angga Maulana

    Perkiraan Biaya Perjalanan Mudik dari Jakarta ke Surabaya dengan Hyundai Stargazer

    Oleh Rany Nasution

    Ringkasan Final All England 2025: Indonesia Tanpa Juara, Cina dan Korea Selatan Ungguli

    Oleh Rany Nasution

    Donasi Terganjal, Program Berbuka di Masjid Syuhada Yogya Terancam Dihentikan

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid Sebut Dihalangi Oknum saat Hendak Konferensi Pers

    Perseteruan di Kadin: Anindya Bakrie Dinobatkan, Arsjad Rasjid Tegaskan Munaslub Tidak Sah

    Oleh Adi Ariyanto
    Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor

    Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

    Oleh Adi Ariyanto
    Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat megikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Rapat tersebut membahas mengenai Progres PT Bank Syariah Indonesia Tbk menjadi Bank BUMN. Republika/Prayogi

    Bos BSI Ungkap Dampak Merger bagi Kinerja Perusahaan

    Oleh Angga Maulana
    Pentingnya pengendalian OPT cabai ramah lingkungan berawal dari kesadaran buruknya pengaruh negatif residu pestisida. Budidaya ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian

    Teknis Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Kampung Cabai

    Oleh Angga Maulana
    PT Pertamina International Shipping (PIS) melalui kantor cabang PIS Middle East (PIS ME) melakukan kerja sama bisnis dengan pemain global untuk empat kapal milik PIS sekaligus. Kapal tersebut adalah kapal Gas Walio, Gas Widuri, Gas Arjuna, dan Gas Ambalat.

    Hadiri Pertemuan Eksklusif PBB, PIS Ungkap Roadmap Bisnis Berkelanjutan

    Oleh Angga Maulana
    Permintaan Hunian Naik, Griya Idola Mulai Buka Penjualan untuk Umum

    Griya Idola Buka Siaran untuk Booster Permintaan Hunian

    Oleh Adi Ariyanto
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > crime > Figur Asing di Rumah: Alasan Eks Atlet Jabar Fidya Kamalinda Cabut: Bukan Muhrim Saya
crimenewssports

Figur Asing di Rumah: Alasan Eks Atlet Jabar Fidya Kamalinda Cabut: Bukan Muhrim Saya

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 22 Maret 2025 3:03 pm
Rany Nasution
Bagikan
AA1B4OcF
Bagikan


Voxnes.com

Fidya Kamalinda, mantan petarung taekwondo dari Jawa Barat, baru-baru ini menarik perhatian publik dalam beberapa hari terakhir.

Setelah lenyap selama sepuluh tahun, Fidya Kamalinda, seorang bekas pemain taekwondo dari Bandung, pada akhirnya kembali ke panggung publik dan membeberkan motif dibalik hilangnya dirinya tersebut.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagramnya yang baru dibuat, Fidya menegaskan bahwa ia meninggalkan rumah atas keinginannya sendiri, bukan karena penculikan seperti yang selama ini diduga. ​

Fidya menyatakan bahwa dia sudah menderita kekerasan dari orangtuanya sejak berusia lima tahun.

Baca Juga:Perbedaan Antara Film Adaptasi dan Asli: Mana yang Lebih Menarik?

Pengalaman menyakitkan tersebut mengakibatkan perasaan stres yang berlebih pada dirinya sehingga dia pun memilih untuk hengkang dari tempat tinggalnya.

Dia juga menggarisbawahi adanya pendatang asing yang tidak berkerabat tinggal serumah dan mendukung pemenuhan keperluan familiannya.

Kondisi tersebut meningkatkan rasa tidak nyaman dirinya, oleh karena itu dia memutuskan untuk pergi demi melindungi kesehatan dan kesejahterannya.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun belakangan ini, Fidya sudah mendirikan hidup baru bersama sang suami serta buah hatinya.

Baca Juga:3 Rekomendasi Drakor tentang Psikopat yang Akan Membuat Bulu Kering Kamu Berdiri, Termasuk "Stranger from Hell"

Dia menginginkan keluarganya bisa menyetujui keputusannya serta menyadari latar belakang dari tindakannya tersebut.

Fidya juga mengatakan bahwa dia tak pernah ditawan, tetapi memilih pergi dengan kemauannya sendiri guna meraih hidup yang lebih baik serta terbebas dari stres.


Watak Si Pendatang dalam Keluarga Fidya Kamalinda

Dalam pengakuanannya, Fidya berulang kali menyinggung tentang kemunculan orang luar di dalam kediaman keluarganya.

