DEPOK, Voxnes.com
-Gerakanapi yang membakardiri tidakpernahmembuatSandi Butar Butargentarkarenaia. Selaku pejuangpemadamankebakaran, dia sudahmenjalankantugaseinamatahunlamanya, menembusnyalaapikek untukmelindungidarihidupdanpropertioranglain.
Akan tetapi, pada awal tahun 2025 ia mendapat berita yang mengejutkannya. Kontrak kerjanya tidak diperbarui oleh Pemerintah Kota Depok.
Sandi tidak hanya kehilangan pekerjaaannya, tetapi juga sebagian jiwa yang sudah terikat erat dengan misinya sebagai petugas pemadam kebakaran.
Keputusan dalam surat tersebut tiba seperti hembusannya udara sejuk saatapi api perjuangan berkobar-kobar. Tidak ada pemberitahuan, tidak ada ruang untuk bertanya.
Puncak perubahan, kepercayaan yang bangkit kembali
Meski demikian, ketetapan nasib berbeda. Asa justru berasal dari orang yang tidak terduga.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi serta Wali Kota Depok Supian Suri ikut campur langsung.
Mereka membuat jalur agar Sandi bisa memakai lagi pakaian oranye favoritnya.
“Pak Supian menambahkan bahwa Pak Gubernur, Kang Dedi Mulyadi, secara jelas mengungkapkan jika sesudah pemilihan wali kota di Depok, Sandi akan dipersilakan untuk bekerja lagi. Hal tersebut telah dilaksanakan oleh Wali Kota Depok serta oleh Gubernur Jawa Barat,” ungkap kuasa hukum Sandi, Deolipa Yumara, pada hari Jumat, 14 Maret 2025.
Kalimat tersebut seperti embun segar di masa perjuangan yang dipenuhi keraguan.
Sandi tidak hanya melanjutkan karirnya, tapi juga meraih posisi yang lebih tinggi yaitu menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Untuk Sandi, hal ini bukan hanya semata-mata sebuah pekerjaan. Ini merupakan suatu pemanggilan dalam kehidupannya, sebuah misi kemanusiaan yang tidak dapat ditinggalkan dengan mudah.
“Memang ini berdasarkan instruksi dari Wali Kota Depok, Pak Supian Suri. Kami pun mengucapkan terima kasih karena dengan perhatian serta usulnya, Sandi akhirnya dapat melanjutkan pekerjaannya,” ungkap Deolipa.
Berdasarkan semangat yang membara sekali lagi, Sandi sekarang kembali ke barisan terdepan, bersiap menghadapi api, menjaga penduduk setempat, serta membuktikan bahwa peluang kedua merupakan anugerah tertinggi untuk orang-orang yang tidak pernah putus asa.
Di balik kabut asap, di saat sirine menggema dengan keras, Sandi kembali menuju tempat dimana perasaannya senantiasa ada bersama mereka yang gagah bertaruh nyawa lawan si jago merahkan langit.
(Reporter: Dinda Aulia Ramadhanty, Akhdi Martin Pratama)