Kemacetan Parah Puncak: Overcapacity dan Tantangan Pengaturan
Kemacetan yang terjadi di jalur Puncak, Bogor, saat libur panjang akhir pekan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, menjadi sorotan serius. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyatakan bahwa kemacetan tersebut murni akibat kelebihan kapasitas (overcapacity) di jalur wisata populer tersebut.
Daya tampung lalu lintas dan akses di area Puncak saat ini sudah tidak mampu menampung jumlah kendaraan pengunjung yang semakin meningkat. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, Herman Suryatman, mengakui bahwa pengaturan lalu lintas yang dilakukan selama masa liburan belum berjalan efektif. Pergerakan kendaraan saling mengunci, menyebabkan kemacetan tak terhindarkan.
Jalur Alternatif dan Tantangan Sistem Buka-Tutup Jalan
Tidak hanya terhambatnya arus lalu lintas utama, kondisi jalan lingkungan di Puncak yang menjadi alternatif bagi kendaraan roda dua untuk menuju kawasan tersebut, turut mengkompliksasikan situasi. Hal ini membuat penerapan sistem buka tutup jalan, yang biasa diterapkan oleh petugas, semakin sulit.
Herman Suryatman menekankan bahwa kewenangan dalam transportasi di kawasan Puncak berada di bawah Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Pemprov Jabar hanya berperan sebagai pendukung dan memberikan pełna dukungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jabar, Koswara, menambahkan bahwa pengaturan lalu lintas di kawasan Puncak selama ini hanya dapat dilakukan dengan sistem buka tutup. Ia menekankan bahwa peningkatan aksesibilitas dan infrastruktur jalan merupakan solusi utama untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Puncak.
"Kalau tidak ditambah, pengaturan yang dilakukan polisi atau Dishub, tidak akan berjalan, karena daya tampung jalan sudah overload.", ungkap Koswara.
Peran BPTJ dan Rencana Infrastruktur Baru
Koswara menjelaskan bahwa kewenangan pengaturan transportasi di kawasan Puncak ada di tangan BPTJ. Dinas Perhubungan Jabar sebagian besar hanya memberikan dukungan terhadap kebijakan BPTJ.
Saat ini, pemerintah pusat melalui BPTJ tengah merencanakan pembangunan Tol Puncak ke Bogor-Cianjur-Sukabumi (Bocimi) serta menyiapkan angkutan umum dan wisata untuk wisatawan di kawasan Puncak.
"Itu semua pembangunannya dari pusat. Kemudian, dari BPTJ juga menyiapkan angkutan umum dan wisata Bogor -Puncak. Ke depan para wisatawan itu cukup di bawah, Ciawi atau Bogor, kemudian naik ke puncak menggunakan angkutan umum", terang Koswara.
Rencana ini sempat diinisiasi oleh BPTJ dua tahun lalu. Namun, rencana penerapan angkutan umum khusus dari Bogor-Puncak terpaksa ditunda karena mendapatkan penolakan dari masyarakat sekitar.
">
"Dua tahun lalu pernah diinisiasi oleh BPTJ untuk diterapkan angkutan umum dari Bogor-Puncak, tapi resistensinya tinggi jadi ditunda. Mungkin dengan beberapa kejadian itu bisa dipaksakan dan masyarakat harus bisa menerimanya", ujar Koswara.