Voxnes.com
,
Jakarta
– Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi terhadap 86 perwira senior dari berbagai anggota militer yang bertugas di lingkungan Mabes TNI. Salah satunya adalah Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi yang kini menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan.
Kapuspen TNI
Dia menempati posisi pengganti Mayor Jenderal Hariyanto yang telah dipilih menjadi Staf Ahli Tingkat III untuk Bidang Kawasan Khusus dan Lingkungan Hidup di lingkungan Panglima TNI.
“Antara lain, ada 53 perwira tinggi Angkatan Darat TNI, 12 perwira tinggi Angkatan Laut TNI, serta 21 perwira tinggi Angkatan Udara TNI,” ungkap Mayor Jenderal Hariyanto selaku Kepala Penerangan TNI sebelumnya pada hari Senin, tanggal 17 Maret 2025.
Ketentuan mengenai promosi perwira di TNI terdapat dalam Keputusan Panglima TNI No.Kep/333/III/2025 yang dikeluarkan pada tanggal 14 Maret 2025. Sedangkan untuk Brigade Jenderal tersebut,
Kristomei Sianturi
Sebelumnya menempati posisi Wakil Gubernur Akademi Militer adalah peran yang saat ini disemakin oleh Brigadir Jenderal Pramungkas Agus.
Profil Kepala Brigade Jeneral Kristomei Sianturi
Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi merupakan seorang perwira senior
TNI AD
Kelahirannya berasal dari Kotabumi, di kabupaten utara Lampung pada tanggal 6 Mei 1976. Laki-laki berumur 48 tahun ini telah menjabat sebagai Kapuspen TNI mulai tanggal 14 Maret 2025. Kristomei lulusan SMA Taruna Nusantara kelas 1994.
Selanjutnya, ia mendaftar ke Akademi Militer atau Akmil yang berada di bawah cabang Infanteri dan berhasil menyelesaikannya tahun 1997. Sejarah pendidikannya dalam bidang militer meliputi Sesarcab Infanteri, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad (2012), Sesko TNI (2019), serta Dikbangspes. Selain itu, catatan riwayat hidupnya mencakup pula pengayaan pengetahuan dengan menghadiri Suspa Intel LN (Military Intelligence Basic Officer Leader Course/MIBOLC) di Amerika Serikat pada tahun 2003 dan Suspa Intelstrat pada tahun 2004.
Berbagai posisi yang disempanyakan sebelum menjadi Kapuspen TNI meliputi Wadan Yonif Linud 328/Dirgahayu, Pamendiklatastrok Adum (Dik Seskoad), serta Kepala Badan Pelatihan Operasi Kodam Jaya. Orang dengan gelar Magister Manajemen Pertahanan dari Universitas Pertahanan tahun 2012 tersebut juga sempat menjabat sebagai Dan Yonif Linud 305/Tengkorak antara tahun 2013 sampai 2014 dan Komandan Distrik Militer 0424/Tanggamus selama periode 2014 hingga 2016.
Selanjutnya dari tahun 2016 sampai 2017, ia menjadi Waasops Kasdivif 2/Kostrad serta Sespri Wakasad (2017) sebelum kemudian mengambil posisi sebagai Kapendam Jaya (2017-2019). Di tahun 2018, ketika masih menduduki jabatan Kapendam itu sendiri, namanya mulai dikenal luas karena menyampaikan informasi berkaitan dengan insiden pengrusakkan tempat tinggal orangtua si penyerang yang telah melakukan kekerasan terhadap personel TNI.
Insiden pengrusakan tersebut terjadi di area parkir ruko Arundina, Cibubur, pada hari Senin, tanggal 10 Desember 2018. Kejadian ini berlanjut keesokannya, Selasa malam, ketika beberapa anggota TNI dituduh merencanakan balas dendam. Massa yang mencapai puluhan orang kemudian menggeruduki rumah sang ibu dari salah satu oknum penyerang, yakni Iwan Hutapea. Ketua Kristomei Sianturi pun memastikan bahwa dia akan bertindak tegas terhadap setiap anggotanya yang diketahui ikut serta dalam kerusuhan tersebut.
“Jadi sudah terlihat bahwa dia telah melakukan pelanggaran,” ungkap Kristomei di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada hari Jumat, 14 Desember 2018.
Setelah memimpin sebagai Kapendam Jaya, ia lalu dipindahkan ke posisi Pasis Sesko TNI pada tahun 2020. Dalam rentang waktu tersebut sampai 2022, beliau mengemban tugas sebagai Asops Kasdam I/Bukit Barisan, serta menjadi Danrindam Iskandar Muda (di 2022), dan Kepala Biro IV/Opsdagri di Sekolah Staf TNI (dari 2022 hingga 2023). Beberapa peran terbarunya meliputi Jabatan Kadispenad dari 2023-2024, Danmentar Akmil (pada tahun 2024), dan akhirnya Wagub Akmil (mulai 2024 hingga 2025) sebelum ditunjuk sebagai kepala pusat informasi militer angkatan bersenjata atau Kapuspen TNI.
Pada masa jabatannya sebagai Kadispenad, nama Kristomei muncul ketika memberikan penjelasan mengenai insiden kematian jurnalis dari Tribrata TV bernama Rico Sempurna Pasaribu, yang meninggal karena kebakaran di rumahnya tanggal 27 Juni 2024. Insiden tersebut menjadi sorotan publik setelah Tim Komisi Keselamatan Jurnalistik (KKJ) Sumatera Utara menyebutkan adanya kemungkinan campur tangan anggota TNI dalam skandal judi berdasarkan laporan Rico.
Tim KKJ menyatakan telah menemukan bukti bahwa insiden kebakaran berawal dari laporan korban tentang adanya aktivitas judi di Jl. Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Laporan tersebut dituduh melibatkan seorang prajurit TNI. Saat itu Kristomei mengungkapkan bahwa pihak Military Police tengah mendapatkan keteranga dari prajurit TNI yang dicurigai terkait dengan kematian Rico.
“Para anggota yang disebutkan dalam unggahan korban sedang menjalani penyelidikan dan diperiksa,” ujar Kristomei ketika dihubungi pada hari Kamis, 4 Juli 2024.
Kristomei juga menyerukan kepada publik untuk melaporkan dugaan terlibatnya anggota TNI dalam insiden kematian Rico. Dia menyebutkan bahwa laporan semacam ini bisa mendukung upaya TNI dalam melakukan investigasi atas permasalahan tersebut. Meski demikian, dia menekankan agar dilengkapi dengan bukti konkret yang meyakinkan dan tidak hanya berdasarkan gosip atau spekulasi saja.
Bila terdapat bukti yang mengindikasikan adanya keterlibatan anggota dalam insiden tersebut, mohon laporkannya,” ungkapnya ketika diwawancara pada hari Kamis, 4 Juli 2024. “Tidak cukup dengan duga-duga saja. Jika benar-benar ada bukti konkret seperti ancaman atau gambar, hal ini dapat digunakan sebagai alat bukti.
Adam Prireza
dan
Novali Panji Nugroho
ikut berpartisipasi dalam menyusun artikel ini.