Fidya merasa tidak nyaman dengan adanya orang luar di dalam rumahnya, karena menurut pendapatnya, orang itu bukan termasuk mahram untuk dirinya.

Fidya pun merasa heran dengan adanya orang luar itu karena keluarganya justru yang mendapat dukungan dari pihak asing tersebut.

Fidya berkata bahwa sejak masih kecil, orangtuanya hanya bergantung pada salah satu instruktur Taekwondo yang menetap di rumah mereka untuk biaya hidup, hal ini terdengar aneh karena orang tersebut bahkan tidak pernah menjadi guru baginya.

Sebenarnya, tambah Fidya, orangtuanya seharusnya tidak bergantung pada orang luar itu untuk membayar kebutuhan keluarganya.

Fidya juga menganggap bahwa dia telah dimanfaatkan untuk mendukung biaya keluarganya, meskipun ia hanya seorang anak.

“Bila persoalannya adalah soal uang, mengapa tidak berusaha saja bapak? Bukankah bapak sebagai kepala keluarga?” ungkap Fidya.

Fidya menginginkan agar keluarganya tidak saling menyingkap keburukan masing-masing.

Dia berusaha untuk mengekang ketidak harmonisan dan menghindari peningkatan masalah yang sudah ada.

Selesai sudah, kawan-kawan semua. Ini adalah urusan keluarga. Saya tak ingin hal ini menjadi lebih besar hingga menyebar ke mana-mana terkait perbedaan pandangan antara saya dengan keluarga. Saya pun meminta pada keluarga agar jangan saling mengungkapkan rahasia yang malu-malu.

“Sampai saat ini, saya tetap berhati-hati untuk tidak mengungkapkan keburukan khususnya keburuhan orang asing yang tinggal di rumah saya. Saya sebenarnya dapat melakukannya jika ingin. Mudah-mudahan selama bulan Ramadhan ini hati kita menjadi lebih lembut. Aamiin,” demikian tertulis oleh Fidya Kamalindah.


Viral di Media Sosial

Munculnya Fidya Kamalinda, atlit taekwondo dari Bandung, Jawa Barat, membuat heboh masyarakat.

Sebab itu, dia pernah lenyap sejak tahun 2015 dan baru-baru ini kembali lagi, menyampaikan alasannya untuk hilang tersebut.

Fidya menyatakan bahwa dia lari dari rumah akibatperlakukan orang tuanya.

Sampai tahun 2025, kedua orang tuanya masih belum menyadari kehadirannya.

Menurut Khodijah, si ibu, Fidya sempat minta ijin terakhir kalinya untuk pergi ke warung internet.

Di tempat itu, dia bertemu dengan seorang laki-laki yang setelahnya memaksa dia untuk pergi bersamanya menggunakan mobil.

Namun, Fidya membantah klaim tersebut. Dalam sebuah video yang diunggah di TikTok pada Kamis (13/3/2025), ia menunjukkan KTP-nya untuk membuktikan identitasnya sebagai atlet Taekwondo yang sempat dikabarkan hilang.

Sambil matanya berkaca-kaca, Fidya menyatakan tegas bahawa dia bukanlah mangsa pengkidnapan.

Wanita berumur 30 tahun tersebut mengklaim bahwa pergi merupakan pilihannya sendiri.


Alasan Fidya Kabur

“Bismillah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, panggil saja saya Fidya Kamalinda,” kata Fidya Kamalinda.

“Saya hadir di sini guna merespons kabar yang sedang ramai dibicarakan di media sosial perihal diri saya dan insiden dugaan penculikan tersebut. Saya ingin menyampaikan bahwa semua tuduhan itu merupakan dusta besar. Saya meninggalkan tempat tinggal dengan kemauan pribadi tanpa ada paksaan dari siapapun,” tandasnya.

Fidya Kamalinda kemudian menjelaskan alasan-alasannya mengapa dia melarikan diri dari rumah.

Berdasarkan keterangan Fidya Kamalinda, sejak masih kecil dia sudah mengalami perlakuan keras dari ayahnya.

Fidya Kamalinda mengatakan bahwa ia pertamakali diperlakukan dengan kekerasan oleh ayahnya saat berusia 5 tahun.

Tindakan kekerasan itu terus menerus berlangsung sampai dia tumbuh menjadi orang dewasa.

“Bahwa aku telah mengendurkannya untuk waktu yang sangat lama. Kenapa aku mau meninggalkan rumah? Karena aku sudah sering dihajar oleh bapakku sejak usia muda,” jelas Fidya Kamalinda.

