Voxnes.com
,
Jakarta
–
Puasa
Ramadan tak sebatas menekan rasa lapar dan dahaga, melainkan berfokus pada penjagaan kesejahteraan jasmani serta pengembangan pola hidup yang lebih positif.
Ramadhan pun dimanfaatkan oleh beberapa individu sebagai peluang untuk menurunkan berat badan dan mendukung pengendalian penyakit seperti gangguan jantung, kadar kolesterol, serta hipertensi.
Sayangnya, masih banyak orang yang melakukannya
kesalahan
Dalam pola makan dan kebiasaan selama bulan puasa malah dapat meniadakan manfaatnya. Dimulai dengan konsumsi berlebih pada waktu sahur maupun buka puasa, serta pengurangan minum, perilaku seperti itu bisa memiliki dampak negatif terhadap kondisi fisik dan tingkat energi sepanjang masa ibadah puasa tersebut.
Dilansir dari
Drsumaiyah.com
dan
Egypttoday.com,
Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dijauhi saat melaksanakan ibadah puasa:
1. Memakan Terlalu Banyak Ketika Berbuka
Setelah seharian menahan rasa lapar dan dahaga, tentunya akan normal bila tubuh merasa begitu kelaparan ketika waktu berbuka tiba. Akan tetapi, gaya hidup membuka puasa dengan cara sehat tidak ditentukan oleh ukuran porsinya, melainkan bagaimana polanya dalam hal makan. Seperti pendapat Sumaiya, sang pemilik Klinik NutriCare Dr. Sumaiya, konsumsi makan secara berlebih dapat memberi beban pada organ pencernaan Anda, bahkan bisa sampai menciptakan masalah seperti perut kembung atau sulitnya proses pencernaan serta bertambahnya bobot badan. Selain itu, kebiasaan tersebut juga memiliki potensi untuk menghancurkan banyak manfaat kesehatan yang diperoleh dari menjalankan ibadah puasa.
Kuncinya terletak pada keseimbangan saat berbuka. Pastikan bahwa sajian pembukaan Anda mencakup unsur-unsur seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan juga sayuran.
mindful eating
Dengan memperhatikan tanda-tanda kekenyalan tubuh dan menghentikan asupan makan sebelum terlalu kenyang.
Dimulai dengan buka puasa menggunakan kurma dan air putih seperti yang diajarkan dalam sunnah, kemudian luangkan waktu sejenak, contohnya melakukan salat Maghrib. Sesudah itu, nikmati hidangan dengan lambat, mulainya dari sop agar perut terbiasa hangat dan dilanjuti dengan salad gunanya mendukung sistem pencernaan.
2. Kekurangan dan Kelebihan Konsumsi Air
Dehidrasi dapat terjadi akibat kurang meminum air selama berpuasa, gejalanya meliputi perasaan pusing, letargis, serta kesulitan untuk fokus. Saat tubuh tak menerima pasokan cairan dalam waktu lama namun aktifitas tetap dilakukan secara normal. Apabila keperluan akan cairan belum terselesaikan pada saat sahur, maka resiko merasakan kelelahan dan masalah pada sistem metabolisme juga bertambah.
Untuk mempertahankan kelembaban tubuh secara lebih lama, sebaiknya minum air dalam takaran yang sesuai dan mengonsumsi buah-buahan berair tinggi, misalnya semangka, melon, ataupun apel.
Malahan, segera mengonsumsi banyak air ketika berbuka puasa adalah kesalahan lain. Menurut Sumaiya, hal tersebut dapat memberi beban pada perut, menimbulkan gas, serta memiliki potensi untuk menjadi masalah.
menurunkan konsentrasi enzim pencernaan agar mengganggu proses pencernaan secara efektif
.
Meskipun Anda meminum banyak air dingin, hal itu bisa mengganggu aliran darah di perut dan membawa risiko sakit. Sebaliknya, langkah terbaik dimulai dengan mencoba air hangat atau bersuhu kamar saat buka puasa, kemudian lanjutkan minum secukupnya secara bertahap sepanjang malam dari waktu berbuka hingga sahur agar tubuh tetap terhidrasi.
