Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Selasa, 10 Jun 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Penyaluran Bantuan Air Bersih di Cianjur Dilakukan Sampai Malam

    Oleh Angga Maulana

    PNS di Jakbar Nihil Pelaku Tindak Korupsi

    Oleh Angga Maulana

    Wali Kota: Camat Kelapa Gading Dikenal Pribadi yang Santun

    Oleh Angga Maulana

    Jadwal Imsak & Subuh Hari ke-17 Ramadan di Bali Senin (17/3), Semua Ada Di Sini!

    Oleh Rany Nasution

    Jika Kalahkan Australia, Begini Cara Mudah Timnas Indonesia Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026

    Oleh Rany Nasution

    Satpol PP Depok Gerebek Rumah Kontrakan Penyimpanan Miras

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga (tengah) menyaksikan karya terbaik dalam pameran Pewarta Foto Indonesia 2017 seusai malam penganugerahan Pewarta Foto Indonesia 2017 di Museum Galeria Fatahillah, Jakarta, Jumat (21/4).

    Menteri Puspayoga Launching Desa Terang 2018 di Lampung

    Oleh Angga Maulana
    Petani gula melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta pada 28 Agustus 2017..

    APTRI: 500 Ribu Ton Gula Petani Belum Laku

    Oleh Angga Maulana
    Pentingnya pengendalian OPT cabai ramah lingkungan berawal dari kesadaran buruknya pengaruh negatif residu pestisida. Budidaya ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian

    Teknis Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Kampung Cabai

    Oleh Angga Maulana
    Dorong Penggunaan SAF, Pertamina Patra Niaga Gandeng Perusahaan Ini!

    Pertamina Patra Niaga, SGI dan Bell Textron Gunakan SAF di Helikopter Pertama di Indonesia

    Oleh cris a jeni putri
    Ini Sosok Pemilik Blok M Plaza, Raja Real Real Estate Berharta Triliunan

    Blok M Plaza: Pusat Perbelanjaan Ikonik di Jakarta

    Oleh Panggih Suseno
    Petugas keamanan berjaga di Check Poin 28 sebagai akses keluar masuk kendaraan PT Freeport di Timika, Papua, Minggu (30/4).

    Menteri Luhut: Divestasi Freeport Selesai 2019

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Lingkungan Lestari > Petani Organik Gelar Revolusi Berkelanjutan di Indonesia
Lingkungan Lestari

Petani Organik Gelar Revolusi Berkelanjutan di Indonesia

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 14 September 2024 4:20 pm
Rany Nasution
Bagikan
Petani Organik yang Cekatan, Kunci Pertanian Berkelanjutan di Indonesia – Beritalingkungan.com
Bagikan

Indonesia Terhadap Tantangan Ketergantungan Pangan: Arquitektur Pertanian Organik sebagai Solusinya

Indonesia menghadapi tantangan serius dalam hal ketahanan pangan, ditandai dengan ketergantungan yang tinggi pada impor. Gejolak global, biaya produksi tinggi, dan distribusi pangan yang mahal telah berkontribusi pada kenaikan harga kebutuhan pokok, mengancam kesejahteraan masyarakat dan kelangsungan pangan nasional. Di tengah situasi ini, praktik pertanian berkelanjutan menjadi kunci perubah yang mendesak.

Pertanian organik, sebagai salah satu pendekatan pertanian berkelanjutan, menawarkan solusi yang berdampak pada pelestarian ekosistem, ketahanan pangan, dan peningkatan kesejahteraan petani. Gugutalk 1.0: Petani Berdaya, Alam Terjaga “Intervensi Menginspirasi: Membangun Petani Organik yang Cekatan” menjadi platform bagi akademisi, praktisi, dan pegiat petani organik untuk mendiskusikan berbagai tantangan dan peluang dalam pertanian organik di Indonesia pada 22 Agustus 2024.

Tantangan dan Peluang Pertanian Organik di Indonesia

Dalam dialog seru yang menggabungkan perspektif akademis dan pengalaman lapangan, para narasumber menyoroti beragam hambatan dan peluang yang dihadapi petani organik di Indonesia.

"Memang menjalankan pertanian itu sudah turun menurun, namun dalam praktik pertanian organik sendiri nyatanya masih sulit. Para petani masih terkendala dalam beradaptasi dengan teknologi baru dan pertanian organik dinilai lebih ribet. Selain itu, masih adanya pola pikir masyarakat yang menganggap produk pertanian organik yang mahal," ungkap Dr. Ernoiz Antriyandarti, Ekonom Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Baca Juga:Word Cleanup Day, ISS Kumpulkan Tiga Kwintal Sampah

Kendala yang diutarakan Dr. Ernoiz kemudian dielaborasi oleh Joko Puspito, Pegiat Pertanian Organik dan Owner Berkah Dua Agri, yang menyoroti tiga tantangan utama dalam penerapan pertanian organik di desa: perubahan iklim yang mengganggu masa tanam, kelembagaan petani, dan teknis budidaya yang terkait dengan sertifikasi produk pertanian organik yang mahal.

