Voxnes.com – Sausan Dwi Ramadhani mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilannya meraih medali emas dalam cabang bulu tangkis tunggal putri di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh – Sumatera Utara adalah kata-kata inspiratif yang diucapkan oleh legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti. Sausan selalu mengingat dan mengaplikasikan filosofi tersebut dalam setiap pertandingannya.
Inspirasi dari Susi Susanti
Kata-kata yang diingat Sausan adalah, “Sebelum bola jatuh, jangan pernah menyerah.” Pernyataan tersebut diperoleh saat Sausan bertemu Susi di PB Djarum, dan menjadi mantra yang membangkitkan semangatnya, terutama saat mengalami kekalahan dalam beberapa pertandingan final, termasuk di Sirkuit Nasional (Sirnas). Sausan menyatakan bahwa semangat Susi selalu mengingatkannya untuk tidak menyerah, meskipun ia harus menghadapi kegagalan berulang kali.
Perjalanan Menuju Emas Pertama
Setelah menunggu lama dan mengalami banyak pengalaman pahit di final, Sausan akhirnya berhasil meraih medali emas pertamanya di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ketika menyatakan rasa syukur dan emosinya, Sausan menggambarkan kebahagiaannya yang meluap-luap, dengan kedua tangan yang mengepal ke atas dan senyum lega di wajahnya. “Setiap kali saya masuk final, saya selalu tidak pernah juara satu,” ungkapnya.
Mengenang perjalanan kompetisi, Sausan menceritakan bahwa ia sering kali harus puas dengan posisi juara dua. “Mungkin setiap kali ada Sirnas, saya selalu kalah, juara dua terus. Jadi ini medali emas pertama,” tuturnya.
Legenda yang Menginspirasi
Susi Susanti, yang meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992, menjadi panutan banyak atlet muda di Indonesia berkat dedikasinya mengharumkan nama bangsa di pentas internasional. Di Olimpiade Atlanta 1996, ia kembali meraih medali perunggu, dan dikenal sebagai “pasangan emas” karena suaminya, Alan Budikusuma, juga meraih medali emas di Barcelona.
Prestasi luar biasa Susi tidak hanya di Olimpiade; ia juga berhasil meraih berbagai gelar bergengsi seperti All England, World Badminton Grand Prix Finals, dan Piala Dunia. Susi menggantung raket pada tahun 1998 dengan status sebagai pemegang gelar tunggal putri Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan All-England secara bersamaan, serta dilantik ke dalam BWF Hall of Fame pada tahun 2004.
Sausan: Melawan Tantangan
Sausan Dwi Ramadhani, yang berasal dari Jawa Tengah, berhasil mengalahkan wakil Jawa Timur, Aurelia Salsabila, dalam pertarungan sengit di final dengan skor 21-17, 21-18. Meskipun Aurelia berusaha mengganggu konsentrasi Sausan dengan teriakan, Sausan tetap fokus pada permainan. “Sebelum pertandingan, pelatih juga bilang, meskipun dia senior, di lapangan tetap dia lawan kamu. Jadi jangan ragu untuk mengeluarkan kemampuanmu,” ujarnya.
Mentalitas Juara
Mental Sausan di PON 2024 teruji dengan baik, dan ini menjadi modal penting menjelang turnamen internasional selanjutnya, World Junior Championship (WJC) atau Kejuaraan Dunia Junior BWF 2024, yang akan diadakan di Pusat Olahraga Internasional Nanchang, China pada 30 September hingga 13 Oktober.
Selain pengaruh Susi Susanti, Sausan juga menekankan pentingnya dukungan dari pelatih dan orang tuanya, serta doa kepada Tuhan. “Sebelum final, saya berdoa, meminta masukan, dan berdiskusi dengan pelatih. Yang paling penting, saya telepon orang tua untuk meminta doa dan nasihat,” ungkapnya.
Melangkah Menuju Kesuksesan
Dengan keberhasilan meraih medali emas di PON 2024, Sausan Dwi Ramadhani menunjukkan bahwa ketekunan, semangat juang, dan dukungan dari orang-orang terkasih adalah kombinasi yang efektif dalam meraih kesuksesan. Meskipun langkahnya belum sejauh Susi Susanti, Sausan siap untuk menapaki perjalanan lebih jauh dalam dunia bulu tangkis, terinspirasi oleh prestasi dan semangat sang legenda.
Dengan semangat yang tak padam dan strategi yang matang, Sausan berkomitmen untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan mendatang.