Newcastle United menjadi juara Piala Liga Inggris musim 2024/25 setelah mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1 pada pertandingan final di Stadion Wembley, Minggu (16/3) malam WIB. Sementara itu, Burn masih sulit percaya atas pencapaian yang barusan diraihnya bersama timnya.
Burn menjadi pemain pembuka skor untuk Newcastle dalam pertandingan final ini tepat pada menit ke-45. Menerima umpan dari tendangan pojok, Burn mengarahkan tembakan kepala yang presisi ke sudut kanan gawang Liverpool dan tak mampu diblokir oleh Caoimhin Kelleher.
Saat itu, Newcastle menambahkan satu gol melalui Alexander Isak sementara Liverpool membalas lewat gol Federico Chiesa. Burn begitu gembira dengan gelar juara Piala Liga Inggris mereka dan hampir tidak bisa tidur karena khawatir hal ini hanyalah ilusi semata.
“Sudah beberapa minggu terakhir ini rasanya sangat sulit. Saya enggan untuk beristirahat sebab sepertinya masih dalam alam mimpi dan [khawatir] hal-hal tentang gelar juara Piala Liga Inggris ini nantinya malah jadi bohong-belaka,” ungkap Burn kepada
Sky Sports
.
“Perasaanku agak ganjil, sekarang aku seperti kehilangan kesadaran. Besok pagi pukul 8, aku akan jadi orang pertama datang untuk sesi latihan Inggris tersebut,” ujar sang atlet berusia 32 tahun yang hingga kini belum juga mendapat panggilan untuk tim nasional Inggris utamanya.
Juara Piala Liga Inggris kali ini menandakan akhir dari masa tunggu Newcastle untuk meraih gelar dalam kompetisi domestik setelah 70 tahun tanpa kemenangan. Terakhir kalinya The Magpies memenangkan sebuah turnamen lokal adalah Piala FA pada tahun 1955.
Juara Piala Liga Inggris kali ini merupakan trofi pertama Newcastle sejak dimiliki oleh konsorsium pimpinan pihak Arab Saudi pada tahun 2021. Saat ini,
The Magpies
80% dimiliki oleh PIF Arab Saudi, 10% oleh pengusaha bernama Amanda Staveley, serta 10% oleh Reuben Brothers.
Selain prestasi dalam kompetisi lokal, Newcastle United juga pernah meraih gelar di tingkat Eropa, yaitu menjadi pemenang Inter-City Fairs Cup tahun 1969. Turnamen ini diselenggarakan oleh Komite Fairs Cup yang diketuai oleh sejumlah petinggi FIFA hingga edisi terakhirnya pada 1971 setelah pengambilalihan UEFA dan pergantian nama menjadi Piala UEFA (sekarang dikenal sebagai Liga Europa).