“Kekerasan pertama yang dialami dari sang ayah saat usia 5 tahun. Saya telah dipukul, diinjak, dan digiring oleh ayah sendiri dan situasi tersebut berlangsung sampai bertahun-tahun kemudian,” jelasnya.

Fidya Kamalinda mengatakan bahwa tindakan kekerasan itu terjadi lantaran ambisinya sang ayah, dengan tujuan supaya anak perempuannya dapat meraup pendapatan dari karier sebagai atlet Taekwondo.

“Kurang paham alasannya, bisa jadi lantaran dia memiliki ambisi besar supaya saya mendapat banyak uang; usahanya tak kunjung berkembangan hingga kini,” tuturnya.

“Saat masih anak-anak, orang tua saya hanya bergantung pada seorang pelatih taekwondo yang menetap di rumah kita untuk membayar biaya hidup kami, itu agak ganjil karena dia bahkan tidak menjadi guru bagiku,” tambahnya.

Bukan hanya disiksa, Fidya Kamalinda juga kesal dengan tingkah laku orang tuanya yang selalu mengunjungi dukun sebelum ia berlomba.

“Saya sering diajak orangtuaku mengunjungi dukun sebelum pertandingan. Mereka selalu membawaku untuk didoakan, disucikan dengan air doa, serta dimandikan menggunakan bunga-bungaan. Kegiatan tersebut rutin kami laksanakan tiap hendak bersaing dalam kompetisi,” jelas Fidya Kamalinda.

“Terkadang aku merasa kebingungan. Mengapa semuanya harus begitu,” katanya.

Menjalan through penderitaan mental dan fisik, Fidya Kamalinda memutuskan untuk menyimpan semuanya selama bertahun-tahun.

Fidya Kamalinda merasa kesulitan mencari orang untuk menceritakan penderitaan dirinya karena khawatir tidak akan ada yang percaya pada kata-kata yang diucapkannya.

Saat berusia 21 tahun, Fidya Kamalinda memutuskan untuk meninggalkan pengaruh orangtua dengan pemberanian diri yang kuat.

“Saat itu umur saya sudah 21 tahun. Saya merasa aku bisa memilih hidupku sendiri. Mengapa aku berani?

“Karena saya telah merasa letih selama bertahun-tahun,” ungkap Fidya Kamalinda.

Saya percaya bahwa saya memiliki kontrol penuh atas kehidupan saya.

Walaupun mereka mengatakan begitu, kamu sebaiknya berterima kasih telah dibesarkan oleh kita. Siapakah yang mau lahir ke dunia ini?” ujar Fidya.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1B3inU Houthi Serang Kapal Perang Amerika Bertubi-tubu
Artikel Berikutnya AA1AAUU0 Ide Perfection untuk Berbuka: Resep Bika Ambon Mini yang Lezat dan Menggoda

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

NU dan Kecerdasan Buatan: Menyongsong Era Digital dengan Nilai-Nilai Islam

Nahdlatul Ulama (NU), sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah lama dikenal karena perannya dalam…

Oleh Aziz Riza

3 Karakter Drama Korea dengan Gaya Fashion Kekinian dan Elegan Banget

Voxnes.com– Berikut adalah 3 tokoh dalam drama Korea yang dikenal dengan gaya fesyen mereka yang…

Oleh Rany Nasution

5 Drama Pendek yang Mengejutkan: Cinta Segitiga yang Memikat dan Mengguncang Hati

Salah satu perselisihan yang kerap muncul dalam cerita bertema tersebut adalah konflik antar karakter utama.…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1B3ABP
football clubsfootball playersIndonesiasoccersports

4 Pemain Hilang dari skuad Timnas Indonesia Sebelum Hadapi Australia: Satu Penjaga Gawang dan Kejutan di Antara Gelandang

Oleh Rany Nasution
AA1cpKmb
governmentmilitarynewspoliticspolitics and government

Promosi Letkol Teddy dan Aksi Istana: TNI Aktif dalam Sekretariat Kabinet Legal di Bukti Reforma Militer

Oleh Rany Nasution
AA1B1ja8
disastersincidentnatural disastersnewssafety

Gunung Semeru Meletus Berulang kali, Abu Hinggap hingga 1 Kilometer

Oleh Rany Nasution
AA1B1Zj9
businesscultureentertainmentnewssocial issues

Datang, Foto, Makan, dan Kembali: Bukber itu Tentang Silaturahmi

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?