VOXNES.com, LONDON — Tottenham Hotspur akan berusaha untuk mendulang angka pertama kala menjamu Borussia Dortmund pada laga pembuka Grup H Liga Champions di Stadion Wembley, London, Kamis (14/9) dini hari WIB. Tottenham memainkan semua laga kandang mereka di Wembley musim ini, sementara stadion White Hart Lane tengah direnovasi.
Untuk laga UEFA sendiri, Spurs bermain di sana untuk musim kedua berturut-turut. Namun, Spurs hanya memenangkan sekali dalam empat pertandingan Eropa di stadion sementara mereka pada musim 2016/2017 lalu.
Karena itu, Spurs harus berusaha untuk memetik kemenangan kala menjamu Dortmund. Apalagi dari catatan pertemuan terakhir kedua tim, Dortmund memegang kendali saat keduanya bertemu pada babak 16 besar Liga Champions musim 2015/2016. Kala itu, the Bavarians memenangkan kedua leg dengan agregat kemenangan 5-1 atas Spurs.
Laga kali ini juga merupakan kali ketiga Spurs pada babak penyisihan grup. Pertama kalinya dalam sejarah mereka mampu tampil di Liga Champions berturut-turut. Pada debut Liga Champions mereka pada musim 2010/2011, Tottenham melenggang ke perempat final. Namun, mereka kalah dengan agregat 0-5 dari Real Madrid.
Sementara 12 bulan lalu, mereka berada di urutan ketiga grup dan tampil di Liga Europa. Yang mana, kala itu Spurs kalah dengan agregat 2-3 dari KAA Gent di putaran 32 besar.
Pada musim lalu, Spurs hanya meraih tiga angka dari tiga laga kandang grup mereka. Spurs kalah dari AS Monaco (skor 1-2) dan Bayer 04 Laverkusen (0-1), sebelum memetik kemenangan 3-1 atas PFC CSKA Moskva pada matchday enam. Sementara di laga Eropa keseluruhan, Spurs ditahan imbang 2-2 oleh Gent di Liga Europa dan hanya memenangi satu dari lima laga kandang terakhir di Eropa.
Sementara itu, Tottenham tak terkalahkan di kandang sendiri melawan klub Bundesliga (6 menang, 1 imbang). Namun, mereka menyerah kepada Dortmund pada 2016.
Dalam hal ini, Spurs harus memperbaiki perfoma mereka di kandang. Karena setelah tampil tak terkalahkan di kandang di musim lalu (17 menang, 2 imbang), Spurs akhirnya menelan kekalahan 2-1 dari Chelsea di pertandingan pertama mereka musim ini di Wembley. The Lilywhites juga hanya memenangkan dua dari 12 laga di wembley, sejak Stadion Nasional ini dibuka kembali pada Maret 2007 lalu.
Berada dalam satu grup dengan tim-tim besar termasuk Madrid, Dortmund, dan juara Cypriot APOEL tak lantas membuat pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, gentar. Pelatih asal Argentina ini justru merasa semangat menghadapi mereka. Meskipun itu akan menjadi kompetisi yang ketat, Pochettino menegaskan, bahwa ia begitu gembira untuk memulai Liga Champions.
Pochettino juga mengakui laga melawan Dortmund kali ini tidak akan mudah. Apalagi, diakuinya, Dortmund merupakan tim yang sangat hebat dan bisa menjadi ancaman bagi Spurs selain Madrid. Namun, ia meyakini bahwa berada dalam kompetiti terbaik di dunia menunjukkan bahwa Spurs juga layak disejajarkan dengan tim-tim besar.
“Borussia Dortmund adalah klub besar lainnya, tim yang sangat bagus dan tantangan lainnya. Tentu, ini musim berbeda (saat kami menghadapi mereka di Liga Europa 2016), tapi itu selalu sulit untuk bermain melawan tim Jerman dan Dortmund memiliki pemain yang sangat bagus,” kata Pochettino, dilansir dari laman resmi klub, Selasa (12/9).
Pochettino akan tanpa Victor Wanyama kala menjamu Dortmund. Sang gelandang masih absen karena cedera lutut. Sedangkan, Moussa Dembele kemungkinan bisa kembali bermain untuk Spurs. Tidak ada kekhawatiran akan adanya cedera baru dari pemain lain bagi Spurs.
Terlepas dari Moussa Sissoko, yang mengalami cedera dalam kemenangan Spurs 3-0 di Goodison Park pada Sabtu (9/9). Sementara sebelumnya, Georges-Kevin Nkoudou dan Danny Rose memang masih menepi dari lapangan. Akan tetapi, Spurs diperkuat oleh striker mereka, Harry Kane, yang kini telah mencatatkan 100 gol untuk Spurs di semua kompetisi.
Bagi Dortmund, lawatan itu merupakan kunjungan pertama mereka ke Stadion National sejak kekalahan di Liga Champions 2013 lalu dari Bayern Muenchen. Dortmund telah terbiasa berpartisipasi di babak sistem gugur Liga Champions. Namun, berada satu grup dengan juara bertahan Real Madrid kali ini, hasil positif di London utara tersebut akan sangat penting bagi Dortmund.
Dortmund memperebutkan pentas grup untuk yang ke-12 kalinya dan keenam kalinya dalam tujuh tahun. Mereka telah mencapai babak sistem gugur pada empat penampilan terakhir mereka di Liga Champions. Pada musim 2016-2017, Dortmund mengalahkan SL Benfica dengan agregat 4-1 pada babak 16 besar, untuk kemudian kalah dengan agregat 6-2 dari AS Monaco di dua leg (2-3 kandang, 1-3 tandang).
Pada matchday pertama 12 bulan yang lalu, Dortmund memetik kemenangan 6-0 di Legia Warszawa, yang merupakan kesuksesan terbesar mereka di Eropa. Mereka juga memenangkan pertandingan tandang berikutnya di Sporting Clube de Portugal (skor 2-1). Namun, dari tiga laga berikutnya, Dortmund menelan kekelahan dalam dua laga terakhir.
Pada babak penyisihan grup Liga Champions, Dortmund berada satu kelompok dengan Arsenal pada empat kesempatan. Mereka menelan kekalahan dalam tiga laga tandang. Namun, mereka memetik kemenangan di Stadion Arsenal pada 22 Oktober 2013. Catatan Dortmund di Inggris kini mencakup 4 kemenangan, 1 imbang, dan 6 kalah.
Dortmund memang tidak bisa dianggap remeh Tottenham. The Bavarians belum kebobolan gol di tiga pertandingan Bundesliga musim ini. Meskipun, awal yang sempurna mereka itu berakhir dengan laga imbang 0-0 di Freiburg.
Pelatih Dortmund, Peter Bosz, yang menggantikan Thomas Tuchel pada Juni lalu, mengatakan, timnya siap untuk menerima tantangan di Grup H. Hal Senada juga diperkuat oleh direktur sepak bola Michael Zorc, yang mengatakan Dortmund siap bertarung dengan Tottenham untuk memperebutkan tempat di babak penyisihan grup untuk kedua kalinya. “Real Madrid jelas merupakan favorit. Saya menganggap kita sama selevel dengan Tottenham,” kata Zorc, dilansir dari FourFourTwo.
Semangat untuk kembali menjajal kompetisi Liga Champions ditunjukkan oleh gelandang Dortmund, Nuri Sahin. Gelandang timnas Turki itu tak ingin menoleh pada penderitaan di masa lalu kala Dortmund dikalahkan oileh Bayern Muenchen di final 2013. “Kami benar-benar melihat ke depan untuk bermain di stadion itu lagi,” kata Sahin.