3. Memakan Terlalu Banyak Makanan Manis Berlebihan
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat namun selanjutnya diikuti dengan penurunan drastis yang membuat tubuh mudah lemas. Asupan gula yang tinggi berdampak pada peningkatan berat badan dan gangguan kontrol gula darah, terutama bagi penderita diabetes. Penelitian yang dikutip Sumaiya yang dipublikasikan di
Jurnal Klinis Nutrisi Amerika
menyambungkan pemakanan minuman manis secara berlebihan dengan peningkatan risiko mengalami sindrom metabolik.
Di samping itu, mengkonsumsi hidangan manis secara langsung usai buka puasa bisa menyebabkan pengendapan lemak dan menaikkan tingkat kolesterol. Apabila hendak memasukkan makanan manis ke dalam menu, lebih baik dilakukan sesudah salat Isya dengan porsi yang terbatas.
Kurang mengonsumsi buah merupakan salah satu kebiasaan yang kerap dilupakan ketika bulan Ramadhan tiba, meskipun buah memiliki banyak vitamin serta mineral penting bagi tubuh dan memberikan rasa manis secara alami. Selain itu, buah juga memegang peranan dalam menstabilkan bobot badan seseorang dan mendukung upaya mencegah obesitas. Sebagai gantinya, kita bisa mencoba minuman seperti jus buah homemade yang dicampur sedikit air, teh herba, ataupun infused water dari timun berserta daun peppermint guna tetap menjaga asupan nutrisi selama masa berpuasa.
4. Melewatkan Sahur
Mengonsumsi santapan sahur sangat penting untuk mempertahankan energi sepanjang hari. Ada beberapa individu yang enggan melakukan sahur akibat males mempersiapkannya, merasa sudah cukup kenyang pasca buka puasa, atau percaya bahwa hal tersebut dapat membantu mereka menurunkan berat badan. Namun, melewatinya bisa menciptakan masalah seperti kadar gula darah turun drastis, pusing, lemas, kelaparan ekstrem dan kesulitan fokus. Di samping itu, absennya asupan pada waktu sahur juga cenderung membuat seseorang lebih rentan terhadap godaan untuk makan secara berlebihan ketika waktunya berbuka.
Agar sahur Anda bergizi, konsumsilah makanan yang dicerna perlahan seperti roti gandum, sereal oats, atau beras merah bersama-sama dengan sumber protein seperti telur, yoghurt, atau lensilk. Juga tambahkan nutrisi baik dari kacang-kacangan, biji-bijian, ataupun buah alpukat untuk menjaga stamina tetap terjaga. Kurangi mengonsumsi hidangan berbumbu kuat atau masam karena dapat meningkatkan keinginan minum. Untuk hasil optimal, adakan sahuran tidak jauh dari saat waktu subuh datang.
5. Asupan Terlalu Banyak Kueker dan Pangan Berkadar Lemak Tinggi
Untuk sebagian besar warga Indonesia, buka puasa tampak tak komplit tanpa adanya gorengan seperti pisang goreng sampai bakwan. Tetapi, gorengan tersebut biasanya mengandung lemak dan kalori cukup tinggi yang bisa menjadikan peningkatan bobot tubuh, perasaan letih, serta membuat ketagihan untuk minum lebih sering. Di samping itu, mengonsumsi hidangan bersifat berlemak selepas satu hari penua fasting diprediksi akan menimbulkan masalah pada sistem pencernaan, kegemukan, juga bertambahnya kadar asam di dalam lambung.
Untuk menjaga kesehatan, kurangi makanan goreng saat buka puasa. Alihkan ke cara masak alternatif seperti membakar, mengukus, atau gunakan alat pemanggang udara.
Berpuasa
Bukan sekadar mengendalikan dorongan untuk berpuasa dan minum, namun juga merombak kebiasaan makan serta membangun pola hidup yang jauh lebih sehat. Melalui asupan gizi teratur dan gaya hidup yang optimal, menjalani ibadah puasa tak cuma mendatangkan manfaat rohani semata, melainkan turut meningkatkan kondisi fisik seseorang.
Penduduk Palestina Berbuka Bersama di Area Samping Puing-Puing Gedung Rusak