Mr. Joko menekankan bahwa pertanian organik bukanlah sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk masa depan Indonesia.

Kolaborasi sebagai Kunci Sukses

Navigasi Tantangan dan Peluang Pertanian Organik di Indonesia
Dr. Ernoiz Antriyandarti, memaparkan bahwa sektor pertanian organik membutuhkan dukungan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. "Penguatan ekonomi berbasis pertanian organik adalah kunci menuju ketahanan pangan yang lebih baik. Kolaborasi antar sektor menjadi elemen vital untuk mendorong petani organik menjadi lebih mandiri dan produktif,” tegas Dr. Ernoiz.

Intervensi yang Tepat: Menciptakan Ekosistem Pertanian Organik yang tangguh

Baca Juga:Pengendalian Karhutla di Indonesia Undang Perhatian Norwegia

Dr. Rissalwan Habdy Lubis, Principal Consultant dari Nice Indonesia, menyampaikan pentingnya intervensi yang tepat untuk membangun ekosistem pertanian organik.

“Dukungan teknologi dan pendidikan bagi petani organik akan menjadi pengubah permainan dalam menciptakan pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing. Inovasi yang dikombinasikan dengan pelatihan yang intensif dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian organik secara signifikan,” ujarnya.

Praktik Inovatif: Gugula sebagai Inspirasi

Gugula, sebuah merek gula aren, dan organisasi berdampak, membagikan praktek baik dalam bentuk intervensi tersebut di Desa Ciherang, Kabupaten Lebak. Johan Maputra, Co-Founder Gugula, menjelaskan bahwa para petani di Desa tersebut mengalami kendala dalam mengakses pupuk bersubsidi dan memiliki keterbatasan akses pengetahuan pertanian.

"Petani di Desa Ciherang merupakan mitra (produsen gula aren) kami. Kami melihat terdapat potensi yang dimiliki oleh para petani di desa ini, salah satunya pengembangan pertanian organik. Kami melakukan intervensi untuk mendampingi dan mengedukasi petani agar piawai dalam bertani organik," papar Johan.

Desain intervensi Gugula menekankan pentingnya role model.

Johan menekankan kunci keberhasilan intervensi adalah dengan mengubah perilaku masyarakat melalui sosok local champion.
*
Pertanian organik menjadi vaktsel untuk Indonesia menggapai ketahanan pangan dalam menghadapi tantangan global dan memastikan kelangsungan kehidupan masyarakat.


Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya 012898000 1726151683 Pengurus PCNU Garut PCNU Garut Tolak Rencana Muktamar Luar Biasa PBNU: Menilai Tidak Sesuai Tradisi dan Potensi Pecah Belah
Artikel Berikutnya Kata Sabar / Reza Usai Lolos ke Babak Final Hong Kong Open 2024, Siap Hadapi Laga Berat Sabar dan Reza Siap Berseteru di Final Hong Kong Open 2024

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Timnas U-19 Bakal Ladeni Vietnam dengan Kekuatan Penuh

VOXNES.com, JAKARTA -- Tim nasional (timnas) U-19 akan menghadapi Vietnam pada laga ketiganya di Piala…

Oleh Angga Maulana

Warga Lumajang Kembali Temukan Bangkai Paus Tutul Terdampar

VOXNES.com, LUMAJANG -- Ikan hiu paus tutul ditemukan terdampar dalam kondisi mati di pesisir Pantai Bambang,…

Oleh Angga Maulana

3 Rekomendasi Drakor tentang Psikopat yang Akan Membuat Bulu Kering Kamu Berdiri, Termasuk “Stranger from Hell”

Voxnes.com - Serial drama Korea, yang sering disebut sebagai drakor, benar-benar merupakan opsi bagus saat…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Misi SRTM, Memetakan Topografi Bumi dari Luar Angkasa – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

SRTM: Mengungkap Topografi Bumi dari Luar Angkasa

Oleh Rany Nasution
Revitalisasi Terumbu Karang, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan PT. PTT Lakukan Transplantasi di Pulau Apimasum
Lingkungan Lestari

Pulau Apimasum Diselimuti Kembali Akar Karbits: Terumbu Karang Ditanam di Teluk Cenderawasih

Oleh Rany Nasution
Air di Planet Lain Ternyata Lebih Banyak dari Perkiraan, tapi Tersembunyi di Dalam – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Berikut judul yang bisa Anda gunakan:

Air Tersembunyi di Dalam Planet Lain Lebih Banyak dari Perkiraan

Oleh Rany Nasution
Penelitian Baru Identifikasi 30 Situs Konservasi Kritis di Samudra Selatan – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Samudra Selatan: 30 Situs Konservasi Kritis Teridentifikasi

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?