Jakarta, VOXNES.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode 9-13 September 2024. IHSG mencatatkan penurunan tipis pada pekan ini. Meski demikian, volume transaksi harian mengalami peningkatan.
Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI, mengungkap bahwa IHSG ditutup di level 7.743,004 pada akhir pekan ini, turun 0,88 persen dari pekan lalu yang berada di level 7.812,131.
Kapitalisasi Pasar Mencatatkan Pertumbuhan
Meskipun IHSG mengalami penurunan, kapitalisasi pasar bursa menunjukkan pertumbuhan positif. Kapitalisasi pasar tercatat meningkat sebesar 2,85 persen pada akhir pekan ini, dari Rp13.390 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp13.007 triliun.
Investor Asing Berminat di Pasar Lokal
Tren investasi dari investor asing juga dalam keadaan positif. data menunjukkan bahwa investor asing membukukan nilai beli bersih sebesar Rp523,15 miliar pada hari ini. Selama tahun 2024, nilai beli bersih investor asing telah mencapai Rp56,11 triliun.
Pencatatan Obligasi di BEI
Selama minggu ini, BEI mencatat satu pencatatan obligasi baru. Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Provident Investasi Bersama Tbk pada Kamis, 19 September 2024.
Obligasi ini mendapatkan peringkat A (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Wali Amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total Pencatatan Obligasi dan Sukuk di BEI
Perkembangan pencatatan obligasi dan sukuk di BEI sepanjang tahun 2024 menunjukkan pergerakan yang positif.
Saat ini, terdapat 107 emisi obligasi dan sukuk dari 65 emiten senilai Rp 90,79 triliun yang telah tercatat di BEI.
Secara kumulatif, total pencatatan obligasi dan sukuk di BEI berjumlah 588 emisi dengan outstanding sebesar Rp463,26 triliun dan USD60,12 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN), Efek Beragun Aset (EBA) dan Emisi Lainnya di BEI
Selain obligasi dan sukuk, BEI juga mencatat pencatatan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 194 seri dengan nilai nominal Rp6.273,24 triliun dan USD502,10 juta. Kegiatan pencatatan Efek Beragun Aset (EBA) di BEI juga positif dengan 9 emisi yang tercatat, dengan nilai Rp2,93 